0.9 ➖ Ngambek

320 55 0
                                    

Laskar memijit pangkal hidungnya, apa yang lebih susah daripada membuat laporan praktikum?

Sebenarnya untuk dirinya yang merupakan lulusan sekolah menengah kejuruan membuat laporan bukanlah hal yang tabu.

Dulu saat selesai PKL ia juga disuruh untuk membuat laporan. Namun kali ini berbeda

Dulu tidak ada ketentuan harus berapa jumlah halamannya namun kali ini sang dosen menyuruhnya untuk membuat laporan hasil praktikum dengan minimal 30 lembar yang artinya sama dengan 60 halaman.

Catat. Itu MINIMAL.

"Woi Kar udahan kali belajarnya lo ga pusing?" Travis datang dengan bola di tangannya.

"Gue ga belajar gue ngerjain laporan."

"Laporan praktikum? Aelah sans kali gue juga belum."

"Lo kan mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang kuliah pulang, gue doain  lo jadi mahasiswa abadi."

"Jelek amat doanya anjir, lagian itu DLnya masih lama ngapa buru buru amat sih?"

"Gue ga suka nunda-nunda tugas jangan di sama samain sama lo."

"Yaelah bro." Travis menepuk bahu Laskar. "Jaman udah modern teknologi udah canggih, banyak yang buka jasa joki tugas ngapain pusing pusing."

"Kalo orang lain yang ngerjain ya buat apa lo kuliah? Ga sekalian lo bayarin itu biaya kuliah si joki?"

Travis mendengus, terkadang mempunyai teman seperti Laskar rasanya sama seperti mempunyai dua  orang ibu.

"SEMANGAATTT JEYAA GUE YAKIN LO PASTI BISA DAPETIN DIA...."

Suara teriakan yang sangat menggelegar itu mengalihkan atensi keduanya.

Di tatapnya dua orang gadis yang entah sedang apa di lantai dua sana.

Keduanya pun saling bertatapan seperti 'Bro tuh cewek kenapa?'

Kemudian dibalas dengan tatapan 'Gatau juga gue bro'  nya Laskar.

"Btw minggu depan kan ada event anniversary kampus lo udah tau bakal ngajak siapa?" Tanya Travis.

"Terus lo anggap Kia apaan? ART dirumah gue?" Balas Laskar sinis.

"Masalahnya acaranya kan nyampe malem, ditambah lagi bakal ada alcohol party, ada dugem juga, yakin lo mau ngajak dia?"

"Laporan aja belum beres lo udah mikirin party party gimana ga jadi mahasiswa abadi."

"Gausah ngalihin gue tau lo juga bingung kan, dilema antara mau ngajak Kia apa engga."

Sejujurnya apa yang dikatakan Travis memang benar adanya.

Ia ragu apakah harus membawa Kiara atau tidak, ditambah gadis kecilnya itu bukanlah gadis penurut yang sekali di bilangin langsung nurut gitu aja.

"Gue ga ikut kayaknya, mau fokus bikin laporan dulu."

"Kumat, gue tuh kadang heran ya idup lo kalo ga belajar ya belajar itu otak kaga panas?"

"Tergantung niatnya sih."

"Tirginting niitnyi sih."

"Kalo lo niatnya emang pengen belajar biar pinter biar bisa banggain orang tua pasti rasa capek itu ga berarti apa apa buat lo."

"Masih siang lo jangan buat gue merenung, sadar kaga kesambet iya."

Laskar hanya menggelengkan kepalanya, kemudian ia kembali  fokus dengan laporannya.
.
.
.

Jam menunjukkan pukul 2 siang, itu artinya sudah sekitar 3 jam sejak berakhirnya jam mata kuliah paginya dan ia masih bertahan di kampus di saat teman temannya yang lain sudah  pada pulang.

[4] 𝗟𝗔𝗦𝗞𝗜𝗔 ➕ ‎‎‎‎Jeongwoo - JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang