BAB 17

1.1K 128 31
                                    

Hari itu pun tiba. Mereka semua sedang berada di ruang persidangan. Naufal selalu menyemangati dan memberikan ketenangan untuk Jevano.

Tampaknya sidang hanya akan diadakan 1 kali karena Jovino sama sekali tidak menyangkal semua tuduhan yang ditujukan padanya. Justru Jovino mengakui semua tuduhan itu dan bahkan ia tidak menyewa pengacara pembela.

Dengan semua pengakuan Jovino, hakim dapat memberikan keputusan lebih cepat dan persidangan pun akan ditutup.

Hakim memutuskan bahwa Jovino bersalah dalam beberapa kasus. Pembunuhan berencana secara berantai, penyekapan dan penganiayaan terhadap Jevano, penculikan terhadap Reihan dan pelarian diri ke luar negeri.

"Saudara Jovino, anda dijatuhi hukuman mati"- ucap sang hakim agung di depan lalu mengetuk palunya.

Naufal lega karena Jovino sudah diputuskan mendapatkan hukuman yang setimpal. Beberapa juri dan saksi di persidangan tertutup itu pun sangat lega dengan keputusan sang hakim.

Jovino tersenyum menerima keputusan untuknya. Ia memang pantas dihukum mati atas semua perbuatan nya.

"Saudara Reihan, anda dijatuhi hukuman 2 tahun penjara karena membantu menyembunyikan keberadaan terpidana, membantu melarikan diri dan menghalangi penyelidikan polisi. Dengan ini sidang pun ditutup"- ucap sang hakim lalu kembali mengetukkan palu nya.

Reihan menoleh ke arah Jovino yang melemparkan senyuman kearahnya.

"Gapapa, lo kuat. Cuma 2 taun"- ucap Jovino dengan entengnya namun bisa membuat Reihan tertawa.

Reihan menerima keputusan hakim. Ia mengakui dirinya memang salah. Reihan menatap tangannya yang digenggam erat oleh Jovino, beralih menatap wajah Jovino yang terlihat baik-baik saja walau akan dihukum mati. Reihan tersenyum. Ia pasti bisa melewati ini semua. Yang harus ia pikiran adalah perpisahannya nanti dengan Jovino saat waktu eksekusi lelaki itu sudah tiba.

Hampir setengah jam Naufal mencari-cari dimana Jevano, ternyata lelaki itu menemui sang hakim dan berbicara sesuatu. Entah apa yang mereka bicarakan sampai-sampai sidang kembali dibuka. Semua kembali berkumpul di depan meja hijau itu.

Hakim memutuskan untuk merubah keputusan nya atas dasar permintaan dari pihak korban yaitu Jevano.

"Saudara Jovino, anda dijatuhi hukuman penjara seumur hidup"- bunyi palu pun terdengar.

Keputusan ini membuat semua orang didalam ruangan itu terkejut, terutama Naufal dan Jovino. Bagaimana bisa Jevano mengajukan banding terhadap pembunuh keluarganya. Sidang pun kembali ditutup. Keputusan barusan membuat semua orang geram. Kenapa Jevano meringankan hukuman untuk Jovino.

Naufal menatap Jevano "Jev... Lo yakin? Kenapa lo ngelakuin itu? Maksud gue——akh"- ucap Naufal prustasi dengan lelaki di sampingnya.

"Jovino juga saudara gue... Gimana pun juga kejahatannya itu di dasari rasa benci terhadap gue sama ayah gue, faktor dari orang tua kandang yang tega ngebuang dia karena gue"- jawab Jevano "dia juga udah ngakuin perbuatannya, gue juga udah maafin dia. Dan yang penting Jovino tetap dapet hukuman nya kan"- sambung nya.

Naufal menghela nafas lelah "iya, tapi kurang setimpal"- sahutnya.

Tanpa sadar, ternyata Jovino mendengar semua pembicaraan mereka. Jovino menghampiri mereka berdua, membuat Naufal menatap jengkel ke arahnya. Sedangkan Jevano hanya diam.

"Kenapa lo ngelakuin itu? Gue gapapa kok dapet hukuman mati"- ucap Jovino.

Jevano tersenyum lalu memeluk kembarannya beberapa detik. "Lo baik-baik ya selama di penjara, jaga diri, tahan emosi——kalo bisa selalu lakuin hal positif supaya dapet keringanan lagi"- ucap Jevano berpesan.

"Van, tapi..."- belum selesai Jovino berbicara, Jevano sudah memotong kalimatnya.

"Udah mending ikutin apa kata gue, gausah tapi-tapian, lo udah ditungguin tuh"- potong Jevano sambil melirik beberapa polisi yang memang menunggu Jovino dan akan membawanya ke sel tahanan.

Sudah 1 tahun semenjak Jovino dan Reihan dijatuhi hukuman penjara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 1 tahun semenjak Jovino dan Reihan dijatuhi hukuman penjara. Jevano sering mengunjungi kedua lelaki itu bersama Naufal sambil membawakan mereka makanan. Semakin kesini, Jevano merasa hubungan persaudaraan nya dengan Jovino semakin erat. Mereka selalu mengobrol dan bercanda. Sepertinya 2 saudara kembar itu saling berdamai satu sama lain. Dan yang pasti Jevano sudah lebih dulu berdamai dengan keadaan.

Jevano menyiapkan beberapa makanan yang akan ia bawa saat berkunjung nanti. Saat ini ia masih menunggu Naufal pulang dari kantornya. Hari ini ia akan berkunjung ke penjara karena lusa ia dan Naufal harus pindah keluar kota sebab pekerjaan Naufal yang selalu berpindah-pindah. Naufal akan dinas di Yogyakarta dan tentu saja ia membawa Jevano tinggal bersama nya dirumah dinas yang baru.

Sesampainya di sel tahanan, mereka segera menemui Jovino, tidak lupa pula mengajak Reihan kumpul bersama di sebuah ruangan yang memang diperuntukkan untuk mereka.

"Lo jadi ke Yogya?"- tanya Jovino dengan raut wajah kecewa.

Jevano mengangguki pertanyaan kembarannya itu sambil mengupas jeruk untuk lelaki itu. Naufal segera masuk dalam obrolan mereka, memberikan pengertian agar Jovino mau mengerti. Wajar saja Jovino tidak rela Jevano pergi, karena ia baru merasakan kasih sayang dari saudara nya.

"Nanti kalo ada waktu gue pasti kesini kok. Kita juga bisa video call, gue udah bahas soal itu sama pihak polisi tadi"- ucap Jevano.

Jovino hanya bisa menghela nafas pasrah. Ia memakan jeruk yang sudah dikupas oleh Jevano. Dengan pikiran yang berkecamuk, Jovino diam tidak menimpali candaan yang terlontar dari ketiga lelaki itu. Ia berubah menjadi murung.

"Apa emang udah saatnya gue ngelakuin planning yang sempat tertunda itu?"- batin Jovino.











-🐰🐶-

Ehee
Makin lama makin menurun ya readers nya wkwk gapapa it's oke👌 sudah biasa awokawok. Itulah resiko nya nulis cerita di wattpad☺👍 tapi emang sih, ku akuin bahwa cerita ini lama² gak seru karena keluar tema wkwk.

Buat yang masih setia baca cerita ini, makasih banget. Apalagi yang udah ngevote sama komen, makasih banyak☺💚

Btw kalian dapet salam dari Jevano sama Naufal. Katanya gini "semangat ya cantik bacanya💚" gitu hehe.

ANAK RANTAU | JAEMJEN √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang