DUDA KESAYANGAN RENGGANIS (END)

25

Belly dance merupakan tarian rakyat khas Timur Tengah yang diperkirakan telah ada sejak 1400 SM. Tarian ini didaulat sebagai salah satu tarian tertua di dunia, yang berkembang dalam masyarakat di tepian sungai Tigris-Eufrat.

Biasanya tarian ini ditampilkan pada perayaan pesta, seperti pernikahan, kelahiran bayi, atau perayaan kebahagiaan lainnya. Tarian ini adalah seni yang indah, penarinya wanita dan ditarikan dengan lembut. Gerakannya kebanyakan dari pinggul dan bahu. Tarian belly dance berbeda dengan striptis yang agresif dan cenderung vulgar.

Rengganis mempelajari belly dance sejak lulus kuliah, empat tahun yang lalu. Wanita itu awalnya tertarik karena gerakannya yang begitu mempesona. Ia belajar hanya untuk dirinya sendiri, sama sekali tidak berniat untuk tampil di muka umum, apalagi di depan pria.

Ia cukup puas setelah rutin berlatih dapat menguasai gerakan-gerakan yang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Bahkan selama ini Ira tidak mengetahui jika anaknya dapat menari tarian yang berasal dari Timur Tengah itu.

Sore tadi anak-anaknya dijemput oleh mertuanya, mereka akan menginap di rumah Bisma beserta Mbak Nana. Sedangkan Bara belum pulang karena harus mengurus sayuran yang harus dikirimkan ke supermarket-supermarket.

Tingg

Satu chat masuk dari Bara yang mengabari sudah OTW pulang, Rengganis hanya manjawab dengan emoticon jempol. Setelah melakukan pemanasan, wanita itu memutar lagu asli Timur Tengah yang lebih lembut, melenakan, dan membuat gerak tubuh para penari belly dance terlihat gemulai dan mempesona.

Rengganis mendengar suara motor Bara, wanita itu langsung mengintip dari jendela kamar dan mematikan lagu yang sebelumnya ia putar. Pria itu tampak berjalan memasuki rumah, ia terkejut melihat penampilan istrinya. Rengganis menahan untuk tidak tertawa melihat reaksi Bara yang saat ini memegang dadanya karena kaget.

“Kaa…kamu ngapain pake bagituan?” pria itu sampai tergagap, terlalu terpesona dengan istrinya yang mengenakan kostum minim.

Pria itu sebenarnya pernah melihat Rengganis menggunakan kostum tersebut saat mereka belum menikah. Namun dulu ia hanya mengintip lewat celah gorden yang tidak menutup sempurna. Saat ini pria itu dapat melihat secara jelas bagaimana konstum itu memamerkan lekuk tubuh istrinya.

“Ini mau latihan belly dance, kebetulan udah lama engga latihan.” Rengganis berbohong padahal dirinya rutin latihan seminggu 2 kali, tapi ketika rumahnya sedang kosong dan ia memilih latihan di dalam kamar.

Rengganis mengunci pintu rumah mereka, wanita itu menarik lembut tangan Bara agar mengikutinya masuk ke dalam kamar mereka. Ia mendudukkan bara di pinggir ranjang, musik yang sebelumnya sudah ia persiapkan pun diputar.

Malam itu Rengganis menari di saksikan oleh Bara untuk pertama kalinya. Sebenarnya wanita itu sedikit nervous karena ditonton suaminya. Namun karena sudah terlanjur, Rengganis pun memulai tariannya.

Di penghujung lagu, Rengganis bergerak memutar. Gelang kakinya bergerincing semakin kuat seiring dengan semakin cepat ia memutar tubuhnya. Alunan musik itu menyatu dengan tubuhnya. Sampai akhirnya ia berhenti bergerak, tepat menghadap Bara yang terpesona dengan tarian sensual yang ditarikan istrinya.

Musik pun berhenti, seketika Bara langsung merengkuh tubuh ramping istrinya. Pria itu mengabaikan peluh yang membasahi tubuh Rengganis, paru-paru wanita itu butuh oksigen. Namun belum puas Rengganis menghirup napas sebanyak-banyaknya, Bara langsung mencium bibirnya.

Diciumnya telinga Rengganis lalu membisikkan, “I want you.”

Suara Bara tersekat dan parau ketika mendudukan wanita itu di atas pangkuannya. Tangannya memegang pinggul Rengganis, sedangkan wanita itu mengalungkan lengannya di leher Bara.