17

804 49 1
                                        

DOR

Peluru yang di tembakan seseorang membuat Junghwan terkejut,ia memeluk tubuh Doyoung dengan sangat erat, bahkan ia memegangi punggung Doyoung yang terlihat ada basah di sana.

Junghwan pun menyamakan tangan nya di hadapan wajahnya. Ia melihat darah berkucuran di punggung Doyoung. Seketika Junghwan memeluk erat tubuh Doyoung.

“ jangan tinggalkan aku. ” gumam Junghwan sambil terisak pelan. Ia menatap wajah Doyoung yang sudah ingin menutup matanya. Junghwan menepuk-nepuk pipi chubby itu dengan sangat keras.

" Tidak. Kim Doyoung kau tidak bisa meninggalkan ku tanpa seizin ku mengerti? " Teriak Junghwan sambil mengecup bibir Doyoung dengan sangat singkat.

" DOBBY!! " teriak seseorang wanita dan laki-laki menghampiri Junghwan yang sedang memangku Doyoung dengan banyak darah di lantai. Jisoo mulai meneteskan air matanya sangat deras. Ia mulai memegang wajah putra bungsu nya dengan wajah yang di penuhi oleh air mata.

" Bby, kau kenapa? Junghwan! Junkyu bawa Doyoung ke rumah sakit cepat! " Teriak Jisoo dengan sangat keras, Jisoo sekarang sangat terpukul melihat putra kesayangannya nya terbaring lemah di lantai dengan banyak darah di sana.

Jujur Jisoo sangat trauma dengan semua ini. Jisoo sudah cukup kehilangan suaminya(Chanyeol) tetapi sekarang Jisoo ingin egois. Ia akan menghidupkan Doyoung apa pun caranya.

" T-tante.. denyut nya tidak ada. " Ucap Mashiho dengan sangat panik. Jisoo mulai mendudukkan tubuhnya di lantai, ia mulai mennagis sejadi-jadinya. Ia berteriak-teriak tidak jelas untuk meluapkan emosinya.

Flashback.

ummhh!! ” ringkih Doyoung ketika mulutnya di bekap oleh seseorang.

Junghwan mulai datang dengan makanan di tangan nya. Ia melihat sekeliling taman tidak ada Doyoung? Junghwan pun meletakan makanan nya dan mulai mencari kekasihnya.

Di sela-sela Junghwan mencari, ada yang mengirimi nya pesan lewat handphone. Junghwan langsung mengeceknya, mata Junghwan mulai memerah ketika melihat isi pesan tersebut. Bahkan ada sebuah foto juga di sana.

“ hai bug? Bagaimana keadaanmu sekarang? Pasti sedang gelisah ya? Tenang kekasihmu sekarang berada bersamaku kau pulang lah dan siapkan alat-alat untuk menguburkan dia ”

— Tebak.

Junghwan membanting ponsel nya dan mulai melajukan mobilnya ke sebuah tempat.

Flashback off.

Sesampainya di rumah sakit Jisoo mulai meneteskan air mata nya dengan sangat deras, dengan di peluk oleh Junkyu. Jisoo takut takut takut. Ia sangat takut kehilangan anak nya takut sekali.

Junghwan diam dengan pandangan kosong. Mashiho menepuk pundak Junghwan. " Jangan salahkan dirimu Jung, ini salah semua nya biar adil okey? " Ucap Mashiho dengan bijak.

Junghwan diam dan mulai meninju tembok di samping nya dengan emosi yang ia tahan sedari tadi. Junghwan emosi? Tentu ia emosi. Junghwan marah? Tentu saja ia marah. Junghwan dendam? Tentu saja ia akan sangat dendam.

Beberapa jam mulai berlalu. Jisoo masih was-was dengan keadaan putra bungsu nya itu. Ia selalu berdoa akan putra nya itu. Tiba-tiba seseorang datang menggunakan masker dan memukul wajah Junghwan secara bertubi-tubi.

Bguhh.

BUGHH.

" Kau. So Junghwan memang BRENGSEK! " Teriak pria itu sambil membuka masker nya dengan kasar. Semua di sana terkejut melihat seseorang yang sudah meninggal kembali lagi? Terutama Jisoo syok sangat.

" Apa maksutmu tuan Kim? " Ucap Junghwan sambil mengusap sudut bibir nya yang agak berdarah. Chanyeol terkekeh pelan melihat kepura-puraan Junghwan.

" Kau sudah merencanakan semua ini demi membalas dendam oleh almarhum Irene. Jangan munafik kamu. Aku akui kamu memang mencintai anakku secara tulus tetapi setelah kejadian ini tidak akan ku biarkan ia bersamamu mengerti? " Ucap Chanyeol dengan dingin nya. Junghwan tersenyum liciknya nya.

" Kau yakin tuan akan membuat Doyoung kepadamu? " Ucap Junghwan sambil tersenyum tipis nya. Chanyeol mengepalkan tangan nya dengan emosi memuncak. Ia kembali memukul wajah Junghwan babi buta.

" Stop dad , Jung. Kalian seperti anak kecil! Ingat ini rumah sakit bukan rumah kalian. Jika ingin berantem di luar saja sana!! " Ucap Junkyu dengan sangat kesal. Tiba-tiba dokter keluar dari ruangan dengan raut wajah yang tidak menyenangkan.

" Maaf dengan keluarga Kim Doyoung? " Tanya dokter dengan ramah. Jisoo langsung menyahuti jika dia adalah ibu nya. Sang dokter pun mulai membuka pembicaraan yang sangat tegang itu.

" Maafkan saya. Pasien Kim Doyoung tepat meninggal saat 7 Desember dengan waktu 20.44 PM. " Ujar sang dokter dengan suara pelan nya.

Sontak Junghwan langsung menarik baju sang dokter dengan emosi memuncak. " Ulangi lagi. Doyoung ku tidak munggkin meninggalkanku. " Jawab Junghwan dengan muka memerah.

Sang dokter gemetar ketakutan. Dokter mulai meneguk ludah nya sangat kasar. " Mohon tuan tenang. Pasien Kim Doyoung sudah di pastikan meninggal tepat yang seperti saya ucapkan. " Ucap dokter dengan sangat berani. Junghwan memukul dokter itu dengan kasar.

" Dokter tidak berguna! " Sinis Junghwan langsung masuk ke dalam ruangan kekasihnya. Bagaikan sebuah petir tersambar di siang bolong.

Junghwan melihat kekasihnya tertutup oleh kain putih. Ia melihat Doyoung nya terbaring lemah di sana. Hatinya ikut merasakan ngilu. Ia menggenggam erat tangan nya hingga urat nya kelihatan.

" Kau tidak bisa meninggalkan ku sebelum perintahku Kim Doyoung. " Gumam Junghwan dengan lirih di telinga sang kekasih. Perlahan air mata Junghwan mulai menetes.

" Kenapa kamu kejam kepadaku? Maafkan aku jika membuatmu takut dan tersiksa di mansionku. Tetapi jangan tinggalkan aku, ku mohon? " Ucap Junghwan dengan mengelus pipi chubby Doyoung dengan air mata yang menetes.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

" Eugh " lenguh seseorang pria dengan memegang kepalanya yang terasa sakit dan berat.

" Sam, kau sudah sadar? " Tanya seseorang pria dengan nada cemasnya. Sementara pria yang di panggil sam mengerutkan keningnya tak paham.

" Ya aku sudah sadar, tapi ini di mana? Dan siapa aku? " Tanya Sam dengan wajah kebingungan, lelaki tampan yang berada di samping Sam pun mengelus rambut Sam dengan lembut.

" Namamu Samuel Leovrae Nerendra usiamu berinjak ke 19 tahun, aku adalah kakak laki-laki mu, kita sekarang berada di daerah Italia. " Jawab lelaki tampan itu dengan lembut, sementara Sam hanya menganggukan kepalanya paham.

" Lalu siapakah namamu? Kenapa aku merasa tidak mengenal mu? " Ucap Sam dengan wajah polosnya. Lelaki tampan itu terkekeh pelan dan mengusak rambut Sam.

" Namaku? Aku Kyle Leouse Nerendra biasa di panggil Kyle atau Leou. Dan kenapa kau tidak mengingat semuanya?di karnakan kamu mengalami kecelakaan pada saat itu yang membuat ingatanmu di ambil oleh tuhan." Jawab lelaki tampan itu dengan sangat jelas. Sam menganggukan kepalanya.

TBC.

Hai? konflik mulai muncul ya dan alur semakin menuju ke end papai !

My Blind Love(ft Hwanbby)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang