15

54.8K 3.6K 15
                                    



Siang itu Rengganis menjemput si kembar dengan mobil Leon, kebetulan pria itu sedang berkunjung ke restoran sembari melihat perkembangan usaha Rengganis. Jay pun ikut, sedangkan pengasuhnya tetap tinggal di restoran.

"Hayoo itu siapa Dek?" tanya Rengganis pada Jay yang duduk di pangkuannya, balita itu pun melonjak-lonjak kegirangan melihat kakaknya.

Mereka masih ada di dalam mobil, karena cuaca siang ini lumayan terik. Melihat anak kembarnya keluar dari sekolah, Rengganis bergegas keluar dari mobil Leon.

"Sini biar gue gendong aja." Leon mengambil alih Jay.

"Bunda!" teriak si kembar ketika menemukan Rengganis, mata mereka memicing melihat adik bungsungan berada di gendongan pria asing.

Bahkan mata Dewa melotot dan berkacak pinggang, terlihat menantang Leon. Di tatap mengerikan seperti itu, Leon malah tertawa. Lucu sekali anak kembar Rengganis ini.

"Salim sini sama Om. Om Leon itu teman Bunda."

Meskipun enggan, si kembar menuruti perintah bundanya. Leon pun sedikit tidak nyaman ketika anak-anak Rengganis mencium tangannya.

"Ini balik ke restoran lagi?"

"Iya, makan siang di restoran aja yaa?"

Dewa pun mengangguk dengan semangat, anak itu senang bermain di restoran. Karena di samping restoran terdapat sungai kecil yang airnya sangat jernih, biasanya ia akan memancing di sana, meskipun tidak pernah berhasil mendapat ikan.

"Wahh cucu Eyang udah pada pulang." ujar Ira menyambut cucunya, ibu dari Renganis itu keluar dari dapur.

Siang ini restoran ramai karena jam makan siang, belum lagi pesanan nasi box yang harus mereka kirimkan untuk kantor-kantor yang saat ini berlangganan makan siang di restoran Rengganis.

Meskipun baru saja dibuka restoran Rengganis sudah ramai, hal ini karena iklan yang dilakukan di media sosial dan suaminya ikut mengiklankan di media sosialnya. Alhasil banyak kenalan Bara yang mengetahui dan langganan di restorannya.

Selama ini , Ira ikut membantu mengelola restoran. Sedangkan usaha catering yang ada di Jakarta, wanita itu serahkan kepada pegawai kepercayaannya yang sudah bekerja puluhan tahun dengannya. Ia hanya perlu memantau dari jauh.

Setelah mengganti seragam sekolahnya si kembar, Jay, Mbak Nana dan Leon duduk di restoran bagian luar yang memiliki pemandangan sungai. Gemericik aliran sungai begitu menenangkan, tidak salah memang Rengganis memilih lokasi untuk usahanya.





 Gemericik aliran sungai begitu menenangkan, tidak salah memang Rengganis memilih lokasi untuk usahanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DUDA KESAYANGAN RENGGANIS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang