12

872 76 1
                                        

" So Junghwan! " Teriak Tuan So dengan emosi yang memuncak. Ia menghampiri Junghwan dengan emosi meluap-luap. Ia langsung memukul wajah Junghwan dengan bertubi-tubi.

Junghwan diam dan menerima pukulan tersebut. Papa Junghwan menarik nafasnya panjang dan langsung menghentikan Pukulan tersebut.

" Jangan membuat masalah apa pun. " Peringat ayah nya dengan kasar. Sementara Junghwan terkekeh pelan dan tersenyum manis di hadapan ayahnya.

" Masalah? Justru kau lah yang membuat masalah ayahku tercinta. " Jawab Junghwan dengan santai. Ayah Junghwan ingin memukul Junghwan tetapi tangan nya di cengkal oleh Junghwan sendiri.

" Bukan bearti anda ayah saya bisa memperlakukan saya dengan seenaknya tuan. " Jawab Junghwan dengan dingin. Ia menghempaskan tangan ayah nya dengan kasar.

" Awas saja kamu. Akan ku pastikan Doyoung mati beberapa hari lagi. Tunggu kabar kematian nya So Junghwan. " Jawab Ayah nya dengan senyuman licik nya. Junghwan melotot kan matanya tidak percaya.

Sementara ayah nya langsung pergi dari ruangan itu dengan wajah yang dingin. Setelah kepergian ayah nya. Junghwan tertunduk di lantai dan masih mencerna semua ucapan dari ayahnya.

Pasalnya ayahnya tidak akan main-main dengan ucapan nya. Junghwan menarik nafasnya panjang dan menarik rambut nya frustasi. Tiba-tiba pintu terbuka dan terlihat lah dua orang.

" Hei Jung. Jangan membuatku emosi. Sekarang bangkit lah dan lawan tua itu. " Ujar Haruto dengan suara keras nya. Jihoon menganggukan kepalanya sebagai tanda setuju.

Junghwan masih diam di lantai dengan pandangan kosong nya. Haruto menghampiri Junghwan dan memukul Junghwan dengan sedikit keras. " Bro sadarlah. Jangan membuat dirimu bahwa kelemahan mu kepada Kim Doyoung. " Ucap Haruto dengan santai memukul.

Junghwan pun bangkit dari duduk nya dan menganggukan kepalanya pelan. " Aku tidak yakin jika dia berani membunuh Doyoung. Kau tenang saja. " Jawab Jihoon sambil menepuk pundak Junghwan dengan lembut.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

“ halo maaf bos. Rumah kebobolan. ” ucap anak buah Haruto dengan cepat. Sementara haruto mengebrak meja nya kaget. Ekspresi nya mulai mendatar.

“ bagaimana kalian menjaganya bangsat!? Dasar tidak becus!. ” teriak Haruto dengan sangat marah. Haruto pun langsung beranjak dari duduknya dan menuju ke sebuah rumah.

.
.
.
.
.
.

" DI MANA MAMAKU!? " teriak Junkyu dengan sangat emosi. Sementara anak buah Haruto masih berusaha untuk menenangkan Junkyu yang sedang mengamuk sekarang.

" Jaga sikapmu Kim Junkyu. " Ujar Haruto muncul tiba-tiba di ruang tamu dengan raut wajah yang sangat dingin. Junkyu pun menghampiri Haruto dan memukul wajah Haruto dengan brutal.

" Di mana Doyoung!? Di mana mamaku Jisoo!? " Teriak Junkyu meluapkan emosinya dengan memukul Haruto dengan bertubi-tubi.

" Jaga sikapmu Kim Junkyu. " Ucap Haruto sekali lagi memperjelas. Sementara Junkyu mulai berhenti memukuli wajah Haruto. Ia menarik nafasnya dengan gusar.

" Kau tenang saja. Soal Nyonya Jisoo akan ku cari sampai dapat. Karena ini menyangkut nyawa dari seseorang. " Jawab Haruto dengan suara pelan nya. Junkyu hanya menganggukan kepalanya paham.

" Bolehkah aku ikut. " Ujar Junkyu dengan suara lirihnya. Haruto menatap Junkyu dengan tatapan smriknya.

" Boleh saja. Tapi sebelum itu bertemu lah dulu kepada calon adik iparmu. " Jawab Haruto dengan santai. Junkyu membelak kan matanya.

" Baiklah. " Jawab Junkyu dengan singkat. Haruto memberikan kode supaya Junkyu mengikuti dirinya. Junkyu merupakan tipe orang yang mudah peka dengan sekitarnya.

Haruto berjalan keluar dari mansion tersebut dengan di susul belakang oleh Junkyu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

" Jika aku suruh memilih antara Doyoung dan nyawaku maka akan ku pilih Doyoung yang akan ku selamatkan. " Ujar Junghwan sambil mengebrak meja kantornya dengan kasar.

Jihoon terkekeh pelan. Ternyata Junghwan sekarang memang sudah menjadi bucin(budak Cinta). Jihoon menggelengkan kepala nya pelan melihat keras kepalanya Junghwan.

Tiba-tiba Haruto muncul di ruangan Junghwan dengan membawa Junkyu di belakang nya. " Nyonya Jisoo di culik. " Jawab Haruto dengan singkat. Sontak Junghwan mendongakan kepalanya kaget.

" Apa maksutmu Watanabe Haruto. " Ucap Junghwan sambil mencengkram baju Haruto dengan sangat kencang. Haruto menghela nafasnya kasar dan menggelengkan kepalanya.

" Entahlah. aku juga kurang tau persis bagaimana peristiwa nya. tetapi beberapa jam kemudian sebelum ayahmu ke sini anak buahku menelpon bahwa Nyonya Jisoo di culik oleh seseorang. " Ujar Haruto panjang lebar. Junghwan melepaskan cengkraman baju Haruto dan menarik nafasnya panjang.

" akhhhhhgghh! " Teriak Junghwan sangat frustasi sekarang. Jihoon menghampiri Junghwan dan menggelengkan kepala nya pelan memberika isyarat supaya tidak terbawa emosi.

" Cari Doyoung dan Jisoo sampai ketemu. Tidak ketemu akan ku bunuh kalian. " Jawab Junghwan dengan mutlaknya. Haruto hanya menganggukan kepalanya dan mulai meninggalkan ruangan itu bersama dengan Jihoon.

Di ruangan itu hanya terdapat Junkyu dan Junghwan. Junkyu perlahan mendekati Junghwan yang menang sekarang sangat setres. " Kau tenang saja. Aku akan membantumu. " Jawab Junkyu sambil mengelus punggung Junghwan dengan lembut.

Junghwan yang di rasa punggung nya di elus pun sontak mendongakan kepalanya. " Trimakasih dan maaf telah membuat hidup kalian penuh liku-liku karnaku. " Jawab Junghwan dengan sangat bersalah. Junkyu tersenyum dan memeluk Junghwan sangat erat.

" Justru aku senang jika Doyoung di cintai oleh orang yang tepat. " Jawab Junkyu dengan lembut.

TBC.

Haii? Masih nunggu hehe? Sorry baru bisa update malem see youu..

Makasi udah nunggu ni Book oke?

Jangan lupa streaming Jikjin sama ILY ya teum yuk kita dapatkan poster 100M itu!

Semangat menjalani aktivitas!

My Blind Love(ft Hwanbby)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang