Levi murid yang pintar, tapi ia sering terlambat masuk sekolah. Eren yang merupakan wali kelasnya sudah muak akan hal tersebut dan akan memanggil orang tua Levi hingga akhirnya ia tau mengapa Levi sering datang terlambat.
Warning!
Ereri not Riren
Er...
"ini kah rasanya punya guru goblok?" Oceh Levi sembari membolak-balik daging diatas wajan. Ia kini tengah memasak burger keju untuk Eren yang kini tengah pundung akibat dagingnya gosong terbakar.
"Dagingku...." Gumam Eren dipojokan yang dapat didengar oleh Levi.
"Perasaan gue tamu deh, kok malah gue yang nyiapin makanan yak???" Sindir Levi membuat Eren menatapnya tajam.
"Bacot lu! Daging gue gosong gara gara elu bodo!"
"Lah elu yang salah kok gue yang lu salahin!"
"Bodo!"
"Yeh ngambekan."
15 menit kemudian Levi selesai dan menghidangkan dua piring diatas meja dapur.
"Oi, pak tua! Udah selesai!" And dalam sedetik Eren sudah duduk manis didepan piringnya.
"Baunya lumayan."
"Ga usah bacot! Makan!"
"Iya mak~"
"Si bangsat, otaknya kegeser kali ya? Mau gue tonjok biar posisinya pas?"
"Ga perlu mak~ ini Eren makan! Btw mak, ada nasi gak?!!"
"Rakus amat lu."
"Bomat!!!"
"Nih!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hehe, lengkap dah nih. Itadakimasu!!!"
Setelah 15 menit, Eren yang makanannya lebih dulu habis, langsung membawa piring kotornya ke wastafel dan meletakkannya begitu saja.
"Penjorok." Gerutu Levi.
"Apa tadi lu bilang?"
"Ga ada."
"Oh, gue ka atas dulu ya. Mau siap siap." Levi hanya mengangguk menanggapinya. Selesai ia makan ia membawa piring kotornya ke wastafel dan mencucinya, tentunya piring Eren juga ia cuci.
"Udah penjorok, pemalas, budeg pula. Kalau ga karna wajahnya ga bakal ada yang mau sama tuh orang. Yakin banget nih gue!" Setelah mencuci sambil mengomentari Eren dari belakang, ia pergi ke ruang tamu, berniat kabur dan pulang ke rumah meninggalkan Eren yang lima menit kemudian baru saja turun dengan berpakaian rapi.
"Levi kamu siap siap, saya akan antar kamu pul-" melihat pintu depannya yang terbuka, Eren segera menghentikan perkataannya.
"Emang nih anak satu susah amat dibilangin."
Senin
Hari baru datang dan juga pergi, kini sudah hari Senin dan Levi tak kunjung masuk sekolah. Akhirnya Eren memutuskan secara spontan untuk menghubungi Levi lewat akun sosmed yang ia dapat dari hasil ngestalk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
