" sekarang? " Tanya Haruto dengan suara pelan nya. Junghwan diam dan terus melangkah kaki nya menuju ke sebuah mobil.
" Hei. So Junghwan. Jangan gegabah, jangan perlihatkan jika kelemahanmu adalah Kim Doyoung. " Teriak Jihoon sambil mencengkal tangan Junghwan yang ingin masuk ke mobil.
" Jika kau menunjukan nya. Tua Bangka itu bakal ngelakuin hal lebih ke Doyoung. Jangan bertindak gegabah mengerti? Dan untuk darah di Vidio papamu? Biar di jelaskan Haruto. " Timpal Jihoon dengan suara parau nya. Junghwan diam tidak berkutik mendengar hal tersebut.
" Hei Junghwan. Vidio di mana Doyoung berdarah itu palsu. Doyoung tidak berdarah sedikit pun. Karena tadi anak buahku yang sudah ke sana mengecek nya sendiri. Anak buahku menyamar menjadi anak buah tuan So. Jangan khawatir. Setelah beberapa bulan atau hari kau bisa menjemput Doyoung dengan selamat. Ini salah satu rencana ku supaya kau tidak di ganggu oleh tuan So lagi dan hidupmu tenang. " Ucap Haruto panjang lebar. Jihoon hanya menganggukan kepalanya dan menepuk pundak Junghwan.
" Kau tenang saja. Kita bisa mengawasi Doyoung lewat pelacak yang sudah di pasang oleh anak buah Haruto. " Jawab Jihoon dengan santai. Junghwan membalikan badan nya dan memeluk Jihoon sangat erat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Doyoung menghela nafasnya berkali-kali karena ia ingin keluar dari sini dan mengetahui bagaimana kabar Junghwan.
Tunggu? Kenapa sekarang aku menghawatirkan dia? Dari dulu Doyoung sangat ingin keluar dari penjara So Junghwan.“ entahlah. Ini perasaan apa. ” gumam Doyoung
Tiba-tiba suara langkah menuju ke ruangan itu. Doyoung diam dan mulai pura-pura tertidur. Seseorang itu masuk dengan sebuah makanan di piring nya.
" Tuan Doyoung? " Tanya orang itu memastikan. Doyoung yang serasa di panggil pun membuka matanya dan menoleh. Di lihat nya seseorang berjaket hitam dengan makanan di piring.
" Ya kenapa? " Tanya Doyoung dengan dingin nya. Orang itu menghampiri Doyoung dan membisikan sesuatu di telinga Doyoung.
“ tuan. Lanjutkan drama yang tuan lakukan tadi. Dan kau akan pulang ke tuan Junghwan sesuai rencana. Beberapa bulan tunggu lah. ” bisik pria itu dengan lembut dan menundukan kepalanya. Doyoung kaget dengan suara itu.
" Siapa kamu. " Tanya Doyoung dengan sangat penasaran. Pria itu masih menunduk dan mulai mengeluarkan handphone untuk menelpon seseorang.
Tiba-tiba suara telpon tersambung. Pria itu langsung mengarahkan ke hadapan Doyoung. Doyoung kaget melihat siapa wajah di layar itu.
Ya.
Dia.
So Junghwan.
Wajah orang yang ia rindukan.
" Hei. Bagaimana kabarmu? " Tanya Junghwan dengan nafas yang sangat memburu. Doyoung diam dan masih tidak percaya dengan semua itu.
" Junghwan? " Ucap Doyoung sedikit berbata-bata. Sedangkan Junghwan di sana terkekeh pelan.
" Iya Bebe. Jangan lupa makan dan ingat sebulan lagi aku akan menjemputmu. " Jawab Junghwan dengan lembut. Doyoung yang mendengar hal tersebut mata nya berkaca-kaca.
Doyoung masih tidak menyangka dengan semua itu. " Intinya ikuti rencana kita Bebe. " Timpal Junghwan lagi. Doyoung hanya menganggukan kepalanya.
" Sudah? Kapan-kapan bicara lagi. " Jawab Junghwan sambil mematikan Telpon tersebut. Sementara pria di hadapan Doyoung ini tersenyum di balik jaketnya.
" Trimakasih- "
" Yedam. Nama saya Yedam tuan. " Ucap Pria bernama yedam itu sambil menundukan kepalanya. Doyoung hanya menganggukan kepalanya paham.
" Trimakasih ya yedam. " Jawab Doyoung dengan mengulas senyuman yang sangat manis. Yedam hanya menganggukan kepalanya.
“ senyuman nya sangat manis. Ah apa yang kau fikirkan yedamie. Dia istri bosmu jangan goblok. ” gumam yedam sambil melangkahkan kaki nya keluar ke ruangan itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
." Gimana ya aku sangat takut terjadi apa-apa sama Doyoung. " Ucap Jeongwoo dengan sangat cemberut. Asahi menenangkan Jeongwoo dengan mengelus-elus punggung nya.
" Kaka tenang saja. Aku yakin kak Doyoung bakal kembali sama kita. Tidak munggkin Junghwan akan membiarkan miliknya terluka bukan. " Jawab Asahi sambil tersenyum. Jeongwoo hanya menganggukan kepalanya setuju.
" Asa Kaka boleh nanya. " Ujar Jeongwoo dengan suara pelan nya. Asahi hany menganggukan kepalanya.
" Kamu masih mencintai Junghwan? " Tanya Jeongwoo dengan tiba-tiba. Sementara Asahi hanya diam Tampa suara. Jeongwoo menghela nafas melihat ekspresi dari Asahi.
" Ya. Aku masih mencintai nya. Tetapi Kaka tenang saja. Cinta tidak seharusnya memiliki bukan? Aku akan berusaha melupakan Junghwan kak. " Jawab Asahi panjang lebar. Jeongwoo menghela nafasnya kasar dan memeluk Asahi dengan sangat erat.
" Maaf ya asa telah menanyakan sesuatu yang membuatmu sakit. Dan satu hal lagi. Kaka bangga kepadamu. " Jawab Jeongwoo dengan suara lembutnya ia memeluk Asahi. Asahi membalas pelukan itu dengan senyuman menggambang di wajahnya.
" Kaka tau ini sulit untukmu bukan? " Tanya Jeongwoo dengan mengelus wajah Asahi dengan lembut. Asahi menganggukan kepalanya pelan.
" Perlahan-lahan kak. Aku tidak akan mencintai nya lagi. " Jawab Asahi dengan senyuman manisnya. Jeongwoo hanya bisa ikut tersenyum dengan mengelus rambut Asahi.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Blind Love(ft Hwanbby)
Fiksi Penggemar" saya membencimu Jung. " " tetapi saya mencintaimu bby. " . " akan saya pastikan bagaimanapun cara nya kau harus menjadi miliku Kim Doyoung. " " itu tidak akan pernah terjadi So Junghwan!. " " kamu tidak akan bisa kabur atau lepas dari genggaman ku...