22

1K 155 27
                                    

Hari ini tepat seminggu Zean lahir ke dunia. Dan setelah seminggu berada di rumah, sore ini akan di adakan acara aqiqah untuk Zean yang di adakan di rumah Jinan tentunya.

Semua persiapan sudah beres dan rampung. Banyak tamu yang di undang, ada anak yatim piatu, rombongan pengajian ibu ibu dan juga kerabat dekat akan datang sore nanti.

Keluarga besar baik Jinan dan Cindy juga turut hadir karena sengaja datang untuk melihat langsung wajah Zean untuk pertama kalinya setelah lahir. Iya, papa si bayi belum memposting atau tidak sama sekali memposting wajah anaknya setelah lahir. Hanya sebagian wajah dan itu pun tidak jelas. Banyak dari kerabat mereka yang penasaran namun tidak di tunjukan juga wajah mungil Zean. Maka dari itulah banyak yang menyempatkan datang hanya untuk melihat wajah Zean.

"Wihh. Adek aku udah bisa main air."
Eve dengan setia membantu Cindy memandikan adiknya di kamar mandi. Anak itu benar benar sangat membantu Cindy dalam merawat Zean. Karena sampai hari ini Cindy belum memakai babysitter, maka kehadiran Eve sangat membantunya. Cindy memang ingin melakukan semuanya sendiri dalam membesarkan Zean. Terkadang akan di bantu Gaby atau Gracia juga sih. Kalau Jinan, ya bantu bantu juga sih. Tapi lebih ke meriwehkan Cindy.

"Ambilin shampo dong, ka."

"Mau yang mana ? Yang ini atau yang itu?."
Eve menunjukan dua merek shampo bayi.

"Yang kaka pegang aja."

Eve segera memberikan shampo yang Cindy mau.

"Makasih kaka."

"Sama sama."

"Nanti ambilin handuk ya ?."

"Oke."

Sebelum Cindy selesai pun Eve sudah pergi mengambil handuk.

"Wih, udah di ambilin aja. Kaka pintar."

"Hehehe. Mak, Zean udah gede aja ya ? Pipinya udah tembam kayak mochi."

"Iya dong. Kan Zean minum susunya banyak. Makanya cepet tembem."

"Kalau susu itu datengnya dari mana ?."

"Ya dari yang mama makan dan minum. Nanti jadi susu buat Zean."

"Kalau makboss makan buah, susunya jadi rasa buah ? Kalau makan daging rasanya daging ? Gitu, Mak?."

"Ya..ada sarinya aja sih. Ngga rasa buah atau daging juga. Cuma sarinya aja."

"Sari itu apa ?."

"Sisanya. Tapi yang bagus buat dede bayi."

"Coba aja bisa gitu. Pasti Zean ngga perlu beli susu di mall. Kan kalau mau minum susu rasa pisang bisa minta ke mama. Mau rasa apa aja bisa. Kalau gitu mama keren ya ? Bisa buat susu banyak rasa."

Cindy terkekeh. Setiap hari banyak pertanyaan aneh dari Eve. Setiap kali anak itu bertanya dia jadi belajar juga. Belajar menjawab dengan sabar agar Eve mudah paham. Dan berkat Eve dia bebas dari baby blues yang sempat dia alami dua hari pasca Zean lahir. Dia mudah lelah, mudah marah, mudah sedih, dan mudah murung ketika itu. Bahkan sempat mengomeli Eve yang terlalu bawel kala itu. Tapi justru Eve bersama Jinan lah yang membuat Cindy bangkit dari sindrom baby blues.

"Cind.."
Jinan datang dengan muka bantal nya. Sejak semalam Jinan tidak bisa tidur karena sibuk mengurus pekerjaan dan agenda aqiqah juga makanya dia baru bisa tidur dini hari dan bablas sampai sore.

"Nan, udah cukup tidurnya ?."

"Hemm. Tapi masih...hoammmm. Kurang."

"Iyuh!!. Kebo banget papa. Udah jam tiga sore loh. Masa mau tidur lagi."

Love You, Mama CindyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang