0.8 ➖ Saran

271 47 0
                                    

Kiara terbangun dari tidurnya ketika jam menunjukkan pukul 06:30

Kiara segera bangkit dan berlari menuju kamar mandi, namun naas ia terpeleset karena tak hati hati.

Ia menatap sebuah genangan air kecil yang menjadi alasan mengapa ia terjatuh.

Ah iya, semalam ia tak sengaja menumpahkan airnya dan karena sudah mengantuk ia pun langsung ke tidur tanpa memperdulikan lantai yang basah.

Kiara mendengus kesal, hari ini di awali dengan kesialan lagi.

Ia pun bangkit dengan bantuan meja yang ada di sekitar.

Lagi, tanpa memperdulikan lantai yang basah ia pun langsung masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan badannya.

Tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar sepuluh menit saja sudah cukup.

Setelah mandi ia segera berpakaian dan menjadwal buku bukunya.

Tepat pukul 06:50 ia turun sudah tidak ada orang di meja makan, hanya ada sang ibu yang sedang mencuci piring.

"Bundaa...kenapa ga bangunin?"

"Bunda udah bangunin ya kamu aja yang kebo."

"Ih ga kedengeran terus ini aku gimana?"

"Di depan ada Laskar tuh, lagi ada kelas pagi katanya jam 9 makanya jemput kamu dulu."

"Kalo gitu aku berangkat dulu bun.." Kiara pun langsung menyalami sang ibu dan langsung bergegas menuju ruang tamu.

Ia menatap pria yang fokus dengan ponselnya itu, ia berjalan mendekat dengan sedikit berdehem.

Laskar yang sadar pun langsung mendongak untuk menatap gadis itu.

Sekitar 5 detik mereka hanya bertatapan tanpa mengucapkan kata Kiara pun membuat gesture 'peace'

Ia tau pria itu pasti akan marah setelah ini, God bless you, kuping!

"Marahnya nanti dulu sekarang anterin yaa, aku udah telat banget ini."

Laskar melirik jam di pergelangan tangannya, ia pun langsung bangkit dan berjalan mendahului Kiara untuk berpamitan.

Kiara tersenyum senang kala melihat gerbang yang belum tertutup sepenuhnya.

"Tuh gerbangnya belum ditutup." Ucapnya pada Laskar.

Sedangkan Laskar hanya diam tak menjawab, Kiara mendengus.

Masalah baru lagi.

Ia yakin pria itu pasti marah.

"Yaudah deh, kakak kalo mau marah nanti aja ya pas pulangnya sekarang aku mau masuk dulu...dadahh...see you kakak ganteng." Kiara melambaikan tangannya dan berjalan memasuki gerbang.

Ketika melewati pos ia di hadang oleh sang satpam. "Kamu telat sepuluh menit, silahkan baris."

Kiara membulatkan matanya, jadi ia terlambat?!!!

"Kok?"

"Jangan banyak alasan, cepat baris sebelum bu Eva datang."

"Tapi...gerbangnya belum ketutup berarti saya belum terlambat dong?"

"Tapi kamu telat, saya memang sengaja tidak mengunci gerbang karena perintah dari bu Eva."

Kiara mengerucutkan bibirnya untuk sesaat ia melirik ke arah luar, dan masih ada Laskar disana.

Aishhh...dosa apa yang ia lakukan di kehidupan sebelumnya sampai sampai ia harus mengalami kesialan seperti ini.

Pertama ia terlambat bangun, kedua terpleset, ketiga Laskar marah, dan ke empat ia akan di hukum..

[4] 𝗟𝗔𝗦𝗞𝗜𝗔 ➕ ‎‎‎‎Jeongwoo - JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang