" Kadang kamu harus dengarkan kata hati. Jangan tanyakan siapa yang kamu cintai, tapi tanyakan siapa yang buatmu bahagia."
-Ayara CandramayaPlay song 🎶
Happy Reading ❤️
Hari ini merupakan hari yang sangat spesial bagi Ara. Pasalnya tepat pada hari ini gadis itu resmi berusia 18 tahun. Tak terasa sudah selama itu ia hidup di dunia. Untuk merayakan hari yang berbahagia ini Ara mengundang anak-anak di panti asuhan milik Alvan serta beberapa teman dekatnya. Ayah dan Bundanya bahkan menyewa sebuah restauran mewah untuk merayakan hari bertambah dan berkurang usia putrinya.
"Nggak nyangka gue, Lo udah gede sekarang," ujar Nadin sembari menatap Ara dari atas hingga bawah.
"Apanya yang gede?" Tanya Miko ambigu.
"Utang Lo yang gede!" Jawab Ray dan Abi kompak.
Saat ini, keempat remaja tersebut tengah duduk di bawah pohon mangga di lapangan outdoor sekolah.
"Kok kalian utang Shiming sih!" Miko memanyunkan bibirnya sok imut.
"Nyenyenye," ejek Ray.
"Kalian jangan lupa datang nanti malam, oke? Awas aja ada yang nggak datang gue potong titid nya!" ucap Ara yang membuat anggota F3 merasa nyilu.
"Ngeri banget ancaman Lo, Ra." Ray merapatkan kedua kakinya berusaha melindungi sesuatu.
"Ada banyak makanan kan Ra? Pastinya dong. Lo kan horang kayaaaah," ujar Miko dengan kuah yang keluar dari mulutnya.
Ray memasukkan daun mangga ke dalam mulut Miko yang terbuka lebar, "nih makan daun mangga!"
"Kok a'a Ray tega banget sih sama dede." Miko kemudian berpindah duduk di sebelah Abi yang kebetulan duduk di paling pojok. Miko kemudian memeluk tangan Abi seperti bantal guling.
"A"a bibi liat tuh a'a Ray jahat sama Dede yang kiyowo ini," ucapnya dengan nama sok imut yang membuat Abi bergidik ngeri.
Abi melepaskan tangannya dari Miko dan sedikit menjaga jarak dari cowok tersebut. "Diam Lo! Sebelum gue masukkin tuh pohon mangga sama akar-akarnya ke dalam mulut Lo!"
Ara, Nadin dan Ray sontak tertawa melihat muka Miko yang sedang kesal karena tidak mendapatkan pembelaan dari Abi.
"Ara!" Abi berlari menghampiri Ara.
"Eeh Abi. Yuk pulang." Ajak Ara kemudian menggenggam tangan Abi.
"Ra sorry. Gue nggak bisa balik bareng Lo. Tadi nyokap nya Jasmin telfon kalau kondisi Jasmin drop. Gue harus ke rumah sakit sekarang."
Mendengar itu Ara melepaskan genggaman tangannya, "ooh yaudah Bi kamu buruan ke rumah sakit. Aku bisa balik naik taksi aja."
"Nggak. Kamu balik sama Miko atau Ray. Mereka akan jaga kamu sampai rumah dengan selamat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Abi [END]
أدب المراهقينBeragam, bukan berbeda. Berwarna, bukan tak sama.Kita bersatu karena perasaan, bukan karena kita sama. Karena memang sesungguhnya, manik-manik tasbihku tetap berbeda dengan manik-manik rosariomu. Kamu, adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semogak...