1.1 ➖ Kabar

266 55 14
                                    

Kiara duduk termenung pesan yang ia kirimkan tadi masih belum ada balasan juga.

Bagaimana ia bisa berpikir positif jika seperti ini caranya?

Biasanya jika ada hal mendesak sepenting apapun itu pria itu pasti mengabarinya.

Ia tau betul Laskar orang yang seperti apa, 2 tahun mengenal pria itu membuatnya tau sedikit banyak tentang pria itu.

Pria itu bukanlah type orang yang suka menonaktifkan ponselnya hanya karena ingin fokus.

Berbagai macam pikiran buruk datang menghampirinya membuat ia semakin khawatir.

Dalam hati ia berdoa semoga tidak terjadi apa apa pada pria itu.

"Kakak kemana? Kia tau Kia nakal nyusahin kakak mulu tapi jangan tinggalin Kia kak."

Tiba tiba saja ponselnya berdering ia pun langsung mengangkatnya tanpa melihat nama si penelpon terlebih dahulu.

"Halo kak? Kakak kemana aja seharian ga ngabarin?"

"Lah bocah kesambet apaan dah?" Heran Vicky di sebrang sana.

Mendengar suara yang tak di sangka sangka ia pun melihat nama si penelpon kemudian menghela nafasnya.

"Ck. Lo ternyata gue kira kak Laskar."

"Bukan. Tapi gue punya info tentang kak Laskar."

"Oh ya??? Apa infonya?" Tanya Kiara kembali antusias.

"Ga deng, boong doang gue udah tanya Apis tadi dia juga ga tau katanya abis beres kelas kak Laskar langsung pergi."

"Kira-kira kak Laskar kemana ya Pi?"

"Ya mana gue tau, lo kata gue peramal kali ya nanya nanya ke gue."

"Ck lo mah sahabatnya lagi galau juga."

"Kak Laskar lagi cari cewek baru kali yang seumuran yang mandiri."

"PIKII JAHAT BANGET MULUTNYA."

"Buset nyet kaga usah teriak kali."

"Lagian lo jahat banget bukannya ngehibur gue malah bikin overthinking."

"Gue bercanda kali lagian kan kak Laskar udah di pelet sama lo ga bakal bisa berpaling ke cewek lain."

"Palat pelet palat pelet muka lo sini gue taburin pelet ikan."

"Apa kata lo aja deh, btw tadi gue nelpon mau ngapain ya? Kok lupa. Tuhkan gara gara lo ini."

"Dih kok nyalahin gue sih?!!"

"Ya elo oh iya gue mau meni pedi hari ini lo mau ikut ga?"

"Gak gue mau pantengin hp seharian pokoknya gue mau nunggu kak Laskar ngabarin."

"Yaudah yaudah terserah lo gue cuma mau nawarin itu doang, kalo lo ga mau yaudah gue tutup bye."

"Bye."

Sambungan pun terputus Kiara kembali menidurkan kepalanya diatas meja.

5L, lemas letih lelah lesu lalai karena belum denger suara ayang seharian.

Tak lama ponselnya kembali berdering, sama seperti sebelumnya ia mengangkat telponnya tanpa melihat nama si penelpon.

"Halo kak?"

"Eh ini Kiara kan? Apa gue salah nomor ya?"

Kiara mengernyitkan dahinya kemudian melihat nama si penelpon.

Andra.

Kiara memukul kepalanya berkali kali merutuki kebodohannya.

"Eh iya Ndra kenapa? Ga kok lo ga salah nomor. Sorry ya tadi gue kira lo kakak gue."

[4] 𝗟𝗔𝗦𝗞𝗜𝗔 ➕ ‎‎‎‎Jeongwoo - JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang