Eren langsung berlutut didepan sang ayah.
"Aku minta maaf! Aku tau aku salah!" Ini tidak normal, aku tau. Tapi aku tidak bisa mengelak lagi!" Eren memohon sementara Grisha menghela nafas panjang.
"Siapa orangnya?"
"Ayah kumo-"
"Siapa dia?!"
"Levi...."
"Anak yang tinggal bersamamu itu?!" Eren mengangguk.
"Maafkan aku! Itu bukan salahnya! Dia tidak tau apa apa tentang perasaanku..."
"Kau pasti sudah gila."
"Maafkan aku...." Kepala Grisha berdenyut.
"Kau serius dengannya?" Eren mengangguk.
"Kalau begitu ada syaratnya."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Aku pulang." Eren memasuki pintu dan menatap rumah yang sepi.
"Sepertinya dia tidak pulang lagi." Eren mulai membersihkan rumah dan membersihkan diri. Saat dia masuk dapur, ia melihat makanan yang berada diatas meja makan membuat Eren tersenyum.
"Dasar...sempat sempatnya dia menyiapkan makan malam. Eren mengintip kedalam kamar Levi dan melihat si gagak sedang tidur lelap dan bahkan lupa mengganti bajunya. Didekatinya ranjang Levi dan melihat wajahnya lekat lekat.
'Manis.' batin Eren. Eren tau ini sangat tidak wajar. Terutama mengingat seberapa sering mereka bertengkar. Tapi saat Levi mulai sibuk, ia mulai merasa kesepian dan saat dia tau Levi dekat dengan seseorang, rasa dia ingin menyembunyikan Levi untuk dirinya sendiri. Ia bahkan sempat berpikir kalau dia sakit jantung saat dia melihat Levi yang setengah telanjang.
Flashback on
Eren baru saja pulang menjemput Asta, dilihatnya Levi yang tengah berkutat dengan masakan.
"Mau mandi lalu makan?" Tanya Levi.
"Ya. Asta sebaiknya kau nonton TV dulu saja."
"Tidak usah paman. Aku mandi sendiri saja dikamar mandi dapur." Eren setuju dan pergi membersihkan dirinya sendiri.
"Bajumu sudah disiapkan. Lho.... Mana Asta?" Tanya Levi yang baru keluar dari kamar Eren.
"Dia mandi sendiri katanya." Levi mengangguk dan mereka mulai melakukan tugas masing-masing.
Saat Eren kembali kedapur?" Dia melihat Levi yang kini hanya mengenakan celana. Bajunya sudah lepas entah kemana dan sedang menggendong Asta yang memakai handuk.
"A-apa yang terjadi?! Kemana bajumu?!" Tanya Eren menaikkan nada suaranya tanpa sadar. Wajahnya kini terasa benar benar panas.
"Ah...basah karna memandikan Asta." Levi mengalihkan pandangannya ke anak kecil didalam gendongannya yang kini tertawa riang.
"Hehehehe!!! Habisnya tadi kan aku mau mandi sendiri biar bisa main air!"
"Dasar kau ini!" Levi berjalan melewati Eren. Tapi ia menghentikan langkahnya dan berbalik memanggil Eren.
"Habis makan minumlah obat. Wajahmu merah, sepertinya kau demam." Lalu pergi kedalam kamar Asta.
"Tuhan... cobaan macam apa ini??" Tanya Eren sambil memegang dadanya yang kini berdebar kencang.
Flashback off
"Kau sudah pulang?" Levi membuka matanya dan berusaha melihat Eren yang kini tersenyum padanya.
"Tidurmu nyenyak?" Levi mengangguk.
"Kau sudah makan?" Eren menggeleng.
"Ayo makan bersama kalau begitu." Levi tersenyum kecil dan mengangguk sambil mengucek matanya.
"Ayo bangun. Akan kupanaskan makanannya."
"Kau duluan saja...." Eren mengangguk dan meninggalkan kamar.
Setelah semenit barulah kesadaran Levi terkumpul sepenuhnya.
"Sedang apa dia dikamarku?!" Levi berteriak kecil sambil mencicit tidak jelas.
M
aaf typo
Votmen!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fucking Stupid Teacher
FanfictionLevi murid yang pintar, tapi ia sering terlambat masuk sekolah. Eren yang merupakan wali kelasnya sudah muak akan hal tersebut dan akan memanggil orang tua Levi hingga akhirnya ia tau mengapa Levi sering datang terlambat. Warning! Ereri not Riren Er...