" saya membencimu Jung. "
" tetapi saya mencintaimu bby. "
.
" akan saya pastikan bagaimanapun cara nya kau harus menjadi miliku Kim Doyoung. "
" itu tidak akan pernah terjadi So Junghwan!. "
" kamu tidak akan bisa kabur atau lepas dari genggaman ku...
" mau kemana lagi. " Tanya Junghwan yang masuk ke dalam mobil nya. Junghwan dan Doyoung tadi sarapan di resto. Lalu Junghwan menanyakan Doyoung ingin kemana lagi.
" Terserah Jung. Yang penting tenang dan bagus. " Jawab Doyoung dengan pelan. Junghwan diam dan melajukaan mobil nya menuju ke sebuah tempat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Bagus? " Tanya Junghwan sambil mengandeng tangan Doyoung. Doyoung dengan Antusias menjawab.
" Iya suka. " Jawab nya sambil menikmati udara segar. Junghwan tersenyum tipis melihat senyuman Doyoung yang sangat lebar.
“ aku berharap kau tidak membenci ku dengan mengetahui kenyataan oleh orang tua kita. ” gumam Junghwan dengan wajah yang teduh. Sedangkan Doyoung masih melihat-lihat bungga di sekitarnya.
. . . . . . . . . . . .
" Ga mau jalan-jalan lagi. " Tanya Junghwan sambil menyetir mobil. Doyoung menggelengkan kepalanya singkat. Junghwan hanya menganggukan kepalanya.
" Jung. Boleh tidak aku meminta Es crem. " Cicit Doyoung dengan sedikit takut. Junghwan hanya tersenyum dan mengelus rambut Doyoung dengan tangan satu.
" Tentu. " Jawab Junghwan singkat. Sesampainya di Supermarket ia pun langsung Junghwan pun langsung turun dan masuk ke sana. Sedangkan Doyoung diam di mobil.
Seseorang masuk dalam mobil Doyoung dan langsung membekap Doyoung. Pria itu langsung menggendong Doyoung yang sudah pingsan itu dengan senyuman tipis nya.
“ aku sudah menemukan kehancuranmu So Junghwan. ” gumam pria itu sambil memasukan Doyoung dalam mobil. Ia pun menelpon seseorang untuk menghapus jejak nya tadi.
. . . . . . . . . . .
Beberapa menit kemudian Junghwan keluar. Ia pun langsung menuju ke dalam mobil. Alangkah terkejut nya ia tidak melihat Doyoung di sana. Ponsel dan tasnya ada tapi orang nya.?
Junghwan panik. Ia pun menelpon Haruto dan Jihoon untuk datang ke sana. Sedangkan Junghwan berlari ke arah di mana ruangan CCTV. Ia pun mengecek CCTV tetapi hasil nya?
Nihil.
Tidak ada apa-apa.
Hanya ada rekaman CCTV di mana Junghwan keluar dari supermarket. Junghwan menarik rambutnya kasar. Dan kedua anak buah Junghwan pun sampai di tempat.
" Kenapa? " Tanya mereka berdua yang melihat Junghwan sangat emosi sekarang. Junghwan menarik nafasnya panjang. Dan mulai membuka pembicaraan.
" Doyoungku. Hilang. " Ucap Junghwan dengan suara pelan. Haruto dan Jihoon melototkan mata nya karena kaget. Pasal nya kata orang tua Doyoung. Sebenarnya Doyoung ahli dalam bela diri.
" Bagaimana bisa. " Ucap Haruto dengan sangat khawatir. Jihoon juga resah. Apa lagi Junghwan sedang kacau sekarang. " Ke rumah ayah cepat. " Jawab Junghwan dengan singkat dan membentak.
Junghwan keluar dari ruangan dengan emosi memuncak. Junghwan tidak perduli sekarang. Ia orang tua nya atau tidak jika mereka berani menyentuh seujung rambut Doyoung ia akan habis hari ini.
Haruto dan Jihoon pun segara berlari meninggalkan ruangan itu. Sesampainya di mobil Junghwan melemparkan kunci ke Jihoon untuk menyetir.
" Menyetir. " Ucap Junghwan dengan dingin nya. Jihoon hanya diam dan menuruti perkataan Junghwan. Ia mulai mengemudi sangat cepat ke rumah orang tua Junghwan. Jihoon memang di percaya bahwa ia bisa mengemudi dari jarak 300KM dalam waktu 10 menit. Hebat bukan?
Sesampainya di sana. Junghwan pun turun dari mobil dan membanting pintu mobil dengan sangat keras. Sementara haruto dan Jihoon mengusap-usap dada nya karena kaget. Mereka pun menyusul ke dalam.
Junghwan pun masuk ke dalam rumah. Ia melihat ayah nya sedang membaca koran dengan meminum kopinya. Ia menghampiri ayahnya dan menatap nya dengan tajam.
" Di mana Doyoung. " Singkat Junghwan. Ayah Junghwan menoleh dan menyengitkan kening nya.
" Apa maksutmu So Junghwan. "
" Di mana Doyoung apa kau tuli. " Bentak Junghwan dengan emosi. Sang ayah tetap tenang dan menghampiri Junghwan yang sedang emosi ubun-ubun. Ayah tersenyum tipis dan membisikkan sesuatu di telinga Junghwan.
" Turunilah perkataan ku. Maka ku lepaskan dia. " Bisik ayah dengan serangkaian licik nya. Junghwan emosi dan tangan nya sudah ingin memukul ayah.
Tetapi ayah malah mengambil hp nya dan menunjukan sesuatu di hp nya. Junghwan terkejut seketika bahkan jantung nya hampir tidak berdetak. Ya dia Kim Doyoung di sana ia terbaring lemah dengan darah berkucuran di dahi nya, parut, tangan dan kakinya.
Junghwan emosi. Ia sudah melayangkan satu pukulan ke ayahnya. Tetapi kata ayahnya membuat Junghwan berhenti seketika. " Jika kau membantahku akan ku habisi dia. Tidak mudah menghabisi dia. Hanya sekecil seekor semut. " Ucap ayah nya dengan kekehan kecil.
Junghwan diam dan masih menatap tajam ke ayah nya. " Apa mau mu ayah. " Tanya Junghwan dengan mata yang tajam. Sedangkan ayah nya terkekeh.
" Berlutut di hadapanku dan meminta maaf untuk kemarin karena memukulku Junghwan. " Jawab nya dengan serangkaian licik. Junghwan hanya tersenyum dan mulai memajukan langkah nya. Sementara ayah nya mundur karena memang sekarang ini tatapan Junghwan sangat menyeramkan. Lebih menyeramkan dari pada hantu di luar sana.
" Jika kau mau bermain. Jangan lupa kau memilih lawan main yang salah. Menghukum kekerasan dengan kekerasan bukan lah diriku ayah. " Jawab Junghwan sambil menepuk pundak ayah nya pelan. Junghwan pun pergi dari sana dengan senyuman tipis nya. Junghwan tidak akan pernah menuruti keinginan ayahnya. Ia tau ayah nya masih punya hati nurani.
Tetapi ayah nya selalu di hasut oleh Ibu nya. Junghwan juga tau bahwa ayah nya ini sayang kepadanya. Tetapi keadaan lah yang membuat hubungan mereka retak seketika.
Sesampainya di mobil Junghwan menghela nafasnya kasar. Ia harus menemukan Doyoung secepatnya. Haruto pun memberikan minuman ke Junghwan. Tetapi ia tolak dengan satu kata.
" Minum Jung. " Ucap Haruto sambil menyodorkan air mineral ke Junghwan. Junghwan diam saja dan akhirnya di balas secara singkat.
" Tidak. " Jawab Junghwan dengan singkat. Haruto dan Jihoon menghela nafasnya kasar melihat sikap Junghwan dulu yang kembali lagi pada dirinya.
“ aku tau kelemahanmu adalah Kim Doyoung. Sikapmu saja langsung berubah ketika tidak ada Doyoung. Ntah mantra apa yang di gunakan oleh Doyoung hingga membuat hati mu luluh Junghwan. ” Gumam Haruto dengan helaan nafasnya yang panjang
" Masuk. " Ucap Junghwan secara singkat. Sedangkan Jihoon kembali menyetirkan mobil nya menuju ke rumah nya. Ia tau sekarang Junghwan juga Sedang lelah.
TBC
Hai maaf.. baru up ya? Akhir" ini aku sibuk latihan dan rekaman. Banyak banget. Mau nya kemarin" malem up tapi malah hujan dan ga jadi karena ada petir. Kalian trauma petir Sama hujan ga si? Aku bgt.
Dan jangan lupa streaming Jikjin sama ILY ya teum yuk kita dapatkan poster 100M. Papai..
986 nanggung sih sebenarnya. Tapi memang udah capek ga ku teruskan sampe 1000 lebih mian oke.