Confession

266 58 8
                                    













Selama perjalanan pulang, tidak ada percakapan yang terjadi. Chaehyun memegang kaku sisi jaket Dayeon.

Laju motor memelan, Dayeon mematikan mesin motor kala mereka sampai di pekarangan rumah.

Mereka tak lantas turun, Chaehyun bergeming di belakang dengan Dayeon yang masih memegang stang dan kedua kakinya menyangga motor agar tetap seimbang.

"Kak, ga mau turun gitu?" ya cukup lama mereka dalam posisi itu, sampai rasanya kaki Dayeon pegal.

"Ga, sebelum kamu jelasin tadi maksudnya apa?!" enggan beranjak sebelum si Pisces menjelaskan apa yang terjadi di cafe Caibing.

"Iya aku jelasin, tapi Kak Chae nya turun dulu ya? Masa aku ngomong nya sambil munggungin kaka, kan ga etis." Pinta Dayeon, berharap gadis Taurus mau mengerti.

"Yaudah, aku turun." Akhirnya Chaehyun turun, lantas Dayeon membantu melepaskan helm gadis itu sebelum memasukkan motor ke garasi.

"Ayo kak, aku jelasinnya di dalem aja." Sekembalinya dari garasi, si Kim muda pun menarik lembut lengan Chaehyun dan mengajak masuk.









"Jadi?!" tanya Chaehyun tak sabar ketika mereka berada di ruang tengah.

Tak langsung menjawab, Dayeon melempar tasnya ke atas lantai lalu disusul dengan menghempaskan tubuh ke sofa.

"Bentar kak, napas dulu. Tadi abis lari larian di kampus." Tak tega melihat Dayeon yang seperti kelelahan, gadis Taurus pun pergi ke dapur untuk mengambilkan minuman.

Chaehyun kembali dengan segelas jus di tangannya, "Ini minum dulu."

Menerima gelas dari yang lebih tua, dalam beberapa tegukan isinya tandas membasahi tenggorokan yang terasa kering.

"Ah... lega nya~" meletakkan gelas di atas meja, setelahnya iris Dayeon jatuk kepada gadis Kim yang berdiri di hadapannya.

Satu senyum tipis ia layangkan sebelum menarik Chaehyun agar duduk di sampingnya.

Membenarkan posisi duduk supaya berhadapan dengan gadis Kim.

Berdehem pelan, entah kenapa Dayeon merasa gugup saat menatap paras cantik Chaehyun.

“Ini mungkin kedengeran nya kayak alesan, tapi aku ga bisa pikir panjang buat ngehindar dari Ruan dan cuma kaka yang aku pikirin.” Chaehyun terdiam, membiarkan Dayeon untuk melanjutkan penuturannya.

“Terus... buat yang itu...” mendadak salah tingkah karena Chaehyun menatapnya intens.

Aduh, gimana ya ini ngomongnya.” Bergumam pelan seraya menggaruk pelipis.

“Kamu kenapa Day? Sakit perut? Pusing?” tanya Chaehyun heran, karena sejak tadi memperhatikan Dayeon yang bergerak tak nyaman.

Sedikit bergeser, mendekati Dayeon. Kedua tangannya menangkup pipi berisi si Pisces yang membuat tatapan mereka bertemu di titik yang sama.

“Tenang, oke. Ga perlu buru-buru jelasinnya.” Sumpah, Dayeon ingin pingsan rasanya.

Bagaimana tidak, jarak wajah mereka hanya beberapa senti. Dia bisa merasakan hembusan napas hangat dari gadis di hadapannya. Ditambah lagi suara lembut Chaehyun.

Dengan mengumpulkan seluruh keberaniannya, sebelum tangan itu pergi dari kedua pipinya. Dayeon meralihnya, menggenggam lembut tangan mungil Chaehyun.

Mengambil napas pelan, mencoba menetralkan degup jantung, “Tapi kak, aku ga main-main sama omongan ku.”

“Omongan yang mana?” heran Chaehyun, pasalnya tadi di cafe Dayeon cukup banyak berbicara.

Terdiam sejenak, otaknya bekerja merangkai kalimat yang pas untuk diungkapkan.

I like you, and I love you.” Mengulang apa yang ia ucapkan di cafe tadi. Oh dan jangan lupakan juga kecupan singkat di pipi Chaehyun.

Dayeon benar-benar mengulangi apa yang terjadi di cafe Caibing.

To be honest, aku sayang banget sama kaka. Semenjak Kak Chae tinggal di sini, aku ga pernah ngerasain sepi lagi. Aku pengen Kak Chae selalu ada di sini, di sisi Dayeon.” Genggaman tangan nya semakin erat, seakan enggan untuk melepaskan.

“Kaka mungkin baru kenal aku selama sebulan kebelakang ini, but I adore you every single time. I know you so well.

Butuh sedikit waktu untuk mencerna apa yang Dayeon ungkapan. Tidak, lebih tepatnya Chaehyun tak tau harus merespon apa.

“Aku ga nuntut kaka buat nerima pengakuanku ini, Dayeon cuma mau ungkapin apa yang Dayeon rasa. Lagian Dayeon juga masih orang asing buat Kak Chae—”


Kalimat si Pisces terhenti, kedua matanya membulat sempurna karena kejutan tak terduga dari yang lebih tua.

“Udah ngomong nya, kamu ternyata bawel juga ya Day.” Chaehyun terkekeh kecil melihat ekspresi terkejut si Pisces.

“Aaa... kok gemesin sih kalo cengo kayak gitu.” Mencubit kedua pipi berisi Dayeon, yang membuat si empu tersadar dan meringis kecil.

“Duh... sakit elah kak.” Tawa kecilnya menyudahi cubitan pada pipi Dayeon.

Kini keduanya terdiam dengan saling menatap satu sama lain. Dayeon dengan degupan jantung tak beraturan karena kecupan singkat gadis Kim.

Prove it, then. Bikin aku rasain rasa yang sama.” Sejujurnya, Chaehyun pun masih bingung dengan perasaannya sendiri.

Disatu sisi, Dayeon berhasil membuatnya nyaman dan aman. Sementara, disisi lain dia pun belum mengetahui banyak tentang Dayeon dan dunianya. Namun tak dipungkiri juga, jika Chaehyun menyukai kebersamaan mereka.

Dari penuturan dan respon Chaehyun, si Pisces dapat menyimpulkan jika gadis itu pun menaruh hati padanya.

Gadis Taurus meraih tangan Dayeon untuk digenggaman.

“Sekarang kayak gini aja dulu, biarin semuanya mengalir sampai kamu berhasil bikin aku jatuh kedalam pelukanmu.” Dayeon tersenyum tipis, menarik Chaehyun dan merengkuh pinggang rampi itu dengan posesif dari samping.

Okay okay, aku bakalan berusaha buat bikin kaka bucin akut.” Tawa renyah Chaehyun menggema.

“Hahaha, kalo gitu buktiin.”

"Siapa takut." Gesture tengilnya ia tunjukkan, berniat menggoda yang lebih tua.

"Ishh, kamu tuh ya..."


.

.

.



Asdfghjkl, pengen bikin scene romance, tapi kok jatuhnya cringe😭😭

Dahlah, semoga kalian suka dah:))

Ehhh... Jangan lupa juga buat hype comebacknya anak kepi~~

Bye, see ya'll

MVSK -Chaeda-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang