7

1.2K 98 0
                                        

Hari pun sudah semakin sore. Doyoung masih setia menunggu Junghwan pulang. Doyoung setiap menit menghela nafas nya gusar karena tidak ada tanda-tanda Junghwan pulang.

Pundak nya pun di tepuk oleh seseorang. Membuat Doyoung kaget dan langsung menatap ke arah belakang.

" Doy , ka asa boleh duduk ga. " Tanya Asahi dengan lembut. Sedangkan Doyoung hanya menganggukan kepalanya. Dan menggeser tubuh nya supaya kursi tersebut muat untuk 2 orang.

" Kamu kenal Junghwan mana doy. " Tanya Asahi dengan penasaran. Sedangkan Doyoung hanya menghela nafasnya kasar.

" aku ketemu dia di ruang musik sekolah. " Jawab Doyoung seadanya saja. Asahi pun menganggukan kepalanya paham.

" Oalah gitu. Kau tau tidak si? Bahwa Junghwan itu susah lulus kuliah bahkan lulus S2. " Jawab Asahi dengan senyuman hangatnya. Doyoung pun kaget dan langsung menatap ke Asahi.

" Hah? Maksutmu. " Ucap Doyoung kebingungan dengan ucapan Asahi tadi. Asahi terkekeh dan mengelus pipi lembut Doyoung.

" Junghwan itu umurnya sebenarnya sudah 26 tahun. Tetapi entah wajah nya sangat menjiwai masa muda. Jadi tak heran jika ia di kira masih anak kuliahan atau anak sekolahan. " Jawab Asahi dengan lembut. Doyoung hanya diam mencerna ucapan Asahi tadi.

" Oke. Oke kak aku paham. " Ujar Doyoung sambil menganggukan kepalanya berkali-kali. Membuat Asahi terkekeh gemas. Bagaimana ada manusia mengemaskan ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.

.

" Junghwan membunuh orangku lagi. " Tanya papa Junghwan sambil melemparkan sebuah benda kecil itu ke pengawal nya.

" Ya tuan. Ia membunuh tuan Albert. " Jawab Orang itu sambil menundukan kepalanya. Sementara papa nya terkekeh pelan dan raut wajah nya terlihat sangat marah sekarang.

" Cari tau apa kelemahan Junghwan secepatnya. " Jawab Papa nya dengan serangkaian liciknya. Pengawalnya hanya menganggukan kepalanya dan pergi dari sana.

" Awas kau So Junghwan. " Gumam papa dengan sangat emosi. Ia pun menelpon seseorang.

“ halo. Habisi Kim Jisoo dengan segera. ”

“ ..............”

“ lakukan apa pun yang pasti Jisoo sudah meninggal. Dan tidak ada bukti apa pun. Buat bahwa kematian Jisoo adalah bunuh diri. ”

Papa Junghwan langsung mematikan Telpon nya secara sepihak. Ia menghela nafasnya gusar " andai saja rumah tangga kita dulu tidak hancur seperti ini Jisoo. " gumam papa Dengan demikian. Papa menerawang masa lalu nya dengan mata yang lembut.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Junghwan pulang ke rumah pukul 17.00. ia terlihat sangat lelah. Tetapi melihat Doyoung yang sedang memasak di dapur dengan wajah manisnya lelahnya hilang seketika.

Junghwan mendekat ke arah Doyoung dan mengecup pipi Doyoung dari belakang. Membuat Doyoung kaget dan menatap tajam ke arah Junghwan.

Junghwan hanya terkekeh dan mengusak rambut Doyoung dengan gemasnya. Doyoung tidak perduli. Ia tetap memasak karena takut makanan nya gosong. Berabe nantinya. Junghwan pun memeluk Doyoung dari belakang dan menduselkan kepalanya di leher Doyoung.

Doyoung yang merasakan geli di leher nya pun mencubit perut Junghwan dengan keras. Membuat Junghwan meringkis kesakitan. " Astga Bebe. Kenapa kau kejam sekali dengan ku. " Ucap Junghwan yang masih setia memeluk Doyoung.

My Blind Love(ft Hwanbby)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang