14. Bertemu Ayah & Bunda

17 7 0
                                    

"Belajarlah dari hari hari kemarin dan hiduplah untuk hari ini, lalu berharaplah untuk hari esok"
-Ayara Candramaya


Play song 🎶


Happy Reading ❤️

Sesuai dengan janjinya bahwa Ara akan memperkenalkan Abi kepada Ayah dan Bundanya. Gadis itu sudah memikirkan konsekuensi yang harus ia dapatkan dan Ara sudah siap. Nanti malam Ara akan membawa Abi ke rumahnya.

"Ra, aku harus pakai baju kayak gimana? Apa aku harus beli baju baru lagi?" Abi bertanya dengan sangat antusias karena akan bertemu dengan kedua orangtua dari kekasihnya.

Ara tersenyum melihat Abi yang sangat excited sejak ia mengatakan bahwa Ayah dan Bundanya ingin bertemu dengannya. Cowok itu bahkan selalu datang ke salon selepas pulang sekolah agar terlihat tampan berhadapan dengan 'calon' mertuanya itu.

"Nggak perlu Bi. Pakai aja apa yang ada."

"Pakai bikini aja Bi." Ujar Miko sembari mengunyah cilok milik Abi.

"Sesat Lo!" Timpal Ray.

Abi menarik piring berisi ciloknya dari hadapan Miko,"Lo berdua sama aja!"

"Udah-udah jangan ragu-ragu mending langsung baku hantam aja." Saran Nadin seperti biasanya selalu sesat

"Jangan mulai deh Din. Yuk cabut. Bi aku balik ke kelas duluan yah mau nyalin pr punya Ijat hehehe." Ara kemudian menarik tangan Nadin meninggalkan area Kantin.

Selepas kepergian Ara wajah Miko dan Ray berubah menjadi serius.
"Lo yakin bakalan ketemu bokap nyokap Ara?" Tanya Miko.

Abi mengangguk,"gue yakin 1000%."

"Terus kalau mereka tau kalian berbeda dan minta Lo buat jauhin Ara gimana?" Kini Ray yang bertanya.

Abi meletakkan garpu yang di tangannya,"gue bakalan tetap perjuangin Ara. Mau gimanapun nantinya gue nggak akan pernah ninggalin Ara sampai kapanpun. Tapi gue yakin bokap nyokap nya Ara bukan orang yang jahat."

Ray mengehala nafas dan menepuk pundak Abi,"gue ikut seneng kalau Lo juga seneng. Tapi gue takut hal ini bakalan nyakitin Lo pada akhirnya. Cinta yang berbeda itu jarang bisa bersatu."

Abi tau ia sangatlah tau bahwasanya hubungan mereka pasti akan menyakiti keduanya pada akhirnya nanti. Tapi sekarang Abi hanya ingin bahagia. Sudah cukup ia kehilangan orang yang ia sayangi, sekarang tidak
lagi.

 Sudah cukup ia kehilangan orang yang ia sayangi, sekarang tidaklagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 20.00

Ara dan keluarganya sudah mempersiapkan makan malam dan kini tinggal menunggu kedatangan Abi. Tadi Abi mengirimkan pesan pada Ara bahwa jalanan tengah macet dan ia akan datang sedikit terlambat.

Ding Dong

Suara bel yang berbunyi menandakan kehadiran seseorang. Ara yang sejak tadi berdiri di depan pintu kemudian dengan cepat membuka pintu dan menampilkan sosok Abi yang tengah tersenyum. Abi sangat tampan dengan kemeja berwarna hijau army dan celana berwarna hitam.

Dear Abi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang