Correlation

253 53 5
                                    







Jangan lupa vote+comment nya, phiiww









.

.

.











Hari ini Dayeon bangun lebih awal, dia berniat membuat sarapan. Sederhana saja, beberapa potong roti isi dan segelas jus apel untuk Chaehyun lalu secangkir kopi untuknya.

Yohoo... udah siap, tinggal bangunin Kak Chaehyun.” Menatap bangga hasil karyanya, lantas dia pun pergi ke kamar untuk membangunkan gadis Taurus.

“Kak Chae, ayo bangun...” tak ada sahutan dari yang lebih tua.

Duduk di pinggiran ranjang, tangannya mengguncang pelan bahu di balik selimut itu.

“Kak, sarapan dulu yuk...” kepala mengintip dari balik selimut.

“Day, kepalaku pusing...” suara serak khas bangun tidur menyapanya. Intonasi itu terdengar lemah.

“Pusing? Kaka sakit?” dia panik, mendekat, mecoba untuk memeriksa suhu tubuh gadis itu.

Telapak tangan menyentuh kening, pipi dan leher Chaehyun.

“Panas, pantesan keliatan pucet dari bisanya.” Sepertinya Chaehyun terserang demam.

“Bentar ya kak, aku ambil sarapan sama obat dulu.” Dayeon berdiri, hendak pergi namun langkahnya terhenti kala Chaehyun menarik ujung kaus yang ia kenakan.

“Jangan pergi, di sini aja ya Day.” Pintanya masih dengan suara serak, gadis Taurus memelas menatap Dayeon, tak ingin ditinggal.

Tersenyum lembut, diusapnya puncak kepala Chaehyun, “Sebentar aja ya. Dayeon cuma ngambil obat sama makan, nanti juga ke sini lagi.”

Menggeleng cepat bak anak kecil yang tak ingin ditinggal oleh orang tuanya.

“Kalau gitu, kaka hitung aja sampai duapuluh. Sebelum hitungan terakhir Dayeon pasti balik lagi ke sini.”

“Sampai limabelas?”

“Iya, sampai limabelas deh. Kalo sampe ga balik lagi, Kak Chae boleh hukum Dayeon, oke?” kini dia mengangguk, membiarkan si Pisces pergi.

Satu... dua... tiga...” selepas si Kim muda pergi, Chaehyun langsung berhitung.

Empat... lima... enam...

Tujuh... delapan... sembilan... sepuluh...

Pada hitungan kesebelas, pintu kamar kembali terbuka, Dayeon muncul dari balik sana dengan membawa nampan.

“Baru sampai sebelas kan? Dayeon bilang juga apa, ga bakalan lama.” Chaehyun tersenyum tipis, Dayeon menepati ucapannya.

“Makan dulu ya kak, abis itu diminum obatnya.”

Menurut, gadis bersurau pink itu setiap suapan dari yang lebih muda.

“Udah Day, mual aku nya.” Menutup mulut agar Dayeon berhenti menyuapi.

“Minum dulu kak.” Disodorkannya air beserta obat pada yang lebih tua.

Ughh... pait banget sih obatnya.”

“Namanya juga obat kak, kalo yang manis itu Cuma Kim Chaehyun.” Disaat seperti ini pun Dayeon masih sempat menggodanya.

“Apaan sih Day, gombal mulu.” Ingin memukul si Pisces namun dia tak memiliki banyak tenanga.

MVSK -Chaeda-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang