0.1 ➖ Remed

715 72 8
                                    

Pernah kah kalian lupa tentang jadwal ulangan yang sudah di sepakati dari minggu sebelumnya?

Jika pernah maka kalian tidak sendiri.

Sama halnya dengan gadis manis berlesung pipi serta gigi kelinci yang saat ini tengah menyalin jawaban milik temannya itu.

"Vi lo yakin bener kan ini?" Bisiknya pelan.

Untungnya sang guru sedang izin keluar sebentar jadi ia tidak perlu takut ketahuan.

"Yakin ga yakin sih. Gue lupa lupa inget rumusnya anjir."

"Kalo salah semua gimana?"

"Yaudah remed."

"Gila lo bisa bisa kak Laskar bersabda dari pagi nyampe pagi lagi."

"Ya itu resiko lo siapa suruh punya cowok galak."

"Lo bukannya ngasih solusi!"

"Lagian lo aneh banget orang dimana mana nilai rendah takut kena marah sama bonyok ini lo malah takut kena marah sama ayang."

"Kak Laskar lebih galak daripada bokap gue asal lo tau."

"Lagian lo tuh makanya--"

"Vicky...Kiara... kalian ngapain bisik bisik? Kerjakan sendiri sendiri. Ketahuan kerjasama kertasnya langsung saya sobek."

Mendengar itu Kiara meringis pelan.

✧ 𝗟𝗔𝗦𝗞𝗜𝗔 ✧

Kiara mencengkeram erat seragam milik Vicky membuat gadis itu terheran-heran.

"Ngapain lo?"

"Ada kak Laskar."

"Ya terus? Dia kan emang biasa jemput lo kalo lagi ga ada matkul?"

"Beda. Kalo nanti dia nanya soal ulangannya gimana? Gue harus jawab apa? Masa gue harus boong? Kalo ketauan makin kena semprot dong gue."

"Yaelah kayak dia tau aja lo ada ulangan?"

"Gue pernah bilang."

"Emang yakin dia inget?"

"Inget. Kak Laskar tuh ingatannya tajam banget."

"Belum tentu kali. Lagian dia anak kuliahan pasti lagi sibuk sibuknya tugas yakali inget lo liat si apis tanggal anniv aja dia lupa saking sibuknya."

Kiara tampak berfikir sebentar. "Ga salah sih. Tapi kan gue tetep harus jaga-jaga kalo seandainya dia inget gimana?"

"Ya lo jawab aja jujur."

"Yakali?"

"Tau ah Ki, cowok cowok lo juga kenapa gue yang harus mikir."

"Bantu kek temen lo lagi kesusahan."

"Lo tuh jangan terlalu takut sama hal yang belum tentu terjadi."

"Bukan takut tapi antisipasi."

"Terserah apa kata lo aja. Jadi sekarang lo mau diem doang disini? Jadi patung selamat datang gitu?"

"Ya engga. Temenin."

"Dih ogah."

"Ya terus?"

"Temenin di bilangin."

Vicky menghela nafasnya, menghadapi sahabatnya ini memang memerlukan kesabaran.

"Oke fine gue temenin."

Kiara yang awalnya cemberut pun sumringah. "Nah gitu."

Keduanya pun berjalan beriringan menghampiri seorang pria yang sedang fokus dengan ponselnya.

[4] 𝗟𝗔𝗦𝗞𝗜𝗔 ➕ ‎‎‎‎Jeongwoo - JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang