Kita tidak tau kapan ajal akan menjemput, tapi kita harus mempersiapkan semuanya.
Aarav menatap wajah pucat istrinya. Ada sedikit harapan untuknya melihat istrinya kembali lagi.
Setelah dinyatakan tidak ada, dengan adanya mukjizat Olla kini kembali lagi.
Walaupun mereka harus kehilangan calon anak mereka. Bagi Aarav itu adalah sebuah ujian dan teguran agar mereka bisa lebih kuat lagi menghadapi kehidupan keluarga.
Flash back on
"Istri saya enggak mungkin meninggal dok, dokter pasti salah." lirih Aarav karena suaranya telah habis untuk berteriak teriak tadi.
"Kami mohon maaf Pak, kalau begitu saya permisi." sebelum dokter meninggalkan ruangan tersebut tiba-tiba alat detak jantung yang dipasang di tubuh Olla berbunyi.
Membuat dokter juga suster segera berlari menuju brankar dan mengecek denyut nadi milik pasien.
"Semuanya bisa keluar dulu." ujar dokter agar ia bisa memeriksa.
Sangat tidak terduga, istri Aarav bisa bernafas lagi.
Lama dokter dan suster di dalam ruangan, memeriksa keadaan Olla. Hingga pintu terbuka membuat wajah semua orang yang menunggu bisa sedikit bernafas lega.
"Bagaimana istri saya dok?" tanya Aarav tidak sabaran. Ia sangat berharap istrinya baik-baik saja. Ia tidak mau kehilangan istrinya. Sudah cukup kehilangan calon anaknya.
Dokter tersenyum hangat ke semua orang disana. Ada kabar baik untuk keluarga pasien.
"Alhamdulillah, sangat tidak terduga dan suatu mukjizat dari Allah. Keadaan istri bapak membaik. Walaupun tadinya nadi sempat berhenti berdetak."
Aarav menangis haru, ia menangkupkan kedua telapak tangan nya kemuka. Berucap syukur.
"Terima kasih dok." jawab Mila setelah mengetahui keadaan putrinya.
"Saya bisa masuk menemui istri saya?" tanya Aarav karena ia ingin bertemu dengan istrinya. Ia rindu.
"Maaf, untuk kali ini jangan dulu ya. Kita harus menunggu keadaan pasien normal seperti sedia kala. Agar mempercepat pemulihan." ujar dokter memberi pengertian.
Aarav mengangguk mengerti, setelahnya dokter pamit undur diri meninggalkan keluarga pasien.
"Alhamdulillah.. " tidak henti-henti nya Aarav berucap syukur atas apa yang diberikan Allah pada keluarga kecilnya.
"Kamu tau siapa pelakunya Rav?" tanya Kaisar. Sedari tadi ia sudah curiga dengan satu orang.
Aarav mengangguk, ia menggemelatukan giginya menahan amarah. Telapak tangan nya juga ikut terkepal erat.
"Saya sudah melaporkan ke pihak yang berwajib Pah."
Kaisar mengangguk setuju, biarlah seperti ini. Ia sudah muak dengan semua ini. Masalah yang dilakukan sudah melebihi batas.
"Cucu Umi.. " lirih Anggi menghadap suaminya.
Baru saja ia bahagia karena akan menimang cucu. Tapi semua itu cepat sekali terengut.
Aarav menunduk dalam diam, sedangkan orangtua Olla yang juga baru saja mengetahui fakta itu pun hanya menerima dengan ikhlas atas apa yang diberi dan diambil sang maha kuasa.
******
"Butuh sesuatu?" tanya Aarav kepada istrinya yang semenjak pulang dari rumah sakit lebih banyak diam.
Olla mendengar semua cerita suaminya mulai dari siapa yang mencelakai nya hingga calon anak mereka yang harus pergi terlebih dahulu.
"Sayang.. " panggil Aarav lembut dengan membelai pipi mulus istrinya.
"Mas bilang apa kemarin?" tanya Aarav mengingatkan Olla atas apa yang ia bicarakan kemarin.
"Calon anak kita Mas.. " lirih Olla dengan tatapan kosong mengarah ke dinding.
Aarav menyugar rambutnya kasar, ia lemah dengan pertanyaan ini. Jika Aarav boleh meminta ia juga tak ingin calon anaknya pergi. Tapi Allah sudah berkehendak.
Aarav mendekat meraih pundak istrinya untuk ia rangkul dan menenangkan.
"Semua sudah terjadi sayang, kita harus ikhlas. Kasihan anak kita disurga yang melihat orang tuanya sedih seperti ini."
"Dia pasti tidak suka melihat Bundanya menangis."
Olla menangis di dalam dekapan suaminya. Menyalurkan rasa sedihnya.
"Kak Putri gimana?"
"Di vonis 20 tahun penjara." ujar Aarav pasti.
Putri lah Kakak ipar nya, Kakak tiri Olla yang menyebabkan semua ini terjadi, mereka kehilangan calon anak mereka. Tapi untunglah Olla masih berada di dunia ini. Masih bersama keluarga nya. Menemani suaminya sampai hari tua sampai ajal menjemput.
"Ikhlas ya? Mas juga tidak ingin hal ini terjadi, tapi mau bangaimana lagi. Semua sudah terjadi sayang. Semuanya atas kehendak Allah." jelas Aarav panjang lebar agar istrinya paham akan apa yang ia jelaskan.
"Kita tidur ya? Hari ini Mas capek banget." ujar Aarav dengan menarik selimut menutupi mereka berdua.
"Maaf Mas.. " lirih Olla merasa bersalah kepada suaminya.
"Enggak apa, kamu enggak salah dimata Mas."
Mereka berdua tidur dengan saling memeluk satu sama lain. Menyalurkan rasa cinta dan kasih sayang.
"Kita bisa buat anak lagi nanti.. " ujar Aarav yang ditanggapi senyum malu-malu dari Olla.
"Kamu pasti bahagia ya sayang di surga?" tanya Olla dengan mengelus perut nya yang rata.
Aarav tersenyum hangat mendengar hal itu.
End!
Thankyou!
Like komen yauww

KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
RomancePerjodohan? Persoalan yang klise sekali. Jangan pernah melihat seseorang dari covernya. Penasaran dengan ceritanya? Tambahkan ke perpustakaan kalian ya makasiii start : 4 Februari 2022 # 1 in egois (20092022)