After Than

207 40 6
                                    















Entah telah berapa lama gadis dalam pelukannya itu menangis. Dia menyentuh kedua pundak Chaehyun, membuat jarak diantara mereka.

Paras cantik itu basah oleh air mata, kedua iris jernihnya pun sembab dengan hidung memerah seperti tomat.

Jempol Dayeon mengusap jejak air mata di pipi Chaehyun. Tanpa permisi mengecup kedua pipi berisi gadis itu.

“Jangan nangis lagi kak.” Pinta Dayeon seraya merapihkan rambut Chaehyun yang sedikit berantakan.

“Habis ini kalian mau ngapain?” pertanyaan Chaehyun membuat Dayeon mengernyit, tak paham atas yang diucapkan gadis Taurus.

“Maksud Kak Chae?”

“Rencana kalian, mau bikin skrip kayak gimana? Mau bikin aku disiksa psikopat gila itu? Atau bikin aku habis ditangan psiko—” kalimatnya tak selesai, sebab si Kim muda membungkamnya dengan ciuman tepat di bibir.

Hanya menempel.

Dirasa sudah cukup untuk membungkam gadis Taurus, Dayeon pun memundurkan kepalanya.

“Tolong, aku ga suka kalo kaka ngomong sembarangan kayak tadi.” Ujar Dayeon.

“Ck, tapi kenyataannya bakalan gitu kan? Hah, ironi banget ya.” Tertawa sumbang diakhir kalimat.

Sekarang dia paham perkataan Dayeon kala mereka berada di atap dan saat mereka berada di bukit.

Rasanya lebih baik tidak paham sama sekali dengan perkataan si Pisces jika harus menelan kenyataan pahit seperti ini.

Kembali ditatapnya sepasang nerta itu, kini jelas terlihat pancaran kekecewaan dari manik yang biasa menatapnya hangat.

“Kamu tau ga Day? Rasanya aneh duduk berhadapan langsung sama si pencipta dunia dimana aku tinggal selama ini.”

Entah mengapa kalimat sarkas Chaehyun berhasil mencubit hatinya.

Dayeon menghela napas berat, otaknya tak mampu bekerja cepat disaat seperti ini.

“Jadi sekarang aku harus apa kak?” pasrah si Pisces.

Tanpa berkata, Chaehyun beranjak dari tempatnya tapi tangan Dayeon menahan lengannya.

“Mau kemana kak?” mengeratkan cekalan pada lengan gadis itu.

“Pergi, lepasin!”

“Ga, Kak Chaehyun ga boleh pergi.” Dalam satu kali tarikan, Chaehyun kembali duduk di atas ranjang.

Kali ini Dayeon berdiri di hadapan gadis berkulit pucat itu, menghadang langkah Chaehyun.

“Biarin aku pergi Day, lagian kenapa juga aku harus tetep tinggal disini setelah tau yang sebenernya?!”

“Kak Chae tetep di sini, jangan pergi kemana-mana. Kalo kaka ga suka liat Dayeon, biar Dayeon aja yang pergi.”

Dia pun meraih kunci motor yang ada di atas meja dan menyambar hoodie di balik pintu.

“Jangan kemana-mana kak. Kak Chaehyun masih sakit, bentar lagi dokter kesini, aku juga udah pesenin makanan buat kaka.” Setelahnya si Kim muda pun menghilang dari pandangan Chaehyun.

Selang beberapa menit, Chaehyun mendengar suara deru motor yang meninggal pekarangan rumah, menandakan jika Dayeon benar-benar pergi.

Gadis Taurus menundukkan kepalanya, menatap lantai kamar Dayeon.

Entah mengapa matanya kembali terasa panas. Tanpa aba-aba ia pun kembali menangis.

“Kenapa? Kenapa harus kayak gini Kim Dayeon? Disaat aku mau nerima kamu, kenapa harus jadi kayak gini?!” intonasi melirih, dadanya terasa sesak.








MVSK -Chaeda-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang