Chapter 2

939 113 6
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

5 tahun berlalu, Taehyung dan Jisoo kini sudah menginjak usia 13 tahun, sementara Seokjin yang sudah menginjak usia 16 tahun sedang sibuk belajar, lalu adik kembar Taehyung kini sudah berusia 5 tahun.

"Hei! Jangan memperlakukanku seperti itu di depan teman-temanku!" Teriakan seorang gadis yang sudah tak asing lagi di telinga anak laki-laki berusia 13 tahun bernama Kim Taehyung itu.

"Taera terlalu dewasa di usianya yang masih 5 tahun, dia selalu marah saat aku mengelus kepala-"

"Lalu kenapa kau melakukannya padaku! Aku bukan adikmu!"

"Jisoo-ya, kenapa kau selalu memarahi-"

"Karena kau selalu membuatku kesal! Sudah jangan ikuti aku lagi,"

Jisoo berjalan menjauh dari Taehyung, "Jisoo-ya, jangan marah seperti itu, aku janji tak akan seperti itu saat kau sedang bersama teman-temanmu," bujuk Taehyung sambil berlari mengejar Jisoo.

"Ku bilang jangan dekat-dekat denganku!"

"Argh! Sakit,"

Jisoo menginjak kaki Taehyung dengan keras lalu berlari ke rumahnya meninggalkan Taehyung yang masih diam karena kakinya yang terasa sakit.

.

.

"Dasar gila, aku benar-benar tak akan berteman dengannya lagi," gumam Jisoo kesal saat masuk ke rumahnya.

"Jisoo-ya, kau sudah pulang? Jika kau lapar camilan ada di kulkas," ujar Im Hyuna, Ibu dari Jisoo yang kini sedang melipat pakaian di ruang keluarga sambil menonton televisi.

"Iya," jawab Jisoo yang langsung masuk ke kamarnya untuk menaruh tasnya.

"Ibu, apa Oppa masih les?" Tanya Jisoo yang kini datang ke ruang keluarga sambil membawa camilan.

"Iya, dia bilang akan pulang terlambat," jawab Hyuna "Jisoo-ya." Panggil Hyuna lagi.

"Hn? Ada apa, Ibu?"

"Jika Ayah dipindah tugaskan ke Seoul dan mengharuskan kita juga pergi, apa kau keberatan?" Tanya Hyuna.

Jisoo terdiam sesaat ketika mendengar ucapan dari ibunya, "Maksud Ibu apa?" Tanya Jisoo yang kini ekspresinya sudah berubah.

"Seperti kataku tadi, sebenarnya seminggu lagi Ayahmu dipindah tugaskan ke Seoul, Ibu sudah tak bekerja lagi, jadi mau tak mau kita semua harus-"

"Seminggu lagi? Kenapa Ibu baru mengatakannya padaku sekarang?" Tanya Jisoo yang kini sudah meneteskan air matanya.

"Jisoo-ya, kau kenapa?"

"Ibu, aku tak mau berpisah dengan teman-temanku, aku ... Aku juga tak mau berpisah dengan Taehyung," lirih Jisoo yang langsung masuk dan mengunci diri di kamarnya.

Hyuna yang melihat itu hanya bisa menghela nafasnya "Maafkan kami, Jisoo-ya," gumamnya.

.

.

"Hyeong, apa kau membawa permen? Jika kau tak membawa permen kau tak boleh masuk," ucap seorang anak laki-laki yang kini merentangkan tangannya di depan pintu utama rumah keluarga Kim itu.

"Oh benarkah? Jika aku tak mau memberimu permen, apa aku tak bisa masuk ke dalam rumah?"

Anak laki-laki itu menganggukkan kepalanya dengan gemas lalu memasang wajah marah yang justru malah terlihat semakin menggemaskan.

Unconditional Love | VSOO | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang