Chapter 16

298 28 4
                                    

"Bu~ aku pulang~" Asta tiba dirumah bersama adiknya dengan menggunakan sopir. Tara langsung menyambutnya dengan senyuman lebar.

"Duhh~ anak mama dah balik! Gimana misinya? Lancar?" Asta mengangguk semangat menunjukkan foto yang diambilnya.

"Wow, kayak pasutri ya." Asta mengangguk lagi.

"Paman Eren lambat banget geraknya ma, padahal dah tinggal serumah tapi sedikit momen romantis. Bisa bisa dia jadi bujangan tua."

"Ga. Dia emang bujangan tua." Asta terkekeh sementara Tara menggendong bayinya yang tertidur.

"Bayaranku mana ma?"

"Tuh dibelakang. Jangan banyak-banyak nanti sakit gigi." Asta mengangguk dan pergi kedapur untuk memakan kue coklat buatan ibunya.

"Mereka boleh juga." Gumam Tara sambil melihat foto di handphone anaknya. Difoto tersebut tampak Levi yang tengah menyuapi anaknya, sedangkan Eren menyuapi Levi yang sibuk.

"Cocok~"












.
.
.
.
.
.
.
.




"Hello~ saia datang again~" kali ini tara datang sendiri tetapi rumah Eren sepi.

"Paan nih? Kayak ga ada penghuninya." Tara mengintip ke setiap ruangan hingga ruangan terakhir yaitu kamar Levi.

" Tara mengintip ke setiap ruangan hingga ruangan terakhir yaitu kamar Levi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilihatnya sang penghuni kamar yang bergumam sendiri.

'Ckrekkk' Tara menyimpan foto tersebut.

"Dasar, sudah kayak pasutri, tapi ga punya hubungan apapun." Tara menutup pelan pintu kamar dan menelpon pelayannya untuk membeli beberapa obat dan makanan yang akan diantar nanti. Sementara itu, Eren yang memang tak sadar akan kehadiran Tara masih menatap wajah Levi dengan khawatir.

"Makanya kalau ga kuat ga usah maksa." Ujarnya. Mata Levi terbuka, menatapnya sayu.

"Namanya juga butuh duit." Balasnya dengan suara parau.

"Kan bisa minta uang ke gue."

"Nanti ngerepotin." Levi mengalihkan pandangannya dari Eren yang menghela nafas.

"Lu itu tanggung jawab gue."

"Lu bukan ortu gue."

"Tapi gue wali lu."

"Tapi ga secara hukum."

"Trus harus ke KUA ajakah biar sah secara hukum?"

"Emang lu mau jadi suami gue?" Eren mengangguk.

"Candaan lu ga lucu."

My Fucking Stupid TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang