"Meskipun imbalan atas usaha yang kamu telah lakukan tidak langsung terlihat, tapi percayalah bahwa imbalan itu akan datang kepadamu dengan cara yang tidak disangka-sangka."
-TXT, CHOI SOOBIN.
Play song 🎶
Happy Reading ❤️
"Bangun pagi.... Cuci muka......gosok gigi....Cuci muka......Tak mandi.....Miko tampan mirip Al-Ghazali aseeek~" Miko bernyanyi sembari menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri."Kurang hot goyangan lo" Ray yang tengah merekam Miko merasa jika goyangan Miko kurang seksi.
Miko yang tak terima malah semakin menjadi-jadi. Ia memutar pantatnya 360° dan bergoyang dengan gaya andalannya yaitu twerking. Urat malu keduanya memang sudah putus sejak di dalam kandungan. Padahal saat ini mereka tengah berada di lapangan outdoor sekolah yang banyak siswa-siswi berlalu lalang. Orang ganteng bebas!.
"Wah Miko sama Ray ngapain tuh asik banget!" Nadin dan Ara yang sejak tadi mencari keberadaan dua sejoli itu akhirnya menemukan mereka.
Nadin yang melihat keduanya sangat asik berjoget tak mau ketinggalan. Ia pun bergabung bersama Miko lalu berjoget pargoy.
Ara menghampiri ketiganya, "Ray" panggilnya.
Ray menoleh, "eeeh Ra yuk gabung kita disco bareng aseeek jos~"
Ara menghela nafas lelah melihat kelakuan teman-temannya yang diluar nalar manusia normal. Ia kemudian mengambil handphone milik Miko yang diletakkan bawah lantai dan mematikan musik yang berputar.
"Ra kok di matiin sih padahal lagi asik juga jogetnya." Miko cemberut. Padahal bokong nya masih ingin bergoyang.
"Tau nih Ra. Udah enak juga pargoy nih . Kali aja ada konten kreator liat terus wawancara gue biar viral kayak Jeje sama Bonge." Timpal Nadin.
"Ssst diam Lo berdua. Ray, Miko kalian liat Abi nggak? Gue cariin dari tadi nggak ada. Di chat juga nggak di balas." Tanya Ara.
Miko menepuk dahinya, "sorry Ra kita nggak kasih tau Lo kalau hari ini Abi nggak masuk sekolah."
Ara mengerutkan keningnya, "kenapa? Abi sakit?"
"Nggak, bukan Abi yang sakit tapi Jasmin sepupunya. Rumah sakit Abi Jasmin temanin" sambung Miko tak jelas.
"Hah?" Ara gagal paham dengan ucapan Miko.
"Maksudnya Abi nemenin Jasmin ke rumah sakit. Karena hari ini jadwal Jasmin untuk cuci darah." Ray menjelaskan.
Miko menjentikkan jarinya, "nah itu maksud a'a Miko."
Ara hanya mengangguk. Jadi Abi tidak masuk sekolah karena mengantarkan Jasmin ke rumah sakit. Lalu mengapa Abi tidak mengabari dirinya?. Untung saja tadi pagi Ia tidak menunggu Abi menjemputnya dan berangkat bersama Ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Abi [END]
Teen FictionBeragam, bukan berbeda. Berwarna, bukan tak sama.Kita bersatu karena perasaan, bukan karena kita sama. Karena memang sesungguhnya, manik-manik tasbihku tetap berbeda dengan manik-manik rosariomu. Kamu, adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semogak...