13 : Hari Bersama Kelana

1.1K 203 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Jendral senang sekali malam ini, entah kenapa. Anak laki-laki itu tidak berhenti tersenyum sejak memasuki kamarnya sendiri beberapa menit lalu, senyumnya yang sejak tadi sudah mengembang, kini bertambah semakin mengembang saat melihat sebuah pesan masuk ke ponselnya.

| Halo-halo, apakah benar dengan saudara Jendral disana? Kalau benar, sudikah saudara menyimpan nomer saudari cantik bernama Kelana ini? Siapa tahu, setelah itu kita bisa menjalin tali silaturahmi yang lebih dekat lagi:>

19:37

Anak laki-laki itu tertawa tanpa suara, harusnya akan menjadi tawa yang nyaring dan bahagia jika ada suaranya. Namun dilihat dari matanya yang melengkung dan membentuk bulan sabit dengan sempurna itu sudah cukup jelas untuk menyimpulkan bahwa Jendral senang menerima pesan dari Kelana barusan. Jari-jari Jendral mulai menari diatas layar ponselnya, tidak tahan untuk segera membalas pesan panjang dari Kelana barusan.

Halo, benar disini dengan Jendral.. |
Baiklah, Kelana. Sudah aku simpan kok:). |

| Ya ampun, gercep banget..
| Anw, maaf ya kalau aku lancang chat kamu duluan. Aku dapet nomer kamu dari grup kelas, hehe.

Tidak apa-apa kok, Kelana |

| Hehe, makasih Jendral.
| Eh iya, jangan panggil aku Kelana, ih. Kepanjangan.

Hm? Terus kamu maunya aku panggil apa? |

|Kamu panggil aku sayang juga aku gak keberatan kok Jen:)

Jendral mematung membaca bubble chat Kelana barusan, matanya melotot kemudian anak laki-laki itu menggelengkan kepalanya perlahan.

Kalau itu, kapan-kapan saja ya.. |
Sekarang aku panggil kamu Lana saja, dulu. |

| Hehe bercandaan doang Jenn..
| Boleh kok, kamu boleh panggil aku Kelana, Lana, Ana, atau siapapun yang menurut kamu nyaman.
| Aku mah mau dipanggil kur kur juga bakal nyamperin kalau yang manggil kamu, Jen.
| Ehe..

Jendral menggelengkan kepalanya perlahan, tersenyum tipis kemudian membalas pesan Kelana lagi.

Iya, Lan. |
Sudah dulu, ya. Aku mau belajar. |

| Rajin banget ih, kamu
| Oke deh, aku mau rebahan kalau gitu
| Simpan dulu kangennya buat aku, sampai jumpa besok Jendral! Semoga besok kamu gak cuekin aku kayak hari ini!

SenandikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang