Chapter 18

589 58 1
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

Jisoo membuka matanya perlahan dan mendapati ternyata dirinya berada di rumah sakit, saat dia sedang menatap sekelilingnya, tatapannya tertuju pada satu orang yang kepalanya sedang tertidur di atas kasurnya.

Perlahan tangan Jisoo mengusap kepala itu lembut, "Terima kasih," gumam Jisoo dengan suara yang masih lirih.

Kepala itu mengdongak dan terlihatlah Taehyung yang baru membuka matanya.

Saat melihat Jisoo tersenyum Taehyung seketika sepenuhnya tersadar, "Jisoo-ya, kau sudah sadar? Syukurlah ... Syukurlah ... Aku takut kau meninggalkanku ... Sungguh aku tak bisa hidup tanpamu ..." Tangis Taehyung sambil memeluk Jisoo.

"Taehyung-ah ... Bagaimana bayi-"

"Bayimu baik-baik saja,"

Jisoo membelalakan matanya ketika Seokjin serta Taera dan Guyoung datang.

"Op-"

"Eonni ...." Ujar Taera yang langsung memeluk Jisoo, "Taera-ya," sahut Jisoo dengan nada pelan.

Kini Jisoo menatap Seokjin dengan pandangan yang sendu, "Oppa ... Mianha ...." Lirih Jisoo yang hendak menangis.

Taera melepaskan pelukannya ketika Seokjin mendekati Jisoo, "Jisoo-ya, kenapa kau tak memberitahuku? Kenapa kau menyembunyikan bayi itu dari kakakmu sendiri? Apa kau tak mempercayaiku?" Tanya Seokjin yang kini mengeluarkan air matanya.

"Oppa ... Maafkan aku ... Aku tak berniat menyembunyikannya ... Aku ta-"

"Apa kau berniat meninggalkan kakakmu ini? Apa kau berniat untuk hidup bersama pria brengsek itu?" Tanya Seokjin lagi, "Oppa, aku tak berniat seperti itu, justru aku ... Justru aku takut mengecewakanmu ... Aku takut kau mengusirku ... Aku-"

"Bodoh! Bagaimana aku bisa mengusir adikku satu-satunya hanya karena ada bayi di dalam perutnya," ujar Seokjin sambil memeluk Jisoo.

"Jisoo-ya, aku tak peduli bagaimana dirimu, tolong jangan tinggalkan aku ... Kita hidup hanya berdua ... Ayah dan Ibu sudah tidak ada ... Jadi jangan tinggalkan aku yang menyedihkan ini sendirian ... Aku tak punya keluarga lagi selain dirimu ...." Tangis Seokjin.

Jisoo yang mendengar itu menangis sejadi-jadinya, "Maafkan aku Oppa ... Maaf ...." Ujar Jisoo di sela-sela tangisnya.

"Jisoo-ya, maafkan aku ... Aku tak bisa menjaga rahasia ini lagi," ujar Taehyung sambil menundukkan kepalanya.

Jisoo tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Tak apa, terima kasih dan maaf karena aku selalu merepotkanmu," ujar Jisoo.

"Tak apa-"

"Tak apa Eonni, repotkan saja dia, justru dia harus dihukum karena tak bisa menjagamu dengan benar,"

"Tidak, Taera-ya, kakakmu-"

"Hyeong sudah menceritakan semuanya," potong Guyoung yang membuat Jisoo terkejut, "eh?"

Seokjin melepaskan pelukannya, "Aku juga tadi sudah memukulnya, tak apa," ujar Seokjin sambil mengelus kepala Jisoo.

"Apa maksud-"

"Jisoo-ya, aku benar-benar minta maaf untuk putraku ini," ujar Minjae yang baru saja datang sambil menepuk punggung Taehyung.

"Iya, kami benar-benar tak menyangka jika Taehyung bisa melakukan hal itu padamu, tolong maafkan dia, Jisoo-ya," lanjut Yoori sambil memegang tangan Jisoo.

"Oppa memang pantas dihukum, dia mengaku jika hubungan kalian rusak semenjak dia melecehkanmu, dia melakukan 'itu' pada Eonni kan?" Tanya Taera.

"Maaf jika aku berbicara kasar seperti ini dan mengungkit rasa sakitmu, tapi aku tak menyangka jika dia benar-benar brengsek, dan bukannya bertanggung jawab, dia malah melanjutkan sekolahnya dengan tenang di Amerika sana," cibir Taera sambil melipatkan kedua tangannya di dadanya karena kesal.

Unconditional Love | VSOO | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang