Chapter 22

401 69 4
                                    

"Sekarang sudah benar-benar musim panas."

"Bona! Lihat ini," kata Choi Yujin menghampiri Bona yang sedang berjalan meninggalkan area sekolah. "Diantara dua model pakaian ini, mana yang lebih bagus?"

"Apa nggak ada yang lebih biasa? Pakaian yang kamu kasih tau kemarin juga terlalu mewah."

"Aku harus pergi menyambut Tuan Drakula, makanya nggak boleh yang biasa-biasa saja. Apa aku cari yang lebih mewah lagi?"

"Kamu mau pergi juga ke Romania? Sebenarnya kamu mau pergi ke berapa negara?"

"Sekitar empat negara."

"Apa kamu sudah gila?"

"Apanya yang gila? Bukannya hal biasa saja?"

Bona hanya menghela nafasnya pasrah melihat tingkah sahabatnya yang benar-benar di luar nalar.

"Kamu juga bisa kan pergi dengan Eunseo yang tampan dan penuh cinta itu?"

"Dengan tubuh yang seperti ini?" tanya Bona sambil mengusap perutnya sudah membuncit.

"Ya kan bisa setelah lahiran. Emang sudah jalan berapa bulan Baby Eun?"

"Enam bulan."

"Heh? Enam bulan? Cepat banget."

"Aku juga nggak nyangka secepat itu."

"Bona, bukannya kamu juga bakalan bulan madu sama Eunseo."

"Kami nggak bulan madu. Kami cuma ke Jeju untuk beberapa hari."

"Mau makan malam nggak sebelum kita benar-benar berpisah saat liburan musim panas?"

"Emm...."

Tring! Tring!

"Halo. Rapatnya sudah selesai? Sibuk nggak? Sekarang dimana?"

"Ck! Dasar! Aku duluan ya, Bona."

Bona hanya melambai saja, karena dia tengah sibuk menelepon Eunseo.

"Haha. Rapatnya sudah selesai. Aku juga lagi nggak sibuk. Aku sudah di depan sekolah."

"Benarkah?"

"Iya. Cepat kesini ya istriku. Biar kita bisa cepat-cepat kencan."

"Nggak sama sekretaris Jang kan?"

"Laki-laki cerewet itu sudah aku singkirkan biar nggak ngerusak kencan kita. Cepat kesini, aku sudah kangen ini."

"Apaan sih? Baru tadi pagi ya kita pisah. Itu pun karena kita sama-sama lagi kerja."

"Eh jangan salah. Kali ini aku lebih kangen sama Eun daripada sama kamu. Apa hari ini dia main bola lagi kayak semalam?"

"Oh kangen Eun doang?"

"Entahlah. Kayaknya nih ya kalau malam ini kamu nggak banyak nangis dan sering senyum, aku bisa lebih kangen sama kamu daripada Eun."

"Enak aja! Itu Eun ya yang nangis. Kan sudah aku bilang, kalau Eun itu cengeng."

"Heh, jangan gibahin dia. Dia bisa ngambek kalau dengar. Sudah ah, cepat kesini. Tapi jangan lari ya?"

"Iya."

Biip!





























:: Bona's POV ::

Empat bulan setelah menikah, tepatnya setelah karyawisata hubungan kami sangat baik tanpa ada masalah apa pun. Mungkin karena perubahan hormon saat hamil, aku melewati masa-masa paling sensitif selama 27 tahun hidupku.

Two Stripes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang