17

1K 162 38
                                    

Kehamilan Cindy telah memasuki trisemester terkahir. Cindy juga sudah mulai mengalami kesulitan dalam segala aktifitas nya. Kondisi badannya yang mudah lelah dan juga pegal membuatnya hanya bisa sedikit beraktivitas. Apalagi beban pada perut besarnya, membuat aktifitas dia sedikit terganggu dan akhirnya dia banyak menghabiskan waktu hanya untuk rebahan atau duduk saja.

Meski dia kesulitan dalam banyak aktifitas, namun Cindy tidak mengeluh. Dia hanya bersabar sampai hari dimana anaknya lahir. Mengetahui tumbuh kembang calon buah hatinya cukup membuat Cindy tidak mengeluh pada kehamilan pertamanya ini. Dia justru bahagia.

Malam ini juga tidurnya tidak nyenyak karena calon buah hatinya sedikit rewel di dalam sana, dan membuat Cindy terbangun di tengah malam. Karena itu, Cindy memilih untuk jalan jalan sebentar di dalam kamarnya.

"Kamu lagi apa sayang ? Kok ngga mau tidur ?."
Cindy mengajak bicara anaknya di dalam perut. Calon anaknya rupanya menjawab dengan tendangan kecil.

"Kamu laper ya ? Mau makan ?."

Tak ada tendangan dari dalam perut nya.

"Oh, bukan ya ?. Terus mau apa ?."

Cindy terus berjalan kesana kemari sampai dia mengantuk kembali.

Tepat pukul 7 pagi Cindy kembali terbangun. Kali ini Jinan juga sudah bangun.

"Pagi sayang. Nyenyak tidurnya ?."
Tanya Jinan setelah dirinya mencuci muka.

"Lumayan. Kamu baru mandi ?."

"Engga. Habis cuci muka."

"Bantuin bangun, Nan."

Jinan membantu Cindy duduk di ranjang.

"Akhir akhir ini kamu suka bangun tengah malam ya ?."
Tanya Jinan yang melihat wajah lelah Cindy.

"Ya, beberapa kali sih. Tadi pagi banget juga kebangun."
Jawab Cindy.

"Kenapa ngga bangunin aku ? Aku kan bisa temenin kamu."

"Kamu aja tidur kemalaman, pasti kalau aku bangunin kamu bisa aja kamu malah pusing."

"Ya tapi kan aku mau temenin kamu begadang."

"Nan, aku ngga mau kamu sakit cuma gara gara ikut bangun tengah malam. Pagi hari kamu juga harus kerja, emang sih kerjanya di rumah, tapi tetap aja sibuk. Aku cuma ngga mau kamu sakit."

"Tapi kamu jadi sendirian kalau bangun. Kan kalau kamu bangunin aku jadi ada temen ngobrol."

"Baby C udah bisa di ajak ngobrol kali, jadi ngga perlu khawatir."

"Pokoknya kalau kamu kebangun lagi, kamu bangunin aku aja ya ? Ini perintah."

"Aku usahain."

"Ya udah, kita sarapan. Sini aku bantu."

Tiba di meja makan mereka melihat Eve yang sudah memakai baju seragam lengkap. Dan juga Gracia yang datang berkunjung.

"Mama ? Mama kapan sampai??."

"Baru aja. Sini kira sarapan bareng."

"Papa ngga ikut ??."

"Ngga, cuma mampir bentar ketemu Eve."

"Eve di temui, anaknya ngga."
Kata Jinan cemburu.

"Anaknya udah gede, jadi ketemunya sama cucu."

"Ya minimal sapa Jinan bentar. Kan Jinan juga jarang ketemu papa."

Jinan duduk setelah membantu Cindy duduk.

"Papa sibuk, Nan. Kamu dong yang main ke rumah. Jarang kan sekarang?."

Love You, Mama CindyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang