1.7 ➖ Riki

190 38 1
                                    

"Kak." Panggil Kiara memecah keheningan di antara keduanya.

Laskar yang semula menunduk memainkan ponselnya pun mengangkat kepalanya untuk menatap Kiara.

DEGGG

Kiara mematung, seluruh keberanian yang tadi ia kumpulkan mendadak hilang entah kemana.

"Kiara?" Panggil Laskar membuat Kiara tersadar dari lamunannya.

"Mau ngomong apa?" Tanya Laskar lembut, ia pun meletakkan ponselnya di atas meja dan memusatkan penuh perhatiannya pada Kiara.

"Lupa? Bingung? Takut bilangnya?" Ucap Laskar lagi ketika Kiara hanya diam.

Sedangkan Kiara diam diam menghela nafasnya, Laskar benar-benar mengenalnya bahkan bisa menebaknya hanya melalui raut wajahnya saja.

"Ga jadi kak, hehe." Cengirnya.

Bukannya mengabaikannya begitu saja laskar justru menegakkan tubuhnya yang semula bersandar.

"Ngomong aja."

Sedangkan Kiara diam diam mengutuk Laskar-- ah tidak, Kiara diam diam mengutuk aura mengintimidasi pria itu yang membuatnya kesulitan menyampaikan apa yang ingin ia katakan.

"Mau nanya."

"Nanya apa? Tanya aja."

"Tanggapan kakak kalo--" Kiara menggantungkan ucapannya dan menelan ludahnya kasar.

"Kalo?"

"Kalo.."

"Kalo apa Kiara?" Tanya Laskar sabar.

"Apa tanggapan kakak kalo Cia punya pacar?" Tanyanya berhati-hati.

"Kamu daritadi gugup cuma mau ngomongin ini? Cia punya pacar?"

Kiara panik bukan main. "Enggak, bukan gitu. Cia ga punya pacar kok aku cuma nanya aja."

"Cia lagi deket sama cowok?" Tebak Laskar dan Kiara menggeleng.

"Gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba nanya tanggapan kalo Cia punya pacar kalo gak ada apa apa gak mungkin, Kiara."

Kiara menghela nafasnya berat. "Cia emang gak punya pacar, tapi ada satu cowok yang lagi deketin dia dan udah nyatain perasaannya juga tapi Cia belum bisa nerima karena belum ada persetujuan dari kakak."

Laskar menganggukan kepalanya mengerti. "Terus kamu nanya tanggapan kakak?"

Kiara menganggukkan kepalanya.

"Kamu yang nanya atau Cia yang nanya?" Tanyanya lagi.

"Aku, Cia cuma cerita aja dan ini inisiatif aku untuk ngomong ke kakak." Berikan A plus untuk skill berbohongnya.

Laskar mengangguk. "Tanggapannya pertama, harus Cia yang bilang sendiri jangan lewat orang lain. Kedua, kalo emang serius cowoknya pasti punya inisiatif untuk minta izin langsung. Ketiga, kamu gak seharusnya ikut campur."

DEG!

Kiara menundukkan kepalanya. Bayangkan saja Laskar dengan aura mengintimidasinya berkata demikian.

Kiara tau Laskar tidak marah pria itu hanya mengungkapkan isi hati dan pikirannya namun cara penyampaiannya yang membuatnya menelan ludah berkali-kali.

Kiara memberanikan diri mengangkat kepalanya. "I know, aku sama Cia emang berencana pertemuin kakak sama Riki. Sebenernya Riki udah ada inisiatif tapi dilarang sama Cia karena Cia takut Riki di galakin sama kakak."

Laskar mengangkat sebelah alisnya. "So, are Riki and Rini the same person?"

"Iya, sengaja di plesetin biar kakak ga curiga kalo kakak tau bisa aja kakak nolak kan."

[4] 𝗟𝗔𝗦𝗞𝗜𝗔 ➕ ‎‎‎‎Jeongwoo - JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang