Chapter 14

268 31 19
                                    

"Kau mau kemana?" Tanya Levi pada Eren yang sudah rapi dengan jasnya.

"Perasaanku saja atau kau tambah gemuk?" Tanya Levi saat melihat penampilan Eren yang kini menatapnya horor.

"Gue ganteng gini dibilang gendut?"

"Bukan gitu!"

"Terus gimana bambang?!"

"Eh...bagaimana bilangnya...?"

"Apa?"

"Tambah....be-berotot...?" Levi gelagapan. Dipipinya terlihat warna merah tipis. Disisi lain Eren menganga.

"Kau memujiku?"

"Aish diamlah! Dasar gendut." Eren terkekeh.

"Kau pikir karena siapa ini? Ini ulahmu karena terus masak makanan enak tiap hari. Tidak heran badanku makin sehat." Wajah Levi semakin merah.

"Sudah sana pergi!" Levi mendorong Eren dan langsung menutup pintu membuat si brunette terkekeh.

"Dasar tsundere."



.
.
.
.
.
.
.
.



"Sial, dia belum menjawab pertanyaanku." Levi baru tersadar saat Eren pergi.

"Padahal hari ini aku libur...." Levi berucap agak kecewa. Niatnya dia ingin mengajak Eren untuk jalan jalan tapi ya sudah lah. Memang dia yang salah karena tidak mengonfirmasikan di malam sebelumnya.

"Sudahlah aku buat kue saja." Ia membuka kulkas dan lemari tapi dirasanya banyak barang yang kurang.

"Belanja aja kali ya?"












"Barang udah lengkap. Minum kopi dulu deh"

 Minum kopi dulu deh"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

L

evi memesan kopi dan duduk dibangku kafe. Ia memeriksa ponselnya dan melihat isinya catatannya.

"Aku akan sangat sibuk sepertinya." Gumam Levi. Matanya beralih ke pemandangan diluar.

"Rasanya ingin bebas." Ucapnya lirih

"Yah inilah pilihanku. Ingin hidup jelas susah. Tidak ada yang bilang mudah." Katanya bangkit dan kembali kerumah. Selesai membuat kue ia langsung pergi ketempat tujuannya.


"Halo ibu." Levi membuka pintu sambil membawa sesuatu. Kuchel langsung melihat kearah Levi.

"Kau datang." Levi mengangguk dan duduk disamping ranjang Kuchel.

"Aku membawa sesuatu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Fucking Stupid TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang