⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️
.
"Hei! Kau pasti mengira aku hantu kan?!" Kesal Jisoo, "Maaf, aku tak tahu jika itu k-"
"Kau hanya meletakkan kotak bekalnya saja di luar dan meninggalkan catatan ini, kau juga mengganti sandimu ya? Gara-gara kau aku jadi harus menunggu di luar," kesal Jisoo.
"Kenapa kau malah menungguku? Kau kan bisa ambil kotak bekalnya dan langsung pulang,"
Jisoo terdiam sejenak mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Taehyung, "Jadi kau tak suka jika aku datang ke sini? Jadi itu sebabnya kau mengganti sandimu juga?" Tanya Jisoo.
"Tidak, bukan seperti itu yang aku maksud, hanya saja ... bukankah kita hanya sekedar teman?" Tanya Taehyung tanpa memandang wajah Jisoo.
Jisoo kembali terdiam dan memperhatikan tingkah Taehyung yang tak mau melihatnya, "Ah benar, kita hanya teman semasa kecil saja," ucap Jisoo "terima kasih karna sudah mencuci bersih kotak bekalnya, kalau begitu aku pulang saja, maaf mengganggumu." Lanjutnya sambil berjalan pergi.
"Jisoo-ya," panggil Taehyung, Jisoo tak menjawabnya tapi dia menghentikan langkahnya, "Besok ... kau tak perlu lagi mengirimkan ma-"
"Aku mengerti, aku pulang," jawab Jisoo lalu kembali melanjutkan langkahnya dan pergi.
Setelah berkata seperti itu Taehyung hanya bisa melihat punggung Jisoo yang perlahan menjauh dan menghilang dari pandangannya.
Dia kembali merasakan sakit di dadanya, "Maafkan aku Jisoo-ya ... Mungkin untuk beberapa hari kedepan aku masih belum bisa melihatmu ... Maaf ...." Lirih Taehyung sambil salah satu tangannya memegang dadanya yang terasa sakit.
.
.
.
Seminggu kemudian, saat malam hari di apartemen keluarga Kim, Seokjin yang sibuk mencuci piring kini melihat Jisoo dengan pakaian rapi hendak keluar.
"Jisoo-ya, kau mau bertemu kekasihmu itu lagi?" Tanya Seokjin sambil mencuci tangannya.
"Iya, aku akan bertemu dengan Sehun oppa," jawab Jisoo sambil merapihkan pakaiannya di depan cermin yang ada di dekat sofa.
Seokjin menghela nafasnya, "Sudah berapa kali aku berkata padamu untuk tidak bertemu dengan dia lagi?"
"Ah, Oppa, aku ini bukan anak kecil lagi, kau juga bukan Ayah ataupun Ibu, kau tak perlu melarang-larangku," kesal Jisoo.
"Aku sudah bertanya pada teman-temanku, kekasihmu itu bukanlah pria baik-baik, bahkan Taehyung pernah berbicara padaku kalau dia pernah melihat kekasihmu itu berjalan-jalan dengan wanita lain, apa kau mau hidup dengan pria seperti itu?"
"Lalu apa Oppa percaya dengan perkatannya begitu saja? Sehun Oppa itu pria baik-baik, dia bukannya mencintai banyak wanita, tapi dia hanya bersikap ramah saja pada mereka, dia bahkan memiliki kakak perempuan, bagaimana dia bisa menyakiti hatiku?!"
"Kakak perempuan? Siapa? Kekasihmu? Kau itu sudah di bodohi dan di bohongi oleh dia, dia tak memiliki kakak perempuan, dia anak tunggal, temanku adalah tetangganya,"
"Aku tak akan mempercayai ucapanmu sampai aku yang melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, aku sangat kecewa pada Oppa yang dengan tega menuduh kekasihku yang tidak-tidak," ujar Jisoo, dia pun pergi dengan membanting pintu unit apartemennya lumayan keras.
Seokjin hanya bisa menghela nafas dan memijit kepalanya.
Dia tahu jika adiknya itu keras kepala, tapi dia tak akan menyangka jika Jisoo kini sudah seperti bukan Jisoo yang dia kenal lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love | VSOO | END
FanfictionMengisahkan tentang Kim Taehyung dan Kim Jisoo yang sudah berteman semenjak mereka masih sangat kecil, bahkan kedua orang tua mereka berteman baik. Hingga tiba saatnya Jisoo yang saat itu masih berusia 13 tahun (usia korea) harus mengikuti keluargan...