0.3 ➖ Masalah

375 55 4
                                    

Pernahkah kalian di usili oleh teman sekelas?

Jika pernah maka sama halnya dengan Kiara saat ini.

Entah apa maksud dan tujuannya tapi teman sekelasnya itu selalu saja mengganggunya.

Panggil saja Aksa.

Pria imut dengan pipi chubby dan lesung pipi yang sayang sekali kelakuannya tak semanis senyumnya.

"AKSAA AMBILIN SEPATU GUE."

"Ambil sendiri."

Kiara mendengus kesal, kelas mereka tidak ada guru hari ini alhasil yang di lakukan Kia dan Vicky adalah berlarian kesana kemari tanpa menggunakan alas kaki.

Dan hal itu tentu saja di manfaatkan oleh Aksa untuk menjahili keduanya.

Ia mengambil sepatu kedua gadis tersebut, sepatu Vicky ia lempar hingga menyangkut di atas pohon.

Dan sepatu Kiara? Ia melemparnya ke dalam ruang guru yang naas nya mengenai kepala salah seorang guru.

Melihat itu ia pun langsung menarik tangan Kiara untuk menjauhi ruangan tersebut.

Dan sekarang sepatunya di sita sampai ia mengambilnya sendiri dan mengakui kesalahannya.

"Lo yang lempar tanggung jawab dong."

"Tapi kan itu sepatu lo yakali gue cowo pake sepatu begitu."

"Ya bilang aja itu sepatu kakak lo kek, atau ade lo. Sepatu lo lagi di cuci belum kering makanya minjem sepatu mereka."

"Dih ogah jatuh martabat gue yang ada."

"Ayo lah Ka...Itu sepatu dari kak Laskar."

"Ga peduli."

"Kan lo yang berulah harus lo dong yang bertanggung jawab."

"Bagi dua. Lo yang tanggung gue yang jawab." Ucapnya setelah itu berjalan meninggalkan Kiara.

Sudah ku bilang kelakuannya tak semanis senyumnya.

Kiara memasuki kelas dengan kaki yang ia hentak-hentakkan.

"Gimana sepatu lo cuy?" Tanya Vicky.

"Aksa gamau tanggung jawab anjir, mana itu sepatu dari kak Laskar."

"Ambil sendiri coba."

"Lo gila? Yakali gue ngaku."

"Nih gini ya Kiara cantik pacarnya kak Laskar...kalo lo ngaku itu guru bakal empati sama lo, dia bakal mengapresiasi kejujuran lo. Daripada lo ga ngaku terus ada yang cepu dan akhirnya pak Dadang tau dari orang lain itu bakal lebih parah hukumannya."

"Iya juga sih, tapi kan..." Kiara menggantungkan ucapannya.

"Tapi kan...tapi kan...apa? Lo mau sepatu lo balik ga?"

"Ya mau."

"Yaudah sana."

"Temenin." Ucapnya dengan wajah yang memelas.

"Karena gue baik, ramah, rendah hati, rajin menabung dan tidak sombong ayo gue temenin." Vicky mengibaskan rambutnya.

Setelah itu keduanya berjalan beriringan menuju ruang guru.

Kiara sedang berpikir ulang sedangkan Vicky terus meyakinkannya.

"Semangat Kiara...ada kata-kata terakhir?"

"Bacot."

Tangannya meraih gagang pintu kemudian membukanya.

"Permisi pak."

[4] 𝗟𝗔𝗦𝗞𝗜𝗔 ➕ ‎‎‎‎Jeongwoo - JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang