Prolog

14.7K 802 54
                                    

Amora terdiam dengan napas tersengal. Ke dua tangan memegang leher yang dicekik begitu kuat. Pisau dicabut paksa. Darah berlomba-lomba ke luar dan menciptakan sensasi panas serta nyeri yang menjalar. Lalu, perempuan dengan seringai menyeramkan itu mendorong Amora hingga punggungnya semakin menekan pembatas rooftop.

"Ucapkan selamat tinggal pada dunia dan selamat bertemu dengan Awan tercintamu, Amora!"

Sepersekian detik setelahnya, Amora merasa tubuhnya melayang. Ke dua mata di pejamkan erat. Pikiran terus tertuju pada Awan. Sampai akhirnya, tubuhnya jatuh di atas mobil yang terparkir. Pecahan kaca serasa menusuk setiap inchi bagian tubuh. Darah menciprat ke mana-mana. Orang-orang mulai mengerubungi dan kericuhan terjadi seketika.

Air mata menetes dari sudut mata. Mulutnya sedikit terbuka. "A–Awan, ma–maaf." Harusnya, Amora tak mengatakan kalimat terkutuk itu. Harusnya, Amora mendengarkan kata hati di bandingkan egonya. Tapi, tak apa. Amora akan bertemu dengan Awan tak lama lagi. Kemudian, Kegelapan menguasai Amora dibarengi hela napas terakhir. Amora pergi dengan rasa penyesalan yang masih bersemayam di hati.

____________________________________________
09 Juli 2022

A/N

Welcome di cerita baru aku! Jika suka jangan lupa untuk tekan bintang di sudut kiri bawah, yah! Jangan lupa juga buat masukin ke reading listnya. Anyway, niatnya cerita ini bakalan aku publish setelah cerita "Enter to Novel's World" tamat. Tapi, jariku gatel banget pengen publish ini cerita, hehe. Doain aja Semoga cerita ini bisa aku tamatin.

Oh, ya. SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 10 DZULHIJJAH 1443 H bagi teman-teman yang merayakan. Semoga Idul Adha tahun ini membawa keberkahan bagi kita semua ~

Aamiin

Second Life: Breytast Awan! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang