Special Chapter 1

339 27 9
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

"Ta-Taehyung-ah, ahh ... pelan ... Kumohon pelan ... pelan ...." Desah Jisoo yang untuk kesekian kalinya memohon pada Taehyung yang terus mempercepat gerakannya.

"Tahanlah sebentar shh ...."

Setelah berkata seperti itu Taehyung mempercepat gerakannya dan mengeluarkan benihnya di dalam rahim Jisoo untuk yang kesekian kalinya.

Taehyung maupun Jisoo sama-sama mengatur napas mereka dan salin tertawa bersama.

"Jisoo-ya, terima kasih karena sudah mau tetap bersama denganku sampai hari ini ... Selamat hari pernikahan yang ke 10 tahun," ucap Taehyung lalu mengecup kening Jisoo.

"Aku yang seharusnya berterima kasih padamu, terima kasih karena sudah mau nemerimaku dan Jiyeok, jika bukan karenamu, aku tak ta-"

"Stt, sudah kubilang Jiyeok juga putraku," ucap Taehyung memotong ucapan Jisoo sambil memeluk tubuh Jisoo.

"Jangan pernah berkata pada Jiyeok soal masa lalunya, hanya aku satu-satunya Ayah untuknya." Lanjut Taehyung.

Jisoo tersenyum, "Terima kasih," ucap Jisoo. Taehyung tersenyum dan kembali memeluk erat Jisoo. "Bagaimana jika satu kali lagi?" Tanya Taehyung.

Wajah Jisoo yang semula tersenyum tenang kini berubah menjadi kesal. "Apa kau tidak mempunyai rasa lelah? Ini sudah yang ke lima kalinya kau melakukannya, apa kau tak lelah? Kita bahkan sering melakukannya sebulan terakhir ini,"

Taehyung hanya tertawa menanggapi kekesalan Jisoo. Tak lama sebuah ketukan pintu membuat mereka terkejut.

"Ayah, Ibu, tolong buka pintunya ... Jiwoo ingin tidur bersama kalian," ucap putri mereka yang bernama Jiwoo dengan suara lirih.

Taehyung segera bangun dan memakai celananya lalu berjalan ke arah pintu, Jisoo juga segera memakai gaun tidurnya.

Setelah melihat Jisoo selesai memakai gaun tidurnya Taehyung membuka kunci dan pintu kamarnya, terlihatlah Jiwoo yang wajahnya sangat mirip dengan Jisoo saat masih kecil membawa bantal dengan kedua tangan mungilnya.

"Ada apa?" Tanya Taehyung sambil tersenyum pada Jiwoo. "Ayah, Jiwoo bermimpi buruk tadi, saat bangun Jiwoo pergi ke kamar Jiyeok Oppa, Teoji Oppa, dan Taejoon Oppa lalu membangunkan mereka ... Tapi mereka tak bangun-bangun, bolehkan Jiwoo tidur bersama kalian?"

"Baiklah, ayo kita tidur," ucap Taehyung sambil menggendong putrinya. "ayah," panggil Jiwoo saat Taehyung menutup kembali pintu kamarnya dan berjalan ke arah kasur.

"Hm?"

"Kenapa Ayah tidak memakai baju? Apa Ayah tidak kedinginan?" Tanya Jiwoo dengan wajah polosnya.

Taehyung menurunkan Jiwoo di atas kasur dan Jiwoo langsung memeluk Jisoo. "Ah, sepertinya tadi pendinginnya macet, Ayah juga terbangun gara-gara kepanasan," jawab Taehyung sambil tertawa canggung.

Jisoo tersenyum, "Putriku ini pasti terbangun karena mimpi buruk bukan?" Tanya Jisoo. Jiwoo mengangguk, "Ibu juga kenapa memakai baju tidur setipis ini? Bukankah tadi Ibu tidak memakai baju ini?"

Taehyung tertawa, "Jiwoo-ya, Ayah sudah bilang, pendinginnya tadi macet jadi kami merasa gerah,"

"Jiwoo juga sudah tidak marah pada Ayah?" Tanya Jisoo mengalihkan pembicaraan mereka.

Taehyung tersenyum, "Ah, benar juga, jadi putri Ayaj sudah tidak marah lagi?"

Jiwoo menganggukkan kepalanya pelan, "Jiwoo tak akan marah pada Ayah lagi, tapi Ayah harus pulang tepat waktu lagi lain kali,"

Unconditional Love | VSOO | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang