Chapter 15

624 62 5
                                    

⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️

.

"Jisoo-ya, tunggu jangan pergi dulu,"

Taehyung menahan Jisoo yang hendak keluar dari apartemennya, "Kau pasti memaksa Taera agar membawaku kemari bukan?" Tanya Jisoo sambil mencoba melepaskan diri dari Taehyung.

"Maaf ... Jisoo-ya ... Kumohon ... Aku hanya ingin bertemu denganmu"

"Bertemu denganku? Dasar licik! Lepas! Lepaskan aku! Aku masih belum memaafkanmu!" Teriak Jisoo yang terus memberontak.

Jisoo yang memberontak dan Taehyung yang terus mencegah Jisoo pergi mengakibatkan tas yang di pegang Jisoo terjatuh dan mengeluarkan isi tasnya.

Taehyung yang melihat tas Jisoo jatuh dan isinya yang berserakan pun langsung segera membereskannya.

"Maafkan aku, aku tak senga-"

Taehyung terdiam ketika dia menemukan sebuah benda panjang pipih dengan dua garis merah, "Jisoo-ya, ini ...."

Jisoo langsung mengambil benda itu dari tangan Taehyung lalu membereskan isi tasnya yang berceceran di lantai.

"Dasar tidak sopan! Kau sudah sembarangan memegang barang orang la-"

Jisoo menghentikan ucapannya ketika melihat tangan Taehyung yang bergetar, "Jisoo-ya, kau ... Jisoo-ya, apa kau sedang mengandung? ... Apa yang ada di dalam perutmu itu anak dari pria brengsek-"

"Cukup! Cukup memanggilnya brengsek! kau tak tahu bagaimana dia! Jadi ... Jadi kumohon ... Berhentilah mema-"

Taehyung langsung memeluk Jisoo, "Maaf ... ini semua salahku ... Maaf ... Seharusnya saat itu aku tak melakukannya ... Seharusnya saat itu aku tak mengatakan perasaanku ... Seharusnya saat itu aku tak melewati batasanku ... Dengan begitu aku ... Maaf ...." Tangis Taehyung.

Jisoo yang tadinya hendak mendorong tubuh Taehyung kini mengurungkan niatnya, dia malah balik memeluk Taehyung dan menangis bersama.

"Taehyung-ah ... Aku ... Taaehyung-ah, aku.."

Taehyung melepaskan pelukannya lalu mengusap air mata Jisoo, "Jisoo-ya, jujurlah padaku, apa yang ada di dalam perutmu itu-"

"Iya ... Ini bayinya ... Aku belum memberitahunya karena aku tak ingin dia meninggalkanku lagi ...." lirih Jisoo.

"Lagi? Apa maksudmu dengan lagi?"

"Itu ...."

"Tunggu, duduklah dulu, aku akan mengambilkanmu teh hangat," ujar Taehyung sambil mengusap air matanya dan membawa Jisoo untuk duduk di sofa, dia sendiri pergi ke dapur dan membuatkan Jisoo teh hangat.

"Ini minumlah," ujar Taehyung sambil memberikan segelas teh hangat pada Jisoo.

"Terima kasih," balas Jisoo lalu meminum teh hangat itu.

"Taehyung-ah, maaf ... Maaf karna aku malah tak mempercayaimu ... Ternyata dia ... Dia ... Dia memang pria brengsek," tangis Jisoo yang kembali pecah.

"Dua tahun yang lalu ... Dia memaksaku melakukan hubungan badan ... Tentu aku menolaknya karena aku hanya ingin memberikan itu pada suamiku," ujar Jisoo.

Jisoo berhenti sejenak, dia mengusap air matanya lalu menghela napasnya, "tapi ... Dia terus memaksaku dan aku tak bisa melawannya ... Dia bahkan mengeluarkan kata-kata hinaan saat melakukaannya padaku ...." Lanjutnya.

Taehyung menghela napasnya, "Aku tak mempunyai tenaga untuk mendorongnya, apalagi dia diselimuti oleh nafsu yang besar ... Saat itu aku benar-benar ketakutan ... Aku tak tahu harus menghubungi siapa ... tak mungkin aku memberitahu Seokjin Oppa ... aku takut dia kecewa dan mengusirku ...." Jelas Jisoo.

Unconditional Love | VSOO | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang