15

1K 160 38
                                    

Seminggu sudah Cindy dan Jinan berada di Jakarta setelah hampir lima bulan berada di negara orang. Setelah berada di Indonesia pun Cindy hanya bisa menghabiskan waktunya di rumah. Sedangkan Jinan sudah kembali bekerja dua hari setelah sampai di Jakarta. Sebenarnya Cindy ingin sekali berkunjung ke cafe miliknya, namun Jinan melarang dia pergi tanpa dirinya.

Sebagai ganti, Jinan memberitahu mama mertuanya untuk mampir ke rumah di waktu senggang nya saat menjaga cafe. Tepat pukul 11 siang Gaby tiba di rumah Jinan dan Cindy.

"Eh. Ibu. Mari masuk, bu. Neng Cindy lagi di taman."
Ujar mba Yun mempersilahkan Gaby masuk.

"Makasih ya mba ?."

"Sama sama, bu."

Gaby pergi menuju taman. Dan disana Cindy tengah duduk di dekat kolam ikan.

"Cin. Lagi apa ?."
Tanya Gaby.

Cindy menoleh dan sedikit kaget akan kemunculan mamanya.

"Mama, kok ngga bilang mau kesini ?."

"Mama sengaja ngga kasih tahu. Mama kesini karena katanya kamu pengen ke cafe, tapi belom boleh sama Jinan ya ?."

"Iya. Nanti kalau udah tujuh bulan baru boleh. Tapi, Cindy bosen banget di rumah. Mau jalan jalan."

"Jinan bener kok larang kamu buat pergi pergi. Kan demi kamu dan calon anak kamu. Udah bener di kasih enak cuma tiduran di rumah, masa mau pergi pergi."

"Tapi Cindy bosen. Ma, ayo kita ke luar. Cari makan. Cuma makan aja kok, ngga lebih. Mau ya ?."

"Hem. Kamu izin ke Jinan aja deh. Mama takut kena marah dia."

"Ya udah."

Cindy memberanikan diri meminta izin pada Jinan untuk pergi makan di luar. Dengan terpaksa Jinan mengizinkan Cindy pergi. Itu pun harus bersama Gaby dan supir pribadi. Dan hanya untuk urusan makan siang saja. Selebihnya mereka harus cepat pulang.

"Gimana ?."

"Boleh."
Cindy tersenyum. Rasanya bahagia bisa pergi ke luar meski hanya untuk makan siang.

"Ya udah. Emang kamu mau makan dimana ?."

"Di mana ya ?. Yang enak."

"Kita jalan aja, nanti juga ketemu. Sana kamu siap siap."

Cindy mengganti baju santai nya dengan dress selutut. Memakai dress seperti itu membuat Cindy sangat cantik. Terlebih perut buncitnya yang ketara itu. Menambah kesan cantik pada diri Cindy.

"Sayang, pakai bajunya kok kebuka gitu ?."

"Ah. Tapi Cindy nyaman pakai baju ini."

"Di tambah jaket atau apa deh. Ini lengan baju kamu kan pendek, nanti dingin."

"Hem. Oke. Bentar ma."

Cindy mencari jaket yang bisa menutupi lengan nya. Setelah mencari dia menemukan jaket model fleece crop yang pas di padupadankan dengan dresnya.

"Yuk, ma."

Keduanya pun pergi dari rumah. Dalam perjalanan Cindy masih kebingungan untuk makan siang dimana. Namun sebelum pergi makan, mereka menyempatkan menjemput Eve.

Setelah Eve bersama mereka, perjalanan pin di lanjut. Karena Eve suka sekali makan ramen, ketiganya pergi ke restoran Jepang.

"Mak!! Aku mau eskrim juga."

"Iya."

"Yang macha."

"Bukanya stroberi?."

"Jan gitu mak, aku ngga suka ini."

Love You, Mama CindyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang