Prolog

225 58 106
                                    

Welcome to my new story

⚠️⚠️⚠️

Cerita ini mungkin jadi cerita yang 'cukup sensitif ' untuk beberapa orang.
Cerita ini bukan mencari siapa yang benar dan siapa yang salah. Semua agama selalu mengajarkan tentang kebajikan.

Seluruh karakter hanya fiksi belaka dan tolong jangan dibawa ke real life.

Cerita ini aku tulis berdasarkan pengalaman nyata 'seseorang' yang juga merasakan bagaimana lika-liku cinta beda agama, namun dengan nama yang dipalsukan dan alur cerita yang sedikit berbeda.

🍂 🍂 🍂

Cinta sejati tidak harus berarti menyatu, terkadang cinta sejati itu terpisah, namun tak ada yang berubah.

Biar Tuhan yang menjawab sampai kita akan bersama.

Hanya karena kita menyembah Tuhan dengan satu huruf vokal yang berbeda. Cinta kita tak mewujud bahagia untuk kita.

Terkadang Tuhan hanya mempertemukan, bukan mempersatukan.

Kamu, adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan.

Mengikhlaskan artinya merelakan dia bersama siapa pun. Sebab, akhirnya aku paham. Kita hanya dipertemukan bukan untuk bersama.

Terkadang perbedaan agama menjadi hal klise dalam suatu hubungan cinta.

Biarpun aku melipat tangan dan dia mengadahkan tangan, kita masih mengucap doa yang sama.

LDR terjauh saat Assalamualaikum dibalas dengan Shalom.

Cinta diciptakan untuk menyatukan perbedaan. Meski agama yang menjadi perbedaannya.

Meskipun kebahagiaan belum kita temui, kebersamaan ini yang layak kita nikmati. Sambil kita pikirkan apa yang akan dilakukan selanjutnya nanti.

Kita sudah tahu, aku dan kamu memiliki jalan yang berujung luka.

Kita sudah tahu, aku dan kamu memiliki jalan yang berujung luka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear Abi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang