Pagi hari Jinan sudah terbangun terlebih dahulu. Dia mengalami yang ibu hamil muda alami juga. Yaitu morning sickness. Dia sudah tiga kali memuntahkan isi perutnya sampai tak tersisa lagi rasanya.
Cindy masih nyenyak tidur di atas ranjangnya. Kini perempuan itu jadi suka tidur dan mudah kelelahan. Beruntung yang mengalami morning sickness adalah Jinan. Sehingga Cindy memiliki banyak waktu untuk istirahat.
Setelah merasa tidak ada yang keluar lagi Jinan kembali ke kamar. Dilihatnya Cindy yang masih terbalut selimut tebal dan tak terusik sama sekali oleh kegaduhannya.
Jinan tersenyum melihatnya. Setidaknya Cindy bisa tidur dengan nyaman tanpa gangguan.
Tanpa mau menganggu Cindy, Jinan memutuskan untuk pergi ke ruang tv dan memainkan ponselnya.
Banyak chat dan panggilan tak terjawab baik dari kedua orang tuanya dan juga kedua mertuanya. Tak lupa Eve yang paling banyak meminta vidcall.
Kemarin pagi mereka sempat berkabar dengan Eve lewat vidcall karena anak itu akan ujian sekolah. Tapi setelah nya mereka belum memberi kabar lagi.
Dan mengingat di jakarta sudah pagi hari, Jinan pun mencoba menghubungi Chika.
"Papa!!."
Eve yang mengangkat panggilan vidio itu."Pagi sayangnya papa. Lagi apa ?."
Tanya Jinan. Eve sudah lengkap dengan seragam nya."Lagi mau sarapan. Ada mama Chika juga."
Chika menyempatkan memberi lambaian tangan ke arah kamera.
"Sarapan apa sayang ?."
"Mama Chika buatin aku roti bakar. Papa lagi apa ??."
"Papa baru aja bangun."
"Makboss lagi apa ?."
"Masih tidur. Kenapa ? Kangen ya ?."
"Iya. Aku telfon ngga bisa dari kemarin."
"Maaf ya ? Kemarin mama sama papa sibuk jadi ngga sempat angkat telfon dan kabari kamu."
"Iya tau deh yang lagi heppy liburan. Awas aja nanti Eve dateng."
"Papa tungguin kamu sayang."
"Papa...hari ini aku ujian MTK, doain ya semoga ip bisa jawab semua soalnya."
"Iya sayang. Kamu udah belajar kan?."
"Udah dong. Papa Vian yang ajarin aku rumus matematika. Dia hebat deh."
"Papa Vian dari dulu emang jago kalau soal matematika. Papa dulu aja kalah."
"Huuu. Payah."
"Ya gimana. Papa ngga suka rumus rumus. Mama Cindy juga sama. Kita dulu sering contek contekan kalau ulangan. Ehh tapi ngga boleh kamu contoh ya ? Kan ip pinter."
"Hih. Ngga keren banget nyontek. Kata papa Vian dulu papa sering remed kan ya ?."
"Yaaa. Gimana."
"Papa bikin malu ip aja. Harusnya papa bisa jaga image dong. Masa kalah dari papa Vian. Papa udah keren masa kalah sama soal matematika."
"Kalau mau ejek papa mending kita udahin aja vidcallnya gimana ?."
"Ih ngambekan. Aku juga mau sarapan. Udahan aja pa, nanti kalau aku pulang sekolah aku mau ngobrol sama makboss ya ?."
"Iya. Semangat ujiannya sayang."
"Makasih pa...love you."
"Love you more."
Panggilan di matikan oleh Eve. Jinan hanya menggelengkan kepalanya saat tahu Eve sudah banyak tahu tentang dirinya. Pasti Vian dan Chika banyak memberitahu anak itu mengenai aib nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You, Mama Cindy
FantasyLanjutan cerita Babysitter kesayanganku dan Will you be my mother ?. Seri ketiga di buku cerita CiNan family 😊😊