Chapter 8

354 36 7
                                    

"Namamu siapa?"

"Asta."

"Nama lengkap?"

"Lupa."

"Asta Lupa?"

"Maksud Asta, Asta ga tau nama lengkap asta."

"Oh."

"Om kita mau kemana?"

"Beli es krim. Mau ikut kan?"

"Mau!"

Bocah tersebut mengikuti pria asing tersebut hingga menuju ketempat sepi.

'Kata mama kan ga boleh ngikutin orang sembarangan...' bocah tersebut yang sadar langsung berlari menuju tempat ramai tapi ia malah tertangkap oleh teman pria tersebut.

"Sssttt...ikut om. Nanti om ajak main deh."

"Ga mau! Lepasin Asta!"

"Diem!" Orang tersebut membekap mulutnya, tapi Asta menggigit lengan pria tersebut.

"TOLONG!" And

'ciak!' Superman datang dengan jubahnya dan menendang pria tersebut hingga melepaskan Asta!

Sang pahlawan lanjut menendang selangkangan pria yang satunya dan berjalan kearah Asta.

"Wahh!!! Pahlawan!!"" Ujar asta berbinar sementara orang yang berdecak.

"Ayo!" Orang tersebut menggendong Asta dan membawanya lari menuju ke tempat ramai. Nafas pria tersebut tersenggal senggal dan menatap salah satu toko disampingnya.

"Mau es krim?"

"Kakak Superman apa penjahat? Soalnya orang yang tadi juga nanya pertanyaan yang sama ke Asta." Orang tersebut tersenyum kecil.

"Aku bukan pahlawan maupun penjahat. Namaku Levi." Jawab levi sambil mencubit pelan hidung Asta membuat sang bocah tertawa.

"Kau pintar, langsung berteriak begitu sadar. Tapi harusnya kau tak mengikuti orang asing."

"Soalnya Asta mau es krim! Jadi Asta nurut!"

"Emang ibumu tak mengajarkanmu untuk tak mengikuti dan merima barang dari orang tak dikenal?"

"Mama udah ngingetin. Tapi Asta yang lupa. Hehe..."

"Astaga bocah ini. Kau sudah makan?"

"Belum."

"Kalau gitu kita makan dulu." Asta mengangguk.

"Kakak ga bakal culik Asta kan?" Levi menggeleng.

"Setelah makan kita akan pergi ke kantor polisi. Biar mereka mencari orang tuamu."

"Ga usah! Asta tau dimana!"

"Serius?" Sang bocah mengangguk.

"Kalau gitu ayo kita langsung ke sana." Sang bocah menggeleng dan memeluk leher Levi erat.

"Ga mau..."

"Kenapa?"

"Takut dimarahin..." Levi menghela nafas.

"Kalua gitu setelah kita makan kita nyari orang tuamu ya... Mereka pasti lagi panik." Asta mengangguk pelan.

"Oke."

Setelah mereka makan Levi mengajak Asta untuk duduk di taman terdekat.

"Jadi Asta, karna kau sudah kenyang mari kita cari orang tuamu ok?" Si kecil mengangguk.

"Bagaimana ciri-ciri mereka?"

"Perempuan."

"Bukan begitu. Maksudnya seperti model rambut, warna mata."

My Fucking Stupid TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang