Abaikan cover, daripada kosong :pBeberapa hari ini aku masih memimpikan hal yang sama. Willy meninggalkanku. Dan kali ini aku berharap hanya sebatas mimpi saja tidak terjadi seperti kejadian bunda ku dulu. Ya aku harap hanya sebatas bunga tidur yang buruk.
Di muka bumi hampa yang telah berubah ini , aku sudah kehilangan orang yang sangat ku sayangi Bunda Nadia dan aku tak mau kehilangan orang yang sangat kucintai Willy. Untuk saat ini jangan, ralat maksudku Jangan sampai ya tuhan aku belum siap dan tak akan pernah siap. Demi seseorang lah aku hidup di dunia ini , dan Willy lah alasan aku masih bisa bernafas hingga saat ini.
Aku bukan di ciptakan dari tulang rusuk Willy. Yang benar saja , aku kan lahir lebih dulu dari dia ? bahkan bukan di rahim yang sama. Dan jika di hitung jumlah tulang rusuk kami sama , aku diciptakan dari Sperma , pembuahan , seenggok daging, segumpal darah pun tetap sama aku adalah Takdir Willy.
Hari ini tepat pernikahan Felly dan Gezod. Dan minggu depan pernikahan Lisa dan Kim So Min di Jepang. Kami akan hadir langsung di Jepang. jangan tanya Gezod dan Felly pasti semangat 45 sekalian Honeymoon disana. Apa aku akan Honeymoon ? kurasa tidak. Kami langsung pulang dan tidak menginap semalam pun. Kecewa ? tidak , capek ? Banget pastinya.
Aku mengelus perut atletisku yang sekarang sedikit berlemak. Aku berharap tuhan segera mempercayai kami untuk punya momongan. Aku ingin rumah yang besar ini tidak sepi lagi, ada suara bayi menangis , suaraku yang memarahi anak-anakku kelak. Sungguh berapa Milyarpun aku rela menukar dengan kebahagiaan khayalanku itu.
"Kamu sudah siap ? " tanya Willy yang kini tengah memelukku dari belakang.
Aku mengangguk sebagai balasan. Willy memutar tubuhku menghadapnya. Ku telusuri wajah tampan milik suamiku ini. Wajah yang sama dan semua masih sama. Masih ada pancaran cinta dari matanya , betapa aku bahagia merasa sebagai wanita paling beruntung di dunia.
Kurasakan wajah Willy yang semakin mendekat. Nafasnya mencekat tepat di wajahku. Bibirnya mengecup bibirku , awalnya hanya sebuah kecupan dan berakhir menjadi ciuman panas. Dan aku harus segera mengakhirinya.
"Aku nggak mau kebablasan. Dan aku sudah capek berdandan selama ini lalu kau merusaknya"
"Maaf aku khilaf lagian kamu juga ikut andil dalam ciuman ini"
"Kalau enak saja bilangnya Khilaf coba kalau gak enak pasti bilangnya di hipnotis" Cibirku yang membuat Willy terkekeh. Aku mengambil tisu di nakas maja, ku hapus bekas ciuman di sekitar wajah Willy. Asal kalian tau wajahnya mirip badut Ancol yang penuh lipstick blepotan. Dan tak lupa aku menghapus lipstick di bibirku, memolesinya dengan yang baru karena keadaanku sebelas duabelas sama Willy.
Pernikahan Gezod dan Willy dilaksanakan di dua tempat. Rumah sebagai akad nikah dan Resepsi yabg di selenggarakan di salah satu Gedung besar di kawasan Sudirman.
Siang tadi Acara akad nikah sudah selesai. Ya meskipun mereka terancam gagal kawin gara-gara Gezod yang salah menyebutkan nama Felly. Lagian namanya juga rada ribet.
Flashback.
"Kok gue dag dig dug gini ya Nai ?" Curcol Felly.
"Gausah tegang gitu ah padahal dulu waktu kita mau tawuran dengan Rival Sekolah kita lo gak ada takut-takutnya apalagi tegang" Kekehku.
Aku turun untuk melihat apakah ijab qabul selesai di laksanakan , dan ternyata ada sedikit kendala.
"Saya terima nikah dan kawinnya Felicia Artaningrum Hadiredja Mangkubulan .." Aku terkekeh Gezod salah mengucapkan nama Felly. Dan akhirnya penghulu mengulang ijabnya dan Gezod melakukan qabul.

KAMU SEDANG MEMBACA
My beloved cousin
Roman d'amour18+ Naira kini tumbuh menjadi sosok dewasa. Dan apa yang terjadi jika dulu permintaan mommy nya menikah dengan Willy sepupunya sendiri ? bahkan orangtua Willy dianggap orangtua Naira sendiri setelah Nadia mommy Naira meninggal. Parahnya Usia willy l...