Hari demi hari berlalu. Rasanya tensi Naufal naik dan sebentar lagi akan di diagnosa sebagai penderitaan hipertensi. Bagaimana tidak? Hampir setiap hari Naufal harus berkelahi dengan Jevano. Lelaki itu jadi pemberontak setelah kematian keluarganya.
Naufal hanya ingin menasehati dan memotivasi Jevano agar tetap menjadi orang baik dan lebih baik lagi. Naufal mengerti bagaimana perasaan Jevano, tapi semua itu tidak harus dilampiaskan ke hal-hal negatif. Namun untuk kesekian kalinya Naufal merasa ada yang berbeda dan aneh dari Jevano.
Sekarang Jevano jadi lebih sering merokok, apalagi sekali merokok bisa sampai 2-3 batang. Lelaki itu juga sering minum minuman keras bahkan pernah membawa beberapa orang teman laki-laki yang tidak Naufal kenal ke kosannya untuk minum bersama. Naufal benar-benar tidak habis pikir. Naufal merasa lelaki itu bukanlah Jevano, teman sekamarnya.
Naufal sangat tidak nyaman mencium kamarnya yang bau rokok dan alkohol. Seingat Naufal, Jevano pun tidak suka jika kamarnya berbau tidak sedap. Jevano selalu merokok di balkon, bukan dikamar. Berbeda dengan sekarang yang selalu seenaknya membuang puntung rokok dan menyimpan botol bir dipojok kamar.
Jevano juga sudah tidak bekerja di perusahaan konstruksi itu. Namun anehnya lelaki itu selalu memiliki uang untuk membeli apapun. Bahkan kamar kost nya itu sudah dibayarkan untuk beberapa bulan kedepan oleh Jevano. Sedangkan dulu, uang sewa yang notaben nya 'patungan' saja Jevano harus menunggu gaji atau meminjam pada Naufal.
"Jevano tuh termasuk cowok perfeksionis dan bersih sih menurut gue"- ucap Naufal. "tapi sekarang udah beda, mandi aja jarang"- sambungnya sambil memakan siomay.
"Aneh banget tuh anak sekarang.. Eh tapi gue sempet kepikiran sesuatu"- Reihan memasang wajah seriusnya yang membuat siapapun yang melihatnya akan terpesona saking tampannya. Tidak termasuk Naufal.
"Apa?"
"Apa mungkin ya, semua keluarga si Jev itu punya asuransi, terus pas meninggal semua uang asuransi nya di ambil sama si Jev. Nah kan udah jadi orkay, nah dari situlah dia bisa foya-foya"- jelas Reihan yang membuat Naufal geleng-geleng kepala.
"Kejauhan lo mikirnya njir"- Naufal kembali memakan siomay nya. Ia sangat tidak percaya jika benar Jevano melakukan hal seperti itu.
Kehidupan Jevano benar-benar berbeda 180 derajat. Kini lelaki itu semakin bertingkah. Seperti saat ini, Jevano membawa seorang wanita—ah lebih tepatnya Jevano menyewa seorang jalang ke kosannya, mengabaikan Naufal yang berada 1 atap dengannya.
Sebelum kedua orang itu minum bersama, Naufal sudah lebih dulu menarik jalang itu turun dari ranjangnya, mengusir nya keluar dan memperingati agar tidak datang lagi walau Jevano memanggilnya.
"Mau lo apa hm? Gue gak pernah ngusik hidup lo"- ucap Jevano datar yang setelah nya menenggak habis 1 botol bir.
"Dibanding lo, gue lebih lama tinggal di sini. Lo gak boleh seenaknya bertingkah tanpa persetujuan gue"- balas Naufal tak kalah datar. "lo gak hidup sendiri, jadi hargain orang lain disekitar lo"- sambungnya.
"Berapa harga lo? 1M? 2M? 10M? gue beli sini"- sahut Jevano enteng yang membuat Naufal naik pitam. Mungkin inilah puncak kemarahan Naufal karena sedari kemarin Naufal banyak mengalah namun Jevano tak sadar-sadar.
Bugh bugh
Naufal meninju rahang Jevano 2 kali hingga lelaki itu terjatuh di atas ranjang. Dengan setengah kesadarannya Jevano berdiri dan membalas meninju rahang Naufal 2 kali hingga Naufal melangkah mundur.
Perkelahian pun berjalan cukup sengit didalam kamar kost tersebut. Keduanya sama-sama kuat dan tidak bisa diremehkan. Naufal merasa ia harus memiliki strategi agar dapat mengalahkan Jevano, karena mengandalkan kekuatan saja tidak cukup.
Saat dirasa ada kesempatan, Naufal segera membekuk Jevano ke atas ranjang, mengunci pergerakan lelaki itu agar tidak bisa melawan.
Jevano sendiri menahan rasa sakit karena memang Naufal terlalu kuat mengunci tangannya. Ia terdiam beberapa saat, memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian isak tangis pun keluar dari belah bibir Jevano, membuat Naufal bingung kenapa Jevano menangis.
"N-naufal... M-maafin gue hiks... Gue bener-bener hancur hiks, gue gak punya siapa-siapa lagi sekarang hiks hiks"- lirih Jevano yang membuat Naufal melepaskan kunciannya dari tangan Jevano.
Naufal terdiam sejenak sambil menatap Jevano yang membenarkan posisinya menjadi duduk. Tangisan Jevano yang semakin lama semakin besar dan memilukan pun menginterupsi kamarnya. Semakin lama Naufal yang mendengar pun akhirnya luluh. Naufal mendekatkan dirinya ke arah Jevano, memeluknya dengan lembut, menyalurkan rasa hangat dan aman untuk lelaki dipelukannya.
"Lo gak perlu minta maaf Jev, gue yang harusnya minta maaf. Mungkin emang gue aja yang gak ngerti gimana perasaan lo, gak ngerasain jadi lo"- ucap Naufal sambil mengelus kepala Jevano.
Jevano terus menangis dipelukan Naufal, menyandarkan kepalanya didada bidang Naufal. Naufal mendengar suara rintik hujan diluar. Hujan pun turun membasahi permukaan bumi. Merubah suhu panas menjadi dingin. Jevano mengeratkan pelukannya.
DUAARRR
Petir pun derdengar sangat keras, membuatnya dejavu. Naufal ingat dengan kejadian sebelumnya dimana Jevano selalu terkejut dan reflek teriak saat mendengar suara petir. Namun Jevano yang sedang ia peluk sekarang seperti tidak terganggu sama sekali dengan besarnya suara petir barusan.
"Udah, lo jangan nangis. Lo gak sendiri kok, ada gue yang bakal nemenin lo kapan pun lo mau. Gue minta maaf, jangan nangis lagi"- ucap Naufal sambil menghapus air mata Jevano yang mengalir cukup deras.
Settt
Naufal terkejut saat Jevano menariknya ke atas ranjang. Menaiki tubuh yang lebih muda dan—
Chup
Bibir mereka pun bertemu. Keduanya saling melumat dengan lembut namun lama kelamaan ciuman pun berubah menjadi lebih menuntut. Jevano sempat kewalahan karena Naufal sangat mendominasi ciuman ini. Naufal sendiri merubah posisi, membuat Jevano berada di kukungannya dengan tetap mendominasi ciuman.
Ciuman pun semakin panas saat Naufal berhasil memasukkan lidahnya kedalam mulut Jevano. Menjelajah nya tanpa terlewat satupun.
Tanpa Naufal sadari, ditengah kegiatan mereka Jevano memberikan senyum miring untuknya sambil mengalungkan tangan ke leher Naufal dan menariknya agar lebih dekat.
-🐰🐶-
Siang bes💩..
Gak ada a/n penting di ch ini wkwkJangan lupa vote comment ygy👍
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK RANTAU | JAEMJEN √
Fanfiction"sekilas doang sih..."- ljn "...tapi berkesan"- njm . . >cerita ini berhubungan sama Rival With Benefit, jadi biar ngga bingung harus baca RWB dulu baru baca ANAK RANTAU< ----- ⚠️bxb area⚠️ Copyright ⓒ wtfftttt 2022