22. Serupa Senja

18 6 0
                                    

"Jangan pernah menangis untuk seseorang yang menyakitimu. Tersenyumlah dan katakan 'terima kasih' karena dia telah memberiku kesempatan untuk menemukan seseorang yang lebih baik."
-Fabian Miko Walandou


Play song 🎶


Happy Reading


Ara demam sejak semalam. Ia terus menggigil dan suhu tubuhnya sangat panas. Oleh karena itu, sekarang ia berakhir di rawat di rumah sakit sejak semalam.

"Om sama Tante pulang aja. Biar Nadin, Miko sama Ray yang nungguin Ara," ujar Nadin.

"Bener Om, Tan. Biar kami saja yang menjaga Ara supaya kalian bisa istirahat." Miko memberi saran agar orang tua Ara balik ke rumah mereka dan beristirahat. Pasalnya mereka bergadang sejak semalam.

"Bener Bun lebih baik kita pulang terus bersih-bersih. Ara juga perlu istirahat," ucap ayah yang dapat di bantah oleh Bunda.

Sebagai seorang ibu yang mengandung dan merawat Ara, Bunda menjadi orang yang paling khawatir atas kondisi putrinya.

"Sayang, Bunda sama Ayah pulang dulu, nanti kita datang lagi. Kamu cepat sembuh yah." Bunda kemudian mencium kening putrinya yang masih terlelap efek dari obat.

Keduanya kemudian keluar dari ruangan Ara.

Miko menyenderkan badannya pada sofa yang ada di ruangan rawat Ara, "gue masih nggak nyangka Abi seberengsek itu. Apa Abi punya sesuatu yang dia sembunyikan dari kita?"

"Dia bukan berubah, tapi lagi nunjukin sifat aslinya. Udahlah Miko, jangan sebut nama tuh anak, bikin gue mual." Nadin yang dulunya adalah fans nomor satu Abi sekarang sangat membenci cowok tersebut.

"Abi bukan orang yang seperti itu. Gue nggak tau apa motifnya tuh anak bersikap kayak gini," tutur Ray yang sejak tadi terdiam. Sebenarnya ia juga sepemikiran dengan Miko. Mereka sudah bersama Abi sejak kecil jadi, sangat mengenal pria itu seperti apa.

"Air." Ara akhirnya sadar dari tidurnya setelah kurang lebih tujuh jam lamanya.

Nadin segera mengambil gelas berisi air dan membantu Ara minum dengan perlahan.

"Ada yang sakit nggak Ra?" tanya Nadin khawatir.

Ara menunjuk dadanya, "disini Din. Disini rasanya sakit banget,"jawabnya yang membuat Nadin diam.

"Jangan terlalu di pikirin soal yang kemarin, Ra. Anggap aja itu mimpi buruk."

Miko menyetujui ucapan Ray, "bener Ra. Lo harus belajar buat iklhas."

"Gue sayang sama Abi. Kenapa dia tega bohongi gue? Abi melanggar janjinya buat selalu sama gue. Abi ..." Ara mulai menangis lagi.

"Sakit ... sakittttt banget." Ara memukul dadanya.

Nadin mengehentikan Ara yang menyakiti dirinya sendiri, "stop Ra. Jangan kayak gini. Lo bukan cewek lemah." Nadin kemudian memeluk Ara dan juga ikut menitihkan air matanya. Ia tak sanggup melihat sahabatnya terluka seperti ini. Ini semua karena cewek bernama Jasmin. Lihat saja ia akan membuat perhitungan kepada gadis itu!

 Lihat saja ia akan membuat perhitungan kepada gadis itu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear Abi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang