27. Tertunda Sejenak

849 45 0
                                    

Beberapa bulan belakangan ini, Eros selalu menghindari Leony. Tentu saja. Alasannnya hanya satu. Yaitu, Leony yang mendadak cerewet.

Dan karena itu pula, pada akhirnya Eros memiliki kecenderungan menghindari Leony kalau bibir istrinya itu tengah bekerja. Ehm ... berbicara maksudnya. Eros hanya tidak ingin terjadi pertengkaran ketika harus menghadapi bibir Leony. Dan untuk waktu yang tidak sebentar, sepertinya Eros nyaris melupakan fakta bahwa bibir Leony tidak hanya bisa digunakan pemiliknya untuk mengomeli dirinya. Alih-alih melakukan sesuatu yang bisa membuat ia sejenak lupa akan dunia.

Entahlah, Eros tidak tau ke mana berakhirnya potongan terakhir singkong rebus tadi. Mungkin lenyap ke dalam saluran pencernaannya atau sebaliknya. Berakhir pada Leony. Eros tidak peduli. Karena sekarang yang paling ia pedulikan adalah bagaimana menuntaskan hasrat yang mendadak saja bergelora memenuhi dadanya. Mendorong ia untuk semakin menarik pinggang Leony. Demi memperdalam sentuhan dan permainannya di bibir Leony.

Leony memejamkan mata. Tak sempat berpikir ataupun berhitung. Entah sudah berapa lama Eros tidak menciumnya. Namun, ketika pada akhirnya bibir mereka bertemu. Saling menekan. Dalam buaian yang ternyata masih mampu mendebarkan jantungnya itu. Leony tau bahwa ternyata ia merindukan ciuman Eros. Dan demi Tuhan, Leony pikir Eros pun merasakan yang sama. Karena hanya dialah yang bisa merasakan bagaimana tekanan bibir Eros makin lama makin terasa menuntut. Layaknya cowok itu yang tak cukup hanya dengan ciuman sekilas.

Menuruti keinginan hatinya, satu tangan Eros yang bebas berpindah pada tekuk Leony. Menahan di sana, tepat ketika wajahnya meneleng ke satu sisi. Seiring dengan bibirnya yang kemudian memberikan panggutan dalam di sana. Dengan penuh irama. Dengan tekanan yang membuat Eros merasakan dorongan untuk merasakan yang lebih lagi.

Bibir Eros bergerak. Meninggalkan pagutannya, beralih demi melumat. Bagai ingin menikmati kelembutan bibir Leony di tiap sentinya. Hingga menarik erangan menggoda Leony untuk melantun dari tenggorokan cewek itu. Seiring dengan bergeraknya kedua tangannya. Yang semula berada di dada Eros, sekarang pelan-pelan berpindah. Mengalung pada leher Eros. Seolah memberikan isyarat kepasrahan yang tak membutuhkan kata-kata.

Lumatan berganti. Kali ini dengan kecupan yang mendarat di sudut bibir Leony. Terkesan amat lembut dan intim. Hingga membuat cewek itu pun merekah. Membuka bibirnya. Lalu membalas sentuhan Eros dengan tak kalah intimnya dengan usapan ujung lidahnya yang hangat. Memberikan jejak sekilas di bibir Eros. Hanya untuk menghadirkan gelenyar yang membuat Eros langsung mengisap bagian kenyal nan hangat itu.

Tubuh Leony menggeliat dengan sensual. Merasakan bagaimana isapan yang lidahnya terima memberikan efek langsung pada dirinya pula. Membuat kesepuluh jari tangannya membuka. Lantas meremas tiap helaian rambut Eros yang hitam dan lebat.

Eros semakin menuntut. Menikmati lidah Leony di dalam mulutnya. Mencicipi tiap rasa yang ada di sana. Melumatnya. Memanggutnya. Lantas menggoda dengan kecupan-kecupan yang diselingi oleh gigitan-gigitan kecilnya. Pun tak lupa untuk mengajaknya saling membelit.

Terbuai oleh ciuman yang semakin lama semakin dalam, membuat tubuh Eros bereaksi. Pun dengan tangannya yang sedari tadi mantap bertahap di pinggang Leony, memiliki inisiatifnya sendiri untuk berpindah.

Diam-diam merayap. Berpindah. Melintasi perut Leony yang terasa samar membuncit.

Terus menjelajah. Hingga Eros merasakan dengan jelas gundukan lembut itu di ujung jarinya. Dan tak membuang waktu, pada akhirnya kelima jari cowok itu pun telah mendarat di tempat yang ia inginkan. Di payudara Leony.

Melanjutkan permainan bibirnya dalam ciuman yang semakin dalam, Eros lantas menggerakkan jari tangannya. Memberikan sentuhan di payudara Leony. Berupa remasan yang---

POSITIF! 🔞 "FIN"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang