Chapter 21

338 21 0
                                    

Eren duduk di kursi ruang tamu, sementara sang adik tengah mencari tontonan.

"Suami lu mana?"
"Lagi dinas." Eren hanya mengangguk dan membuka handphone, menggulir medsos.
"Anak-anak mana?"
"Udah tidur."
"Terus ada urusan apa lu nyuruh gue dateng?" Tanya Eren sambil melihat adiknya yang berjalan mengambil cemilan dan beberapa kaleng bir.
"Ga ada alasan khusus. Cuma pengen ketemu aja. Udah lama kita ga kumpul." Eren berpikir hal yang sama. Orang tua mereka kini tengah diluar negeri sementara mereka ada di tanah air. Walau dekat dia masih ragu mendatangi Levi.

"Lu udah makan malam?"
"Udah." Jawab Eren. Sementara si adik kini memilih menonton channel yang menayangkan Attack on Titan.
Eren mengambil sekaleng bir dan meminumnya.

Eren mengambil sekaleng bir dan meminumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

K

aleng bir terlepas dari genggamannya saat melihat postingan itu. Jarinya tak sengaja mengetuk layar 2 kali sehingga membuatnya menyukai postingan tersebut.

"Napa lu?"
"Levi..." Eren mulai meneteskan air mata sementara sang adik mengambil tisu dan menyuruh Eren membersihkan kekacauan yang dibuatnya.
"Ada apa dengannya?" Eren menunjukkan layar handphone yang masih ia pegang. Memberi handphone tersebut ketangan sang adik sementara ia membersihkan lantai.

"Wah... Rasain lu kak, Levi udah capek nunggu elu."
"Terus gue mesti gmn?" Eren membuka kaleng baru dan mulai menyesapnya diiringi tangis.
"Ya mana gue tau. Temuin dong, sebelum dia bener bener buang tuh cincin." Pria tersebut hanya mengangguk-angguk.
"Kapan lu pergi?"
"Ga tau..."
"Si anjir. Ditikung orang baru tau rasa lu." Wanita tersebut mengetik pesan kepada seseorang. Membiarkan sang kakak meratapi nasibnya.

 Membiarkan sang kakak meratapi nasibnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Fucking Stupid TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang