1.3 ➖ Andri

239 46 9
                                    

Kiara memutar bola matanya malas, bagaimana tidak? Sedari tadi Vicky terus berceloteh tanpa henti.

"Lo tau ga sih gue kesel."

"Tau." Balas Kiara singkat.

"Sumpah ya gak bakal lagi gue izinin Apis nginjakin kaki di sekolah ini." Ucapnya dengan nafas yang memburu.

"Lah nyet terus lo pulang naik apa kalo Apis ga boleh kesini lagi?!" Kiara menoyor pelan teman tiangnya itu.

"Ya kalo itu di luar aja, sumpah gue kesel kesel sekesel keselnya."

Jadi, kemarin Travis menemani Vicky saat ada jadwal ekstrakurikul gadis itu sendiri yang meminta pria itu untuk menemaninya.

Tapi setelah melihat bagaimana banyaknya gadis gadis lain yang menatap prianya itu dengan tatapan memuja ia menjadi sangat menyesal, kekesalannya bertambah ketika ada seorang gadis yang memotret kekasihnya itu secara diam diam. Bagaimana ia bisa tau? Karena gadis itu memotret tanpa mematikan flash nya.

"Kalo nanti itu fotonya di tunjukin ke temen temennya terus dia ngaku ngaku Apis itu cowoknya gimana? Sumpah gue ga rela biar Apis udah punya gue juga."

"Yaudah si Pi, itu udah resiko lo pacaran ama cowok cakep mau lo ke benua Antartika sekali pun pasti ada aja yang ngelirik itu cowok Lo."

"Lah emang? Siapa?!!"

"Beruang kutub BUAHAHAHAHA." Jawabnya kemudian dilanjut dengan tawa yang menggelegar bahkan beberapa orang menatap ke arah mereka sekarang.

"Anjing Lo sahabatnya lagi kesel juga." Vicky menoyor kepala Kiara hingga gadis itu hampir oleng karena tak menjaga keseimbangan ketika tertawa.

Bukannya marah, tawa Kiara justru semakin kencang membuat Vicky mau tak mau ikut tertawa di buatnya.

"Udah nyet, malu maluin." Vicky mengusap ujung matanya yang mulai berair."

Kekesalannya meluap begitu saja setelah tertawa lepas seperti tadi.

"Aduh pengen nangis gue ngebayangin Apis diliatin sama beruang kutub terus pasang muka cengo kek orang bego."

"KIARA BANGSATT.." Umpat Vicky berteriak namun tak lama ia menutup mulutnya menggunakan tangannya ketika menyadari mereka sedang melewati kantor guru saat ini.

Vicky pun menarik tangan Kiara dan membawanya lari bersamanya. "Aduh lo sih keceplosan kan gue mana pas banget di depan kantor."

"Kok nyalahin gue?!!!" Protesnya tak terima.

Vicky mengangkat bahunya acuh. "Ya siapa suruh muka lo minta di hujat banget."

"Yang begini biasanya cepet putus sama pacarnya."

"MONYET."

Tak terasa keduanya tiba di gerbang, Vicky menoleh ke kanan dan ke kiri namun tak menemukan Travis.

"Jajan dulu yuk, sambil nunggu Apis." Tawarnya pada Kiara.

Kiara mengangguk ringan. "Bayarin tapi."

Vicky menatap sahabatnya itu dengan mata yang memincing kesal. "Lo punya cowok tajir yang bisa lo porotin kenapa harus gue?!"

"Kak Laskar lagi ga di Jakarta." Ucapnya dengan bibir yang mengerucut.

"Lah kemana? Jangan bilang dia pindah planet karena udah capek punya pacar kayak lo." Ucapnya asal membuat Kiara hampir saja menonjok wajah sahabatnya itu.

"Terusin aja terus kalo ngomong otaknya ga di pake, kak Laskar balik ke rumahnya di Bsd karena asam lambung mamanya kambuh sampe dirujuk ke rumah sakit."

[4] 𝗟𝗔𝗦𝗞𝗜𝗔 ➕ ‎‎‎‎Jeongwoo - JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang