Bercerita tentang seorang guru SMA bernama Kim Bona yang sangat polos. Dia tergiur untuk masuk bar dimana temannya mendaftarkan namanya di sana.
Karena penasaran, dia pergi ke bar dan melakukan One Stand Night dengan seorang pria tampan, mapan, dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku merasa kayak dikhianati sama ayah. Ya, meskipun ayah juga punya hidupnya sendiri. Padahal waktu ibu meninggal, ayah menangis terisak-isak. Tapi sekarang kenapa menikah lagi?"
Bona hanya melihat Heejin yang sedang bercerita dengan tatapan sendu. Dia bisa merasakan apa yang Heejin rasakan.
"Pas pertama kali aku dikenalin ke tante itu, ayah menaruh makanan di piring tante itu. Katanya tante itu harus makan lebih banyak lagi. Pas lihat itu, rasanya hatiku...hiks...hiks..."
Bona menenangkan Heejin yang menangis. Kejadian yang dulu dia alami terjadi lagi untuk yang kedua kalinya. Padahal belum 2 tahu ibu pergi. Tapi kenapa cinta bisa berubah segampang itu ya? Kakak kan juga tau sendiri, bagaimana ayah merawat ibu pas lagi sakit keras."
"Bagaimana bisa aku nggak tau?"
"Mungkin ayah udah lupa sama ibu."
"Sudah dibilang, ayah itu orang yang bahkan akan memberikan kasih sayangnya ke kecoak."
"Ayah itu hanya orang yang penuh kasih sayang. Tentu itu bukan hal yang selalu baik. tapi menurutku itu bukan sesuatu yang buruk juga," ujar Bona.
"Kenapa bisa dibilang nggak buruk? Ke depannya aku harus hidup bareng tante itu loh."
"Itu bukan sesuatu yang buruk. Kamu cuma merasa nggak nyaman aja. Sebelumnya kan kamu sendiri yang bilang kalau dia sepertinya baik."
"Iya sih, tapi..."
"Heejin, sekarang ayahmu mencintai wanita itu. Tapi itu nggak berarti cinta ayah ke ibumu hilang. Begitu juga ke aku, kamu, dan Sakura. Ke ibuku, ayah juga masih cinta."
"Apa?"
Huft~ayah tuh memang begitu orangnya. Kita sebagai anak, harus mengakui kalau ayah bertanggung jawab sama kasih sayangnya. Karena berkat ayah juga, aku sama kamu bisa punya hubungan yang baik kayak gini."
Mereka berdua lanjut mengobrol tentang kehidupan mereka sebelum bertemu. Dari awal ayah Bona yang bertemu dengan ibunya Heejin.
"Ya ampun, kakak merampok restoran ya? Makanannya banyak banget. Ini semua dibeliin kakak ipar? Wah~ kakak iparku hebat!"
Bona hanya tersenyum melihat Heejin dengan rakusnya memakan makanan dari kedai yang dibungkus itu. Memang makanan bisa mengembalikan mood yang sedang berantakan seperti yang dirasakan oleh Heejin.
"Besok kakak ipar beneran datang ke pesta pernikahan ayah nggak ya?"
"Waktu dia nggak sesenggang itu."
"Sudah ku duga, kalau besok agak mendadak ya? Eh tapi Kak, kakak ipar beneran ganteng banget!"
"Sudah dibilang kalau dia bukan kakak iparmu."
:::
Keesokan harinya.
Pesta pernikahan ayah Bona cukup meriah. Ayah Bona bisa dibilang orang yang memiliki jabatan penting di perusahaannya. Jadi, pesta yang diselenggarakan ini terbilang cukup mewah.