Terjadi keheningan diantara Liz dan Kim Taeri. "Ah canggung banget. Apa aku duluan aja ya?" batin Liz.
"Liz, kelihatannya kamu dekat sama Bu Bona, ya?" tanya Kim Taeri memecah keheningan.
"Iya, Bu Taeri juga sepertinya dekat dengan beliau."
"Yup. Dia dulu teman seangkatan saya di kampus. Tapi saya sempat berhenti kuliah sementara. Orangnya baik banget."
"Ah begitu."
"Kayaknya Bu Bona percaya banget sama kamu. Dia juga sering ngobrol bareng kamu."
"Iya, tapi nggak sering-sering banget, Bu."
"Oh ya?"
Lagi-lagi terjadi keheningan. Liz mencoba untuk tidak terlalu menanggapi percakapan yang tadi. Sedangkan Kim Taeri memiliki niatan yang lain. Terlihat dari sudut bibir kirinya yang terangkat. Seakan-akan wanita itu memiliki niatan yang buruk.
"Hm, aku nggak perlu terburu-buru mencari tahu. Tapi, gimana kalau aku coba tanya lebih jauh lagi." Batin Kim Taeri.
"Pokoknya Bu Bona sering membantu saya. Tapi belakangan ini cukup berat buat dia."
Liz tersentak pelan. Apa yang dimaksud Kim Taeri ini sama dengan kejadian di rumah sakit.
"Ibu juga tau?"
Senyuman jahat tadi berubah menjadi senyuman ceria yang penuh kepalsuan. "Loh, Bu Bona juga cerita ke kamu?"
"Nggak cerita. Kami nggak sengaja bertemu di rumah sakit ibu dan anak."
"Oh gitu." Senyumnya. "Rumah sakit ibu dan anak?"
"Apa Bu Taeri dekat dengan Bu Bona? Maksud saya lebih dari teman dekat?"
"Ah~, bukan. Bu Bona memang sering bergantung padaku sejak kuliah, tapi kami hanya akrab saja bukan pacaran."
"Sudah kuduga, ayah anaknya berarti‒"
Kim Taeri tekejut. Tapi sebisa mungkin dia memasang wajah stay cool-nya. "Ayah anaknya?"
"‒apa bukan ya? Kalau gitu, apa Bu Taeri tau siapa pacarnya Bu Bona?"
"Tau dong. Kami bertiga dekat dan saling berbagi rahasia."
"Bertiga?"
"Iya."
"He?! Kalau gitu, berarti pacarnya Bu Bona bukan Paman Eunseo. Padahal kayaknya paman suka sama Bu Bona."
"Bu Bona pasti akan segera menikah, ya?" ujar Liz dengan menghela nafasnya pelan."
"Huh? Iya."
"Kasihan paman."
"Rumah sakit ibu dan anak? Ayah anaknya? Hahaha. Kim Bona hamil?"
Drap! Drap! Drap! Drap!
"Oh itu Rei. Bu, jangan bilang apa-apa di depan Rei ya? Kalau dia tau, rumornya bisa langsung tersebar."
"Iya," jawab Kim Taeri dengan senyuman yang semringah.
:::
"Loh kok tutup?" tanya Kim Taeri. "Padahal belum waktunya tutup."
"Kenapa jendelanya juga ditutup semua?"
"Mungkin lagi renovasi bagian dalam," jawab Rei sekenanya. "Padahal di sini enak banget tteobokkinya," lanjutnya.
"Ke tempat lain aja deh," ajak Kim Taeri.
Mereka bertiga pun pergi meninggalkan kedai tteobokki yang bernama Injeolmi itu.
Sementara di dalam Kedai Injeolmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Stripes ✔
FanfictionBercerita tentang seorang guru SMA bernama Kim Bona yang sangat polos. Dia tergiur untuk masuk bar dimana temannya mendaftarkan namanya di sana. Karena penasaran, dia pergi ke bar dan melakukan One Stand Night dengan seorang pria tampan, mapan, dan...