Bab 14

2.5K 236 19
                                    

Olla melihat pantulan dirinya di cermin yang berada di walk in closet.

"Perfect."

Pesta yang diadakan dihotel Olla memakai dresscode hitam dan putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pesta yang diadakan dihotel Olla memakai dresscode hitam dan putih. Itu sebabnya Olla menyesuaikan nya.

Dengan tas berwarna merah maroon miliknya menambah kesan elegant dan glamour.

"Bi Dian saya pergi dulu ya, Assalamualaikum." pamit Olla pada asisten rumah tangga dirumah mertuanya.

Bi Dian yang melihat penampilan majikan nya itu pun sempat kagum. Hingga tersadar.

"Waalaikumsalam, hati-hati Bu Olla." diiringi senyum ramahnya.

Aarav sudah lebih dulu pergi tadi setelah makan siang, karena ada sesuatu yang harus ia bereskan. Sedangkan Olla baru akan pergi pukul 19.00 WIB tepat acara dimulai.

Tidak memerlukan waktu lama untuk sampai di hotel miliknya, dimana acara berlangsung.

"Jangan sampai nanti pulang telat, bisa dimarahin Mas Aarav." gumam Olla melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan.

Sebelum pergi tadi Aarav berpesan pada istrinya untuk tidak pulang larut malam. Dan saat suaminya sudah pulang ia harus sudah berada di rumah menyambutnya.

Tanpa membuang waktu Olla melangkah pasti menuju ke ballroom hotel dimana acara dilaksanakan.

Suara tepuk tangan sudah menggema di dalam ruangan. Semua mata tertuju pada panggung yang telah disiapkan.

Disana dapat Olla lihat ada 2 Mc yang tengah menyapa para tamu undangan disini.

Yang Olla tau acara besar ini diadakan untuk para karyawan yang telah berjasa untuk perusahaan ini.

"Tirta Group.. " lirih Olla ketika melihat nametag beberapa karyawan yang berlalu lalang di depan nya.

Seperti tidak asing akan nama itu, Olla mencoba mengingat ingat hingga suara mc yang memanggil nama pemilik perusahaan itu pun di panggil ke atas panggung.

Deg

"Shit! Kenapa gue bisa lupa sama perusahaan suami gue." kesal Olla pada dirinya sendiri.

Sepatah dua patah kata dilontarkan oleh Aarav dengan berwibawa. Membuat Olla tersenyum dan kagum akan suaminya.

Tidak mudah membangun perusahaan dari nol hingga sebesar ini, ditambah dengan banyaknya pesaing sekarang ini.

Setelah Aarav turun dari atas panggung, selanjutnya Mc memanggil pemilik hotel untuk memberikan sambutan juga.

Olla yang tadinya tenang sekarang menjadi gugup, apalagi orang kepercayaan nya berada disebelahnya.

"Ibu saja ya.. " bujuk orang kepercayaan Olla.

Olla menarik nafas nya beberapa kali, menormalkan detak jantungnya yang tiba-tiba gugup.

Dengan langkah anggun Olla menuju ke atas panggung dimana Mc yang memanggilnya tadi berada.

Aarav yang tepat berada di depan panggung dengan orang tuanya nampak terkejut saat melihat Olla di atas panggung. Dan tidak menyangka jika Olla pemilik hotel mewah ini.

"Terima kasih Bu Olla atas sambutan nya." ujar salah satu Mc.

Olla tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban sebelum turun dari atas panggung.

Sejak Olla di atas panggung hingga turun, semua mata tertuju padanya, bagaimana tidak. Dengan pakaian yang melekat indah di tubuh sexy nya, kulit putih serta wajah cantiknya membuat siapa saja kagum dan berlomba lomba ingin memilikinya.

Aarav yang menyadari semua karyawan nya, pria maupun wanita memandangi istrinya tanpa berkedip tidak suka akan hal itu.

Saat kedua Mc akan memulai acara, Aarav tiba-tiba naik ke atas panggung membuat semua karyawan heran. Termasuk orang tua dan istrinya.

"Ada yang ingin saya katakan." ujar Aarav. Membuat kedua Mc itu mengangguk mengerti, mungkin ada sesuatu yang terlupakan.

"Saya ingin memberitahu semua karyawan saya, teman, serta rekan kerja saya yang ada disini."

"Mungkin ini terlalu tiba-tiba, atau mengejutkan bagi kalian nanti."

"Saya akan memperkenalkan istri saya.. Ollascha Ivy Tirta yang saya sudah saya nikahi sekitar 8 bulan yang lalu."

"Kemari sayang.. " panggil Aarav dengan mata tertuju pada istrinya.

Olla menatap tak percaya yang dilakukan suaminya. Sangat tidak terduga.

Senyum manis mengembang diwajah Olla membuat Aarav juga ikut tersenyum karenanya.

"Ini istri saya, sekaligus pemilik hotel ini." ujar Aarav dengan merangkul bahu istrinya. Menandakan kepemilikan nya.

Dapat Aarav lihat beberapa pria dan wanita seperti merasa kecewa setelah mengetahui hal itu.

Setelah puas memperkenalkan istrinya, Aarav mengembalikan ke Mc untuk melanjutkan acara yang sempat tertunda.

"Kenapa enggak pernah bilang kalau punya hotel?" tanya Aarav.

Olla terkekeh, "usaha aku banyak Mas cuma banyak yang nggak tau."

Anggi dan Arja yang ikut menimbrung itu tersenyum, menantunya adalah wanita karir.

Acara yang diadakan itu pun berjalan sesuai yanh di inginkan. Olla lega akan hal itu begitu juga Aarav dan keluarga.

"Cantik.. " lirih Aarav ditelinga istrinya.

Olla mendongak dan tersenyum menatap mata milik suaminya.

Aarav yang mulanya menatap mata indah istrinya itu beralih ke bahu. Melihat beberapa hasil karya nya kemarin malam yang berusaha di tutupi Olla tapi masih nampak jelas jika dilihat dari dekat.

Olla yang menyadari arah pandang suaminya itu pun menepuk pundak suaminya kasar.

Bisa-bisa nya ditempat umum seperti ini suaminya berpikiran kotor.

"Jangan aneh-aneh kamu Mas!" larang Olla ketika telapak tangan milik suaminya menyentuh punggung nya yang terbuka.

"Tenang sayang.. " bisik Aarav. Dengan pasti bibirnya sudah menyentuh bahu Olla, menggigit dan mencium nya disana. Menciptakan bercak merah.

"Mas! " kesal Olla. Ia sudah susah-susah menutupi bekas gigitan suaminya dengan foundation tapi dengan seenaknya suaminya meninggalkan bercak kemerahan itu dibahunya.

Aarav terkekeh ia sangat menikmati ekspresi istrinya yang menggemaskan ini.






Hai!
Bagaimana?

Lanjut?

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang