"Apa? Dedek ngomong apa? Oh ... iya iya. Ntar Papa jenguk lagi kapan-kapan. Iya iya. Janji deh. Asal Dedek juga janji, jangan buat Mama capek. Kalau Mama capek, Papa nggak bisa jenguk deh."
Entah percakapan apa yang saat itu sedang terjadi. Antara Eros dan perut Leony pastinya. Pembicaraan satu arah yang tentu saja penanya dan penjawabnya adalah sama-sama Eros. Tapi, cowok itu dengan teramat nakalnya berperilaku seperti kandungan Leony yang menjadi lawan bicaranya kala itu. Hingga membuat Leony tak mampu menahan tawanya.
"Hahahahaha. Udah deh, Ros. Kamu ini aneh-aneh aja."
Di bawah sana, Eros tampak mengangkat wajahnya. Melayangkan sorot geli ketika mendapati tawa Leony menyebabkan perut buncitnya bergetar halus. Hingga ia menjadi gemas. Dan tak mampu menahan desakan untuk tidak menggoda Leony lebih lanjut. Kali ini dengan meniup-niup pusar cewek itu. Hingga gelak Leony semakin pecah.
"Ih, malah diembus-embus. Hahahaha. Udah ah, Ros. Aku capek. Udah abis dijenguk, eh ... malah disuruh ketawa lagi."
Walaupun masih ingin menggoda, tapi perkataan Leony membuat Eros pun menghentikan perbuatannya. Bagaimanapun juga, ia tak ingin kalau Leony sampai benar-benar kelelahan. Apalagi kelelahan karena tertawa. Hihihihihi.
Eros mendaratkan satu kecupan terakhir di perut Leony, layaknya tanda pamit sebelum ia memutuskan untuk benar-benar beranjak dari sana. Menuju ke satu bantal tepat di sebelah Leony. Merebahkan tubuhnya dan langsung menyambut Leony yang menenggelamkan diri dalam rengkuhannya. Dengan wajah terangkat. Bibir yang terarah padanya. Yang tentu saja langsung disambut oleh Eros.
Mata keduanya, baik Eros maupun Leony, sama-sama memejam saat bibir mereka bertemu dalam satu ciuman. Dengan pergerakan yang lembut dan terasa mendayu-dayu, keduanya saling melumat. Bergantian mengecup. Lalu berakhir pada pagutan. Yang menimbulkan suara sensual di sekitar mereka.
Hingga ketika pada akhirnya ciuman itu berakhir, pelan-pelan mata mereka bertemu dalam sorot lurus yang sama-sama terasa syahdu. Terasa amat mendamaikan. Merasuk ke sanubari yang terdalam. Hanya untuk mengenyahkan semua pilihan yang ada di sisa malam itu. Dan menyisakan satu keputusan yang lantas mereka ambil bersama. Yaitu melepas kesadaran dengan saling berpelukan.
*
Untuk beberapa waktu lamanya, Omen sudah mengenal Eros. Walau terkadang mereka tidak melewati makan siang bersama lantaran sistem shift yang tak tertulis di antara keduanya, tapi bukan berarti hubungan keduanya tidak akrab. Alih-alih sebenarnya Omen justru memiliki waktu yang relatif lebih banyak bersama dengan Eros ketimbang dengan teman-teman mereka yang lain. Sehingga bisa dikatakan bahwa cowok itu adalah orang pertama yang harusnya sadar dengan setiap perubahan yang terjadi pada Eros.
Sama seperti yang terjadi pada Sabtu pagi itu. Pertama kali melihat kedatangan Eros, Omen langsung menangkap ada sesuatu yang berbeda pada temannya. Tapi, terpikirkan kemungkinan bahwa efek cerah di pagi hari, maka Omen pun menganggap biasa saja ekspresi berseri-seri di wajah Eros.
Mungkin malam tadi tidur nyenyak.
Itu adalah dugaan sekilas lalu yang melintas di benak Omen. Yang langsung ia abaikan dan mengira bahwa semua seperti biasa-biasa saja.
Namun, pada akhirnya semua benar-benar membuat rasa penasaran Omen timbul tatkala menjelang siang ia mendapati Eros yang tampak bersiul-siul seraya meracik satu kopi pesanan pelanggan mereka.
"Satu cappuccino latte siap!"
Seorang karyawan dengan papan nama bertuliskan Desi tampak menyambut minuman itu. Lantas beranjak demi mengantarkannya pada sang pemesan. Meninggalkan Eros yang lanjut menerima pesanan lainnya.
"Ada kabar bagus ya? Atau apa?"
Eros yang baru saja mendudukkan bokongnya di satu kursi yang tersedia di dapur, mengerutkan dahi. Tampak mengelap tangannya yang terasa sedikit lengket dengan sehelai serbet seraya memikirkan maksud pertanyaan Omen, tapi sayangnya ia tidak memiliki petunjuk sedikit pun. Apa maksud dari pertanyaan temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSITIF! 🔞 "FIN"
RomansaJudul: POSITIF! Genre: Romantis Komedi Dewasa (18+) Status: Tamat Cerita Pertama dari Seri "Satu Kata" Buat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! ************** "BLURB" Pradipta Erosandy dan Leony Rosalie adalah satu dari sekian...