0.7 ➖ Nugas pt.2

289 52 8
                                    

Kiara baru saja selesai mencuci mukanya setelah melakukan rutinitas malamnya yaitu maskeran.

Tadi laskar mengantarnya pulang jam setengah sembilan, dan pria itu mengatakan ingin bertemu sang ayah untuk meminta maaf karena membawa putrinya pulang larut malam.

Padahal sang ayah juga tidak peduli, ralat tidak mempermasalahkan jika Kiara bersama Laskar.

Karena memang pria itu sudah mendapat kepercayaan penuh dari keluarganya.

Saat sedang asik bermain ponsel tiba-tiba ada telfon masuk. Dari siapa lagi?

Laskar jgn dibls is calling..

"Halo, kakak udah nyampe kosan?"

"Ekhem. Baru nyampe."

"Ohh..bagus deh."

"Tugasnya udah?"

"Belum hehehe, ini baru selesai maskeran."

"Lanjutin."

"Besok aja, tugasnya masih lusa kok dikumpulnya."

"Kerjain sekarang mumpung inget, kalo besok besok lupa lagi udah tau kebiasannya jelek."

"Capek kak, kepala aku beneran meledak ini lama lama."

"Kerjain, kakak temenin."

Mau tidak mau Kiara berjalan malas ke arah meja belajarnya dan mengambil bukunya.

Tidak heran mengapa begitu mudah pria itu mengambil hati kedua orang tuanya, Kiara yang pemalas saja bisa langsung patuh dibuatnya.

Kiara mengaktifkan kameranya kemudian mulai mengerjakan tugasnya.

"Kamu baru mandi?"

"Heem, kok kakak tau?"

"Rambut kamu masih basah, keringin dulu baru lanjut ngerjain tugasnya."

Kiara pun refleks menyentuh rambutnya, ah benar. Mengapa ia bisa lupa mengeringkan rambutnya?

Ckckck...benar kata Laskar. Kiara ini selain ceroboh juga pelupa padahal umurnya lebih muda daripada Laskar sendiri.

"Lain kali jangan di biasain mandi malem."

"Kakak aja nganter aku pulangnya malem." Balasnya tak mau kalah.

"Tadi sebelum ke kosan kan ganti baju kenapa ga sekalian mandi?"

"Ya...kan..."

"Apa?"

"Iya iya aku yang salah. Kak aku pengen potong rambut deh."

"Kenapa? Panas?"

"Engga, pengen aja. Menurut kakak gimana?"

"Terserah di kamu, kalo gerah kan masih bisa di iket tapi kalo kamu nyesel abis potong masa mau di sambung?"

"Iya juga ya, aku potong rambutnya nanti aja deh kalo kakak bikin aku nangis."

"Kenapa gitu?"

"Karena kata orang potong rambut kan untuk buang sial, buang sedih juga."

"Kalo gitu caranya nanti rambut kamu bisa nyampe kaki."

"Dih pede, kayak ga pernah bikin aku nangis aja."

"Emang pernah?"

Kiara terdiam sebentar, benar juga. Pria itu tak pernah membuatnya menangis.

Mentok mentok nunduk ketakutan sampe mau nafas aja takut.

Hehe:)

"Pernah ya, kakak pernah ga bolehin aku makan eskrim padahal aku lagi pengen banget."

[4] 𝗟𝗔𝗦𝗞𝗜𝗔 ➕ ‎‎‎‎Jeongwoo - JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang